Beragam cara bisa dilakukan untuk membantu memperlancar persalinan normal, salah satunya mendorong perut ibu hamil saat melahirkan. Namun, di balik manfaatnya, metode ini ternyata menyimpan risiko komplikasi yang cukup serius.
Apakah aman mendorong perut saat persalinan?
Mendorong perut saat persalinan ternyata tidak aman dan berisiko menyebabkan komplikasi. Selain itu, metode ini juga berpotensi mengakibatkan cedera pada bayi.
Selama ini, metode dengan nama fundal pressure ini dinilai dapat membantu induksi persalinan. Penerapannya yaitu dengan memberi tekanan pada bagian atas rahim ibu hamil.
Namun, belum ada bukti kuat yang mendukung anggapan tersebut. Sejumlah penelitian malah menunjukkan bahwa metode ini meningkatkan risiko komplikasi, baik pada janin dan ibu hamil.
Biasanya, fundal pressure dilakukan pada tahap kedua persalinan. Metode ini dipercaya dapat membantu memindahkan calon bayi ke jalan lahir pada tahap akhir persalinan.
Risiko mendorong perut saat persalinan
Dilansir dari Birth Injury Help Center, perut yang didorong saat melahirkan dapat meningkatkan risiko komplikasi. Tidak hanya pada ibu hamil, tetapi juga pada bayi.
Berikut sejumlah risiko mendorong perut saat persalinan yang perlu diwaspadai.
1. Laserasi perineum
Laserasi perineum terjadi ketika kulit antara vagina dan anus ibu hamil robek saat melahirkan. Kondisi ini disebabkan karena kepala bayi keluar terlalu cepat saat persalinan.
Umumnya, perawatan luka perieneum tidak diperlukan karena bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, dalam kasus yang parah, hal ini bisa mengakibatkan konsekuensi jangka panjang.
2. Ruptur uteri
Fundal pressure dapat meningkatkan risiko ruptur uteri. Kondisi ini terjadi saat dinding rahim robek pada sejumlah titik selama proses persalinan.
Ketika dinding rahim robek, bayi berisiko mengalami kekurangan oksigen. Jika hal tersebut terjadi, operasi caesar harus segera dilakukan.
3. Inversio uteri
Inversio uteri merupakan kondisi ketika rahim Anda terbalik sebagian atau seluruhnya setelah persalinan. Kondisi ini dapat menyebabkan syok dan perdarahan dalam.
Dalam kasus yang parah, inversio uteri dapat menyebabkan kematian pada ibu hamil. Namun, kasusnya terbilang jarang terjadi.
4. Distosia bahu
Mendorong perut saat persalinan dapat membuat bahu bayi tersangkut di dasar panggul ibu. Selain itu, jika dorongan terlalu kuat, bayi berisiko mengalami patah tulang selangka.
Distosia bahu dapat mengakibatkan persalinan macet. Kondisi ini juga bisa menyebabkan bayi kekurangan oksigen jika tidak segera ditangani.
Sebelum fundal pressure dilakukan, pastikan Anda bertanya ke dokter terkait risiko komplikasinya. Jika ragu, mintalah alternatif lain untuk memperlancar persalinan.
Cara mendorong bayi saat persalinan dengan benar
Cara yang benar untuk mendorong bayi saat persalinan ialah dengan teknik mengejan. Meski begitu, mengejan juga tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Berikut cara mengejan yang tepat saat persalinan.
Berbaring dengan posisi kedua kaki ditekuk dan dibuka lebar.
Angkat punggung sedikit hingga posisi kepala agak terangkat.
Tempelkan dagu ke dada.
Jaga bagian dasar panggul tetap rileks sehingga bagian perineum seolah menonjol keluar.
Tarik napas dalam, buang sambil mendorong tubuh untuk mulai mengejan.
Setiap kali kontraksi, disarankan untuk mengejan sebanyak 3 hingga 4 kali. Jika bayi belum juga keluar, istirahat sebentar.
Hindari mengejan terlalu banyak atau kencang karena bisa mengubah posisi bayi. Dengar dan ikuti saran dokter dengan baik agar proses persalinan berjalan lancar.
Faktor yang memengaruhi lamanya mendorong bayi keluar
Beragam faktor dapat berpengaruh terhadap lamanya proses persalinan. Berikut beberapa di antaranya.
1. Pengalaman melahirkan
Jika baru pertama kali melahirkan normal, Anda mungkin membutuhkan waktu persalinan yang lebih lama. Ini terjadi karena otot panggul memerlukan waktu lebih lama untuk meregang.
Berbeda jika Anda sudah beberapa kali menjalani persalinan normal. Ibu hamil mungkin hanya membutuhkan satu atau dua kali dorongan untuk bisa melahirkan bayi.
2. Ukuran dan bentuk panggul ibu
Tiap wanita memiliki ukuran dan bentuk panggul yang berbeda. Hal ini dapat memengaruhi bukaan panggul, entah lebih besar atau sempit.
3. Ukuran bayi
Ukuran bayi bisa lebih besar atau lebih kecil dari jalan lahir. Namun, rupanya kepala bayi bisa menyesuaikan hal itu.
Bayi memiliki tulang tengkorak yang tidak tetap. Tulang-tulang ini bisa bergeser dan tumpang tindih selama proses persalinan.
4. Posisi kepala bayi
Dalam persalinan normal, kepala bayi harus berada di bawah dan menghadap tulang ekor ibu. Bayi yang lahir dengan posisi ini mungkin hanya memerlukan sedikit waktu untuk dilahirkan.
Berbeda jika posisi bayi posterior (menghadap ke atas). Ibu hamil mungkin harus melalui tahapan mendorong bayi keluar lebih lama.
Serba-serbi seputar mendorong perut saat persalinan
Dinilai dapat membantu mempercepat bayi keluar saat persalinan.
Belum ada bukti yang kuat terkait manfaatnya.
Berisiko menyebabkan komplikasi, baik pada ibu hamil dan janin.
Lebih disarankan untuk menerapkan teknik mengejan dengan baik dan benar.
[embed-health-tool-due-date]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Fundal Pressure During Delivery. I2022). Retrieved 8 December 2022, from https://www.birthinjuryhelpcenter.org/fundal-pressure.html
Pushing: The Second Stage of Labor.(2022). Retrieved 8 December 2022, from https://www.sutterhealth.org/health/labor-delivery/pushing
Techniques for pushing and birth. (2022). Retrieved 8 December 2022, from https://www.allinahealth.org/health-conditions-and-treatments/health-library/patient-education/beginnings/giving-birth/birth-and-afterbirth/techniques-for-pushing-and-birth
5 Tips for Pushing During Childbirth.(2022). Retrieved 8 December 2022, from https://www.lancastergeneralhealth.org/health-hub-home/motherhood/your-pregnancy/5-tips-for-pushing-during-childbirth
Labor & Delivery: Signs, Progression & What To Expect. (2022). Retrieved 8 December 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9676-labor-delivery
Hofmeyr, G., Vogel, J., Cuthbert, A., & Singata, M. (2017). Fundal pressure during the second stage of labour. Cochrane Database Of Systematic Reviews, 2018(5). doi: 10.1002/14651858.cd006067.pub3
Versi Terbaru
09/01/2023
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Ditinjau secara medis olehdr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.