backup og meta

8 Penyakit setelah Melahirkan yang Umum Terjadi

8 Penyakit setelah Melahirkan yang Umum Terjadi

Berbagai masalah kesehatan bisa Anda alami pascamelahirkan. Kondisi ini dapat terjadi karena perubahan pada tubuh setelah melahirkan dan faktor-faktor lainnya. Lalu, apa saja gangguan atau penyakit setelah melahirkan yang umum terjadi? Simak pembahasannya berikut ini.

Berbagai penyakit setelah melahirkan yang umum terjadi

Setelah melahirkan, baik itu melahirkan normal maupun operasi caesar, sangat wajar bila Anda merasakan nyeri atau rasa tidak nyaman akibat proses persalinan yang dilalui.

Namun, Anda perlu mewaspadai gejala lain yang mungkin timbul. Beberapa di antaranya dapat terkait dengan penyakit pascamelahirkan yang bisa berbahaya untuk kesehatan Anda.

Agar lebih waspada, berikut ini adalah berbagai penyakit yang umum terjadi setelah melahirkan.

1. Perdarahan hebat

perdarahan postpartum

Perdarahan vagina normal dialami oleh wanita selama 3–6 minggu setelah proses persalinan.

Awalnya, perdarahan berwarna merah terang dengan sedikit gumpalan darah. Kemudian, ini akan berubah menjadi cokelat kemerahan dan lama-kelamaan hilang dengan sendirinya.

Namun, Anda harus mewaspadai risiko terjadinya perdarahan postpartum. Komplikasi persalinan ini ditandai dengan perdarahan berlebih sebanyak 1.000 mililiter (ml) atau lebih.

Perdarahan postpartum menjadi salah satu penyebab kematian saat atau setelah melahirkan.

Segera periksakan diri Anda dengan dokter saat terjadi perdarahan hebat, terdapat gumpalan darah besar, dan tercium bau tidak sedap.

2. Retensi urine

Selain perdarahan hebat, retensi urine jadi masalah umum lain yang terjadi setelah melahirkan.

Retensi urine adalah kondisi ketika kandung kemih tidak dapat kosong sepenuhnya saat buang air kecil. Bahkan, Anda tidak bisa buang air kecil sama sekali.

Dikutip dari International Continence Society, perubahan hormon saat hamil bisa menyebabkan kapasitas kandung kemih meningkat dan membuat tonus otot melemah.

Melemahnya tonus otot dan meningkatnya kapasitas kandung kemih ini kerap membuat wanita sulit buang air kecil dan mengosongkan kandung kemihnya.

3. Hemoroid

Hemoroid atau ambeien adalah pembengkakan pembuluh darah di rektum. Hal ini juga umum terjadi setelah melahirkan, terutama pada ibu yang melahirkan normal.

Saat mengalami ambeien setelah melahirkan, Anda mungkin dapat mengalami nyeri dan gatal pada anus serta perdarahan saat buang air besar.

Guna meringankan gejala gangguan habis melahirkan ini, Anda perlu makan banyak serat dan minum banyak air. Hal ini dapat memudahkan Anda saat buang air besar.

Di samping itu, Anda juga bisa berendam air hangat untuk meringankan nyeri dan gatal pada anus.

4. Baby blues atau depresi postpartum

baby blues

Banyak ibu mengalami baby blues setelah melahirkan. Ini umumnya ditandai dengan perasaan sedih, cemas, atau marah selama beberapa hari hingga dua minggu lamanya.  

Perubahan hormon dalam tubuh, perubahan status, serta tanggung jawab sebagai seorang ibu sering menjadi penyebab gangguan mental setelah melahirkan ini.

Jika baby blues tidak ditangani dengan baik, ini dapat berkembang menjadi depresi postpartum. Kondisi ini umumnya terjadi pada tahun pertama setelah Anda melahirkan.

Gejala depresi postpartum hampir sama dengan baby blues. Hanya saja, gejalanya lebih parah serta disertai perasaan putus asa hingga keinginan untuk menyakiti diri dan bayinya. 

5. Mastitis

Mastitis adalah peradangan pada payudara sehingga membuat payudara membengkak. Hal ini bisa disebabkan oleh jaringan payudara yang luka atau terkena infeksi.

Penyakit ini bisa dialami oleh ibu menyusui pada dua bulan pertama setelah melahirkan saat ia masih beradaptasi untuk menyusui bayinya.

Umumnya, kasus mastitis berkembang pada salah satu payudara. Gejala yang tampak di antaranya payudara lecet, kemerahan, dan terasa hangat.

Kemudian, gejala tersebut berkembang menjadi demam, menggigil, serta gejala lain seperti flu.

Saat merasakan gejala tersebut, Anda dapat minum obat pereda nyeri, mengompres payudara yang sakit, atau berobat dengan dokter untuk mendapatkan antibiotik. 

6. Stretch mark

Stretch mark mungkin menjadi gangguan yang paling menjengkelkan untuk sebagian besar ibu setelah melahirkan.

Kondisi ini umumnya memengaruhi kulit pada area payudara, paha, pinggul, dan perut. Stretch mark disebabkan oleh perubahan hormon dan kulit yang meregang akibat kehamilan. 

Meski tidak akan hilang sepenuhnya, Anda bisa menyamarkan stretch mark setelah melahirkan dengan mengoleskan krim, losion, atau minyak esensial tertentu.

Selain itu, Anda juga dapat melakukan terapi laser. American Society for Dermatologic Surgery menyebutkan bahwa terapi ini mampu menyamarkan 20–60% tampilan stretch mark.

Sebelum menjalani terapi ini, konsultasikan dengan dokter untuk menilai manfaat dan risikonya.

7. Sembelit

akibat sembelit jika tidak diobati

Sebagian ibu bisa mengalami susah buah air besar atau sembelit setelah melahirkan, termasuk ibu yang melahirkan dengan operasi caesar.

Penyakit setelah melahirkan ini pada umumnya disebabkan oleh perubahan hormon, efek obat anestesi, hingga pergerakan usus yang melambat. 

Selain itu, kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi serat yang rendah juga berkontribusi terhadap munculnya sembelit setelah melahirkan.

Untuk mengatasinya, Anda harus memperbanyak minum air putih serta mengonsumsi makanan berserat untuk melunakkan feses sehingga menjadi lebih mudah keluar.

8. Infeksi postpartum

Penyakit yang juga sering terjadi setelah melahirkan adalah infeksi. Kondisi yang disebut infeksi postpartum ini bisa berupa infeksi rahim, saluran kemih, atau pada bekas jahitan.

Sama halnya dengan infeksi pada umumnya, kondisi ini bisa terjadi karena adanya bakteri yang menginfeksi rahim, kemih, atau vagina setelah proses melahirkan.

Risiko infeksi postpartum meningkat karena banyaknya pemeriksaan vagina selama persalinan, proses melahirkan yang terlalu lama, operasi caesar, serta penggunaan kateter urine.

Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri, kemerahan, dan pembengkakan di area yang terinfeksi.

Penting untuk memantau perubahan tubuh pascamelahirkan serta segera melakukan konsultasi dengan dokter bila mengalami gejala yang mengkhawatirkan.

Dengan penanganan yang tepat, penyakit di atas dapat tertangani sehingga Anda kembali pulih dan siap untuk menjalani peran baru sebagai ibu.

Kesimpulan

Beberapa penyakit setelah melahirkan yang umum terjadi adalah retensi urine, mastitis, sembelit, hemoroid, infeksi postpartum, serta baby blues dan depresi postpartum. Penting untuk memantau perubahan tubuh serta segera konsultasi dengan dokter ketika mengalami gejala yang mengkhawatirkan.

[embed-health-tool-due-date]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Postpartum Health: A Guide for New Parents. (n.d.). Women & Infants. Retrieved October 16, 2024, from https://www.womenandinfants.org/services/pregnancy/postpartum-health

6 health problems new moms should watch for after giving birth. (2021). UNM Health System. Retrieved October 16, 2024, from https://unmhealth.org/stories/2021/05/6-health-problems-new-moms-after-birth.html

Common postpartum complications. (n.d.). Beaumont Health. Retrieved October 16, 2024, from https://www.beaumont.org/services/womens-services/maternity/after-pregnancy/moms-health/potential-complications

Common conditions. (n.d.). University of Rochester Medical Center. Retrieved October 16, 2024, from https://www.urmc.rochester.edu/ob-gyn/obstetrics/after-delivery/common-conditions.aspx

Postpartum hemorrhage. (n.d.). American College of Obstetricians and Gynecologists . Retrieved October 16, 2024, from https://www.acog.org/clinical/clinical-guidance/practice-bulletin/articles/2017/10/postpartum-hemorrhage

Urinary Retention after Childbirth. (2022). International Continence Society Retrieved October 16, 2024, from https://www.ics.org/Documents/DocumentsDownload.aspx?DocumentID=1679

Baby blues and postpartum depression: Mood disorders and pregnancy. (2023). Johns Hopkins Medicine. Retrieved October 16, 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/postpartum-mood-disorders-what-new-moms-need-to-know

Mastitis: Causes, Symptoms, Treatment & Prevention. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved October 16, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15613-mastitis

Constipation. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved October 16, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4059-constipation

Stretch marks. (2024). Pregnancy, Birth and Baby. Retrieved October 16, 2024, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/stretch-marks

Laser therapy for stretch marks. (n.d.). American Society for Dermatologic Surgery. Retrieved October 16, 2024, from https://www.asds.net/skin-experts/skin-treatments/laser-light-therapy/laser-therapy-for-stretch-marks

Boushra, M., & Rahman, O. (2023). Postpartum Infection. StatPearls Publishing. Retrieved October 16, 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560804/

Bužinskienė, D., Sabonytė-Balšaitienė, Ž., & Poškus, T. (2022). Perianal diseases in pregnancy and after childbirth: Frequency, risk factors, impact on women’s quality of life and treatment methods. Frontiers in Surgery, 9, 788823. https://doi.org/10.3389/fsurg.2022.788823

Versi Terbaru

25/10/2024

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Seks Setelah Melahirkan, Apa yang Perlu Ibu dan Ayah Perhatikan?

4 Posisi Tidur Setelah Melahirkan yang Aman dan Nyaman


Ditinjau secara medis oleh

dr. Amanda Rumondang Sp.OG

Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 25/10/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan