Melahirkan adalah momen yang paling ibu hamil tunggu karena akan segera bertemu dengan sang Buah Hati. Namun, ada kalanya, proses persalinan tidak sesuai dengan yang ibu harapkan karena menghadapi berbagai permasalahan. Salah satunya yang mungkin terjadi adalah persalinan sungsang.
Apa itu persalinan sungsang?
Selama kehamilan, terdapat ruang yang cukup di rahim untuk bayi (janin) bergerak dan berubah posisi.
Pada kondisi yang normal, posisi kepala bayi perlu berada di bawah ketika memasuki usia kehamilan 36 minggu.
Pada posisi ini, bayi tergolong aman untuk dilahirkan dan dapat dengan mudah melewati jalan lahir.
Namun, tidak demikian dengan ibu hamil yang mengalami persalinan sungsang.
Persalinan sungsang adalah kondisi ketika bayi lahir dengan bagian bawah terlebih dahulu, bukannya kepala. Ini merupakan kondisi yang umum terjadi.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyebutkan bahwa sebanyak 3-4% wanita hamil yang cukup bulan (37-40 minggu kehamilan) mengalami posisi bayi sungsang.
Adapun secara umum, terdapat tiga jenis persalinan sungsang yang biasanya terjadi. Berikut adalah ketiga jenis tersebut.
- Frank breech. Dalam posisi ini, bokong bayi berada di tempat untuk keluar lebih dulu saat persalinan. Kaki lurus di depan tubuh, dengan kaki di dekat kepala. Jenis ini merupakan jenis posisi sungsang paling umum.
- Complete breech. Bokong bayi berada di bawah, dekat jalan lahir. Lutut tertekuk dan kaki berada di dekat bokongnya.
- Footling breech. Salah satu atau kedua kaki mengarah ke bawah atau merentang di bawah bokong dan bisa keluar lebih dulu saat persalinan.
Apa penyebab persalinan sungsang?
Penyebab dari kondisi tidak sepenuhnya dipahami. Meski demikian, persalinan ini lebih sering terjadi pada beberapa kondisi berikut.
- Hamil anak kembar.
- Pernah melahirkan prematur sebelumnya.
- Mengalami plasenta previa.
- Jika rahim memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit cairan ketuban yang berarti bayi memiliki ruang berlebih untuk bergerak atau tidak cukup cairan untuk bergerak.
- Memiliki bentuk rahim yang abnormal atau memiliki komplikasi lain, seperti fibroid rahim.
Bagaimana dokter mendiagnosis persalinan sungsang?
Pada usia kehamilan 35-36 minggu, dokter akan mencari tahu apakah bayi Anda sudah berada di posisi yang benar untuk siap lahir.
Ini dapat dokter ketahui melalui pemeriksaan fisik dengan menyentuh perut bagian bawah Anda untuk menemukan kepala, punggung, dan bokong bayi.
Selain itu, dokter pun umumnya akan memastikan posisi bayi dengan menggunakan USG kehamilan.
Selain USG, dokter mungkin akan menggunakan rontgen sinar-X untuk mengetahui posisi bayi dan ukuran panggul ibu hamil guna menentukan apakah persalinan normal bisa dan aman dilakukan.
Perlu ibu pahami, mengetahui posisi bayi sungsang memang hanya bisa melalui pemeriksaan medis.
Namun, beberapa ibu hamil mungkin bisa merasakan jika bayinya berada pada posisi sungsang saat menjelang persalinan.
Biasanya, ini bisa ibu ketahui jika merasa kepala bayi menekan perut bagian atas atau kaki bayi menendang bagian perut bawah.
Jika ini terjadi, konsultasikan dengan dokter untuk memastikannya.
Apakah persalinan sungsang bisa melalui proses melahirkan normal?
Sebagian besar bayi dengan posisi sungsang harus dilahirkan dengan operasi caesar. Pasalnya, operasi caesar dinilai lebih aman daripada melahirkan secara normal (melalui vagina).
Apalagi jika Anda pernah melahirkan secara caesar sebelumnya. Pada kondisi ini, operasi caesar kedua sudah pasti akan dokter rekomendasikan.
Meski demikian, persalinan melalui vagina masih mungkin menjadi pilihan meski bayi Anda tidak berada pada posisi yang tepat.
Namun, pilihan ini hanya berlaku pada ibu hamil dengan kondisi tertentu.
Berikut adalah kondisi yang masih dianggap bisa untuk melahirkan normal meski posisi bayi sungsang.
- Tidak mengalami plasenta previa.
- Bayi sudah cukup bulan dan berada pada posisi frank breech.
- Dokter memperkirakan bayi tidak terlalu besar atau panggul ibu tidak terlalu sempit untuk bayi melewati jalan lahir.
- Proses persalinan lancar dengan serviks melebar saat bayi turun.
- Bayi tidak menunjukkan tanda-tanda kesulitan saat detak jantungnya dipantau.
- Ibu melahirkan di rumah sakit yang menyediakan fasilitas operasi caesar darurat (jika memang perlu).
- Dokter atau bidan yang menangani memang sudah ahli dalam persalinan sungsang melalui vagina.
Meski demikian, pada kasus yang jarang, persalinan caesar mungkin tidak dokter rekomendasikan pada ibu dengan bayi sungsang.
Biasanya, ini terjadi bila proses persalinan terlalu cepat, sehingga melahirkan melalui vagina merupakan satu-satunya pilihan.
Selain itu, kehamilan kembar di mana kembar pertama berada pada posisi yang benar dan kembar kedua sungsang, bayi mungkin saja akan dilahirkan melalui vagina.
Intinya, setiap kondisi ibu hamil unik dan berbeda.
Jadi, sebelum memilih, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai manfaat dan risiko dari metode persalinan yang Anda pilih, sesuai dengan kondisi Anda.