backup og meta

Normalkah Jika Bayi Lahir Terbungkus Kantong Ketuban?

Normalkah Jika Bayi Lahir Terbungkus Kantong Ketuban?

Kantong ketuban biasanya pecah sebelum bayi lahir. Namun, dalam beberapa kasus, bayi bisa saja lahir dalam kondisi terbungkus kantong ketuban beserta cairannya.

Kondisi langka disebut dengan en caul birth. Apa yang membedakannya dengan kelahiran bayi pada umumnya? Simak informasi selengkapnya di bawah ini, yuk!

Apa itu bayi lahir terbungkus?

Kantong ketuban adalah kantong elastis tipis yang membungkus janin. Kantong ini berisi janin, plasenta, dan cairan ketuban.

Selama tahapan persalinan, kantong ini akan pecah dan cairan di dalamnya akan mengalir keluar untuk mempermudah keluarnya bayi melalui vagina.

Namun, pada kasus yang langka, beberapa bayi lahir dalam kondisi terbungkus di dalam kantong ketubannya. Kondisi ini disebut dengan kelahiran en caul atau en caul birth.

Istilah en caul sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu “caul” yang berarti selaput atau membran tipis yang merujuk pada kantong ketuban yang mengelilingi janin selama kehamilan.

En caul birth terjadi saat kantong ketuban belum pecah sama sekali. Hasilnya, bayi lahir masih dalam kondisi terbungkus utuh di dalam kantong ketuban.

Penelitian dalam jurnal Case Report in Obstetrics and Gynecology (2018) menunjukkan bahwa kelahiran en caul sangat jarang terjadi, yaitu sekitar 1 dari 80.000 kelahiran. 

Karena sangat jarang terjadi, hal ini sering dikaitkan dengan keberuntungan atau bahkan sihir. Bayi yang lahir terbungkus dipercaya membawa keberuntungan, baik untuk bayi itu sendiri maupun orangtuanya.

Bayi juga dipercaya ditakdirkan menjadi orang sukses atau hebat. Namun, perlu diingat bahwa hal tersebut hanyalah mitos dan belum dapat dibuktikan kebenarannya.

Penyebab kelahiran en caul

bayi lahir terbungkus

Pada ibu yang melahirkan secara normal (pervaginam), kelahiran en caul paling sering terjadi saat persalinan prematur.

Ini karena ukuran bayi yang masih sangat kecil memungkinkan kantong ketuban untuk tetap utuh saat keluar dari vagina.

Sementara pada persalinan dengan operasi caesar, dokter dapat memilih untuk tidak merobek kantong ketuban saat membuat robekan pada perut sehingga bayi lahir terbungkus.

Dokter bisa membiarkan kantong ketuban tetap utuh, lalu mengangkat kantong beserta dengan bayi di dalamnya.

Kelahiran en caul pada operasi caesar biasanya dilakukan pada bayi yang sangat prematur. Ini dilakukan untuk melindungi bayi dari tekanan yang dapat menyebabkan cedera.

Manfaat lainnya dari en caul birth adalah mencegah prolaps tali pusat. Ini merupakan kondisi ketika tali pusat turun ke leher rahim sebelum janin.

Tali pusat tersebut dapat menutup jalan lahir dan bahkan mengimpit janin sehingga membuat janin kekurangan oksigen.

Setelah mengangkat kantong ketuban keluar dari dalam rahim, dokter akan merobek lapisan ketuban dengan pisau bedah untuk mengeluarkan bayi.

Proses mengeluarkan bayi dari kantong ketuban utuh

Kelahiran en caul tidak banyak berbeda dari proses kelahiran normal. Perbedaannya hanya terletak pada tanda menjelang kelahiran, yaitu ibu tidak mengalami pecah air ketuban.

Apabila bayi lahir terbungkus dalam kantong ketubannya, dokter dan bidan akan segera membuat sayatan kecil pada lapisan kantong ketuban tersebut.

Setelah sayatan dibuat, cairan ketuban di dalamnya akan dikuras. Proses ini membuat kantong ketuban yang menyelimuti bayi menyusut.

Kemudian, dokter akan membuka lapisan kantong ketuban dan melepaskan lapisan kantong ketuban yang menempel pada kulit bayi secara perlahan. 

Setelah melepas kantong ketuban, dokter akan melanjutkan proses persalinan dengan memotong tali pusat, menyedot lendir keluar dari hidung dan mulut bayi, serta membersihkan tubuh bayi dari darah dan lendir.

Meskipun bayi berada di dalam cairan ketuban, kantong ketuban memiliki cukup banyak oksigen untuk bayi. Tali pusar juga mengandung darah yang kaya akan oksigen.

Oleh karena itu, bayi tidak akan kekurangan oksigen untuk bernapas selama menjalani proses kelahiran en caul.

Manfaat kelahiran en caul

bayi lahir terbungkus

Kelahiran en caul biasanya bukan proses yang berbahaya, baik bagi ibu atau bayi. Sebaliknya, proses kelahiran ini bisa memberi manfaat tersendiri untuk bayi.

Dalam kasus dengan risiko kelahiran tinggi, kelahiran en caul akan menurunkan risiko tersebut.

Contohnya, pada bayi yang harus terlahir sangat prematur, en caul birth dapat mencegah bayi dari cedera yang mungkin terjadi selama persalinan.

Kantong ketuban yang masih utuh akan melindungi janin dari tekanan akibat kontraksi selama persalinan. Ini juga akan melindungi bayi dari memar akibat tekanan tersebut.

Sementara pada persalinan normal, kelahiran en caul dapat menurunkan risiko kepala janin tersangkut ketika leher rahim atau serviks belum terbuka cukup lebar.

Risiko bayi lahir terbungkus

Meski umumnya bukan proses kelahiran yang berbahaya, kelahiran en caul memiliki beberapa risiko komplikasi yang dapat dialami oleh bayi.

Komplikasi akibat bayi lahir terbungkus kantong ketuban yakni gangguan pernapasan pada bayi baru lahir, penyebaran infeksi ke seluruh tubuh, serta perdarahan.

Pada kelahiran en caul yang dilakukan melalui operasi caesar, bayi juga berisiko mengalami anemia.

Hingga saat ini, hubungan antara kelahiran en caul dengan waktu kelangsungan hidup bayi belum sepenuhnya dipahami. Diperlukan penelitian lebih lanjut terkait hal ini.

Kesimpulan

  • Kelahiran en caul adalah kondisi langka saat bayi lahir dalam kondisi masih terbungkus kantong ketuban, lengkap dengan cairan di dalamnya.
  • Kondisi ini sering terjadi pada bayi prematur atau dalam operasi caesar yang disengaja untuk melindungi bayi dari tekanan selama proses persalinan.
  • Meskipun biasanya tidak berbahaya, en caul birth juga berisiko menimbulkan gangguan pernapasan, infeksi, dan perdarahan pada bayi.

[embed-health-tool-due-date]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Anatomy: Fetus in utero. (2019). Johns Hopkins Medicine. Retrieved February 4, 2025, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/anatomy-fetus-in-utero

Zacharis, K., Evangelopoulou, E., Balafa, K., Chrysafopoulou, E., Papazisi, A., & Koukoura, O. (2021). “En caul birth” – A rare and spectacular delivery. Hellenic Journal of Obstetrics and Gynecology, 20(2), 109-110. https://doi.org/10.33574/hjog.0109

Ghosh, K., & Choudhury, A. P. (2020). Preterm vaginal en caul delivery in a case of severe oligohydramnios with pyelonephritis. International Journal of Reproduction, Contraception, Obstetrics and Gynecology, 9(12), 5197. https://doi.org/10.18203/2320-1770.ijrcog20205280

Takagi, K., & Muraoka, M. (2019). Cesarean delivery “en caul” in Japan: Results of a national survey of maternal and perinatal centers in Japan. Hypertension Research in Pregnancy, 7(2), 56-61. https://doi.org/10.14390/jsshp.hrp2019-006

Malik, R., Sarfraz, A., Faroqui, R., Onyebeke, W., & Wanerman, J. (2018). Extremely preterm (23 weeks) vaginal cephalic delivery en caul and subsequent postpartum Intraventricular hemorrhage and respiratory distress: A teaching case. Case Reports in Obstetrics and Gynecology, 2018, 1-3. https://doi.org/10.1155/2018/5690125

Groen, R. S., Zaharieva, M. K., McCartan, R. M., & Johnson, C. T. (2014). En caul vaginal delivery with vasa previa diagnosed intrapartum. Case Reports in Perinatal Medicine, 3(2), 91-93. https://doi.org/10.1515/crpm-2014-0007

Lin, C., Lin, S., Yang, Y., Shih, J., Shy, M., Lee, C., & Yang, Y. (2010). Extremely preterm cesarean delivery “En caul”. Taiwanese Journal of Obstetrics and Gynecology, 49(3), 254-259. https://doi.org/10.1016/s1028-4559(10)60057-5

Versi Terbaru

12/02/2025

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

RDS pada Bayi, Sindrom Gawat Napas pada Kelahiran Prematur

6 Penyebab Bayi Kembar Lahir Prematur, Bisakah Dicegah?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Amanda Rumondang Sp.OG

Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan