backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Awas! Ini 7 Masalah Kulit yang Sering Muncul Usai Melahirkan

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 28/04/2023

    Awas! Ini 7 Masalah Kulit yang Sering Muncul Usai Melahirkan

    Setelah melahirkan, ada banyak perubahan yang terjadi pada tubuh seorang wanita. Bahkan, ibu juga bisa mengalami penyakit kulit tertentu setelah melahirkan.

    Simak berbagai jenis dan cara mengatasinya berikut ini.

    Berbagai masalah kulit yang muncul setelah melahirkan

    Ada bermacam-macam masalah kesehatan usai melahirkan, mulai dari yang cukup sederhana seperti sembelit hingga yang lebih rumit seperti penyakit kulit.

    Beberapa penyakit atau kondisi kulit ini bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk secara fisik maupun psikologis.

    Anda pun sebenarnya tak perlu terlalu khawatir. Pasalnya, sebagian besar masalah kulit ini bersifat sementara dan akan hilang bila Anda melakukan perawatan kulit setelah melahirkan.

    Supaya lebih jelas, kenali terlebih dahulu beberapa penyakit kulit yang biasanya muncul usai melahirkan seperti di bawah ini.

    1. Stretch mark

    Tips Mencegah Stretch Mark Saat Hamil

    Salah satu masalah kulit yang paling umum muncul setelah melahirkan ialah stretch mark. Pada umumnya, guratan berwarna merah muda ini akan muncul pada perut, paha, dan payudara. 

    Selama masa kehamilan, perut Anda tentu akan melebar seiring dengan berkembangnya janin.

    Nah, barulah setelah melahirkan perut akan kembali ke ukuran yang lebih kecil sehingga dapat meninggalkan stretch mark pada bagian-bagian yang meregang sebelumnya.

    Stretch mark bukanlah kondisi yang berbahaya. Namun, bekas pada perut ini mungkin tidak dapat hilang dalam waktu cepat dan butuh waktu berbulan-bulan agar tampak lebih samar.

    Anda bisa menghilangkan stretch mark setelah melahirkan dengan melakukan eksfoliasi, terapi laser, atau rutin mengoleskan bahan alami, seperti minyak zaitun dan madu.

    2. Mata panda

    Mengurus bayi bisa terasa menyenangkan sekaligus melelahkan. Banyak wanita harus terjaga saat bayinya ingin menyusu atau menangis karena tidak bisa tidur pada malam hari. 

    Kelelahan tersebut menimbulkan satu masalah kulit yang sebenarnya umum terjadi pada orang biasa, yakni lingkaran hitam di bawah mata dan mata yang membengkak.

    Selain disebabkan oleh kurang tidur dan kelelahan, masalah kulit setelah melahirkan ini dapat terjadi akibat adanya perubahan hormon pada tubuh wanita.

    Penumpukan cairan di bawah mata juga dapat membuat kantong mata membesar. Akibatnya, terbentuklah mata bengkak dan lingkaran hitam tepat di bawahnya.

    Meski tidak berbahaya, mata panda tentu bisa mengganggu penampilan Anda. Jika Anda berniat menghilangkannya, cobalah untuk tidur cukup dan gunakan kompres mata.

    3. Melasma

    melasma adalah

    Melasma ditandai dengan timbulnya bercak cokelat atau abu-abu pada kulit, terutama wajah. Kondisi ini sering disebut “mask of pregnancy” karena cukup umum di kalangan ibu hamil.

    Secara umum, penyakit kulit ini terjadi pada ibu hamil sebagai efek perubahan hormon estrogen dan progesteron selama masa kehamilan. 

    Jika Anda masih melihat bercak setelah melahirkan, kemungkinan besar melasma disebabkan oleh paparan sinar matahari atau efek samping dari pil KB. 

    Salah satu cara mengatasi penyakit kulit ini yakni dengan tidak terlalu sering terkena matahari, terutama saat sedang terik-teriknya sekitar pukul 10 pagi hingga 4 sore. 

    4. Jerawat

    Penyakit kulit setelah melahirkan umumnya disebabkan oleh perubahan hormon tubuh. Salah satu masalah yang kerap ibu alami yakni munculnya jerawat setelah melahirkan.

    Perubahan hormon dapat membuat tubuh memproduksi banyak minyak. Kelebihan minyak akan menyumbat pori-pori kulit bersama dengan kotoran dan sel kulit mati.

    Beberapa ibu hamil pun mengeluhkan jerawatnya makin parah setelah melahirkan. Namun, sebagian dari mereka mengaku bahwa masalah tersebut bisa hilang dengan sendirinya.

    Perawatan jerawat pascapersalinan umumnya hampir sama dengan seperti yang biasa Anda lakukan. Penggunaan krim atau losion relatif cukup aman untuk ibu dan bayinya.

    5. Eksim

    Perubahan hormon dalam tubuh juga bisa memicu eksim atau dermatitis atopik pada ibu yang baru melahirkan.

    Eksim biasanya ditandai dengan kulit merah, meradang, bengkak, gatal, dan pecah-pecah. Kondisi ini bisa muncul di sekitar mata, wajah, bagian belakang leher, hingga area kelamin.

    Penyakit kulit setelah melahirkan ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kulit yang sering digaruk pun bisa mengelupas dan mengeluarkan nanah.

    Pengobatan eksim bertujuan untuk meredakan gejalanya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengoleskan krim atau salep khusus eksim untuk membantu mengurangi rasa gatal.

    Anda juga perlu melakukan perubahan gaya hidup, yakni dengan tidak menggaruk kulit, rutin mengompres kulit yang teriritasi, dan mengurangi mandi air hangat.

    6. Linea nigra 

    linea nigra

    Masalah kulit yang sering kerap dialami oleh wanita ialah perut menghitam setelah melahirkan. Salah satu penyebabnya ialah linea nigra.

    Linea nigra merupakan istilah medis untuk garis hitam yang muncul pada bagian tengah perut ibu hamil. Setidaknya sekitar 90% ibu yang pernah atau sedang hamil mengalaminya.

    Peningkatan hormon yang merangsang melanosit, yakni sel yang memproduksi pigmen warna, diduga menjadi penyebab utama dari masalah kulit ini pada ibu usai melahirkan.

    Umumnya, linea nigra dapat menghilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan. Kondisi ini akan berangsur hilang saat kadar hormon kembali normal.

    7. Telogen effluvium

    Salah satu penyakit kulit yang kerap terjadi setelah melahirkan yakni rambut rontok mendadak. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut telogen effluvium (TE).

    TE postpartum cukup umum terjadi pada wanita sekitar tiga bulan setelah melahirkan. Bahkan, kondisi ini mungkin berlangsung dalam waktu enam bulan setelahnya.

    Meski bikin sebagian ibu khawatir, kondisi ini cenderung wajar dan hanya bersifat sementara.

    Kerontokan biasanya akan berangsur berkurang setelah enam bulan. Rambut Anda pun akan kembali seperti sedia kala dalam waktu satu tahun.

    Setiap wanita yang baru saja melahirkan dapat mengalami masalah kulit yang berbeda-beda. 

    Itu sebabnya, cobalah berkonsultasi dan ikuti anjuran dokter agar masalah kulit tersebut bisa segera teratasi tanpa terlalu mengganggu penampilan Anda.

    Kesimpulan

    • Perubahan kulit cukup sering dialami oleh wanita yang baru saja melahirkan.
    • Beberapa masalah tersebut di antaranya stretch mark, mata panda, melasma, jerawat, eksim, linea nigra, dan telogen effluvium.
    • Masalah kulit setelah melahirkan ini bisa disebabkan oleh faktor fisik seperti perubahan hormon maupun psikologis, seperti kelelahan merawat bayi.
    • Konsultasikan dengan dokter spesialis kulit bila masalah kulit tersebut tidak bisa segera teratasi dan mengganggu penampilan Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 28/04/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan