Infeksi Postpartum

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 15/06/2021

Infeksi Postpartum

Definisi

Apa itu infeksi postpartum (pascapersalinan)?

Infeksi postpartum atau infeksi pasca persalinan adalah berbagai infeksi terjadi setelah melahirkan normal melalui vagina, operasi caesar, atau saat menyusui.

Infeksi postpartum yang merupakan satu dari beberapa komplikasi persalinan ini bisa juga disebut dengan infeksi masa nifas.

Nyeri yang dirasakan banyak wanita usai melahirkan membuat infeksi postpartum sulit dibedakan dari nyeri postpartum.

Beberapa infeksi postpartum yang sering terjadi adalah:

  • Endometritis, infeksi pada endometrium (lapisan rahim)
  • Mastitis, infeksi payudara
  • Sayatan yang terinfeksi
  • Infeksi saluran kemih.

Seberapa umum infeksi pasca persalinan?

Ibu yang mengalami infeksi postpartum biasanya diperbolehkan untuk pulang dalam beberapa hari setelah persalinan.

Infeksi postpartum lebih sering terjadi di tempat dengan kebersihan yang tidak terjaga atau tempat pelayanan medis dengan kualitas buruk.

Jadi, pastikan ibu mempertimbangkan dengan matang sebelum menentukan ingin melahirkan di rumah sakit atau melahirkan di rumah.

Ketika nantinya tanda-tanda melahirkan muncul, ibu bisa bergegas pergi ke fasilitas kesehatan ditemani pasangan maupun doula bila ada.

Kontraksi asli persalinan, air ketuban pecah, dan pembukaan lahiran termasuk tanda-tanda persalinan yang sebaiknya ibu kenali.

Bedakan kontraksi persalinan dan kontraksi palsu yang kerap mengecohkan tanda akan melahirkan.

Tak lupa, persiapkan juga berbagai persiapan persalinan beserta perlengkapan melahirkan sebelum hari-H kelahiran tiba.

Tanda-tanda & Gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala infeksi postpartum (pascapersalinan)?

Banyak infeksi terdeteksi dengan demam sekitar 38 derajat Celcius, menggigil atau perasaan tidak enak badan, dan kadang hanya itu gejala-gejala yang nampak jelas.

Mengutip dari March of Dimes, tanda-tanda dan gejala infeksi postpartum lainnya dapat meliputi:

  • Nyeri perut bawah, demam rendah, serta keputihan dan lokia yang berbau busuk (tanda-tanda endometritis)
  • Area yang terasa sakit, keras, hangat dan merah (biasanya hanya pada satu payudara) dan demam, menggigil, nyeri otot, kelelahan atau sakit kepala (tanda-tanda mastitis)
  • Kemerahan, cairan, pembengkakan, hangat atau meningkatnya rasa sakit di sekitar area sayatan atau luka. Hal tersebut bisa terjadi di sayatan operasi caesar, episiotomi atau luka gores, atau sayatan yang terlihat seperti akan terpisah
  • Sulit dan nyeri saat buang air kecil, merasa seperti ingin buang air kecil dengan sering dan mendesak. Namun, hanya sedikit urin, tidak ada urin yang keluar, atau urin keruh dan berdarah (tanda-tanda infeksi saluran kemih).

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Diagnosis dan perawatan dini dapat menghentikan kondisi ini dari memburuk dan mencegah kondisi medis darurat lainnya.

Maka itu, bicaralah pada dokter Anda segera untuk mencegah kondisi serius ini.

Ketika Anda mengalami pingsan, nyeri perut hebat, menurunnya kesadaran, detak jantung lemah dan cepat, dan muntah darah, segera cari perawatan medis darurat.

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab

Apa penyebab infeksi postpartum (pascapersalinan)?

Infeksi postpartum lebih jarang ditemui sejak munculnya antiseptik dan penicillin.

Namun, beberapa flora kulit seperti Streptococcus atau Staphylococcus serta bakteri lain masih menjadi penyebab infeksi postpartum.

Bakteri-bakteri tersebut berkembang pada lingkungan yang lembab dan hangat.

Infeksi postpartum seringkali muncul di rahim setelah persalinan. Rahim dapat terinfeksi apabila kantung ketuban terinfeksi.

Melansir dari King Edward Memorial Hospital Obstetrics and Gynaecology, ada berbagai hal yang dapat menjadi penyebab infeksi postpartum atau pascapersalinan.

Berikut penjelasan lengkap berdasarkan jenis-jenis infeksi postpartum atau masa nifas:

Endometritis

Anda berisiko mengalami infeksi endometrium jika Anda melalui prosedur operasi caesar.

Risikonya semakin besar jika Anda bekerja sebelumnya.

Risiko juga lebih tinggi jika persalinan Anda menghabiskan waktu sangat lama atau ada periode waktu yang cukup lama di antara air ketuban pecah dan melahirkan.

Mastitis

Mastitis adalah peradangan pada payudara sehingga membuat payudara menjadi bengkak.

Ini bisa disebabkan karena jaringan payudara luka atau terkena infeksi.

Biasanya terjadi pada ibu menyusui di dua bulan pertama setelah melahirkan.

Pada saat ini, ibu masih perlu adaptasi sebelum menemukan pola menyusui yang pas untuk bayinya.

Biasanya mastitis berkembang pada salah satu payudara. Awalnya, payudara hanya lecet, berwarna kemerahan, atau terasa hangat.

Lama kelamaan, ibu akan merasa demam, menggigil, tidak enak badan, dan gejala lain seperti flu.

Sayatan yang terinfeksi

Jika Anda melalui operasi caesar, sayatan Anda dapat terinfeksi.

Hingga 16 persen wanita yang melalui operasi ini mengalami infeksi biasanya dalam satu minggu setelah persalinan.

Namun, kondisi ini dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Infeksi saluran kemih

Anda lebih rentan terkena infeksi saluran kemih setelah melahirkan, terutama jika Anda menggunakan kateter di kandung kemih atau epidural.

Faktor-faktor Risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk infeksi postpartum (pasca persalinan)?

Berdasarkan metode yang digunakan untuk persalinan, risiko terkena infeksi setelah persalinan berbeda-beda. Kemungkinan mengalami infeksi adalah:

  • 1-3% pada persalinan normal melalui vagina
  • 5-15% pada operasi caesar yang terjadwal dan dilakukan sebelum persalinan dimulai
  • 15-20% pada persalinan non-caesar tak terjadwal yang dilakukan setelah persalinan dimulai

Ada berbagai faktor tambahan yang meningkatkan risiko wanita terkena infeksi, meliputi:

  • Anemia
  • Obesitas
  • Bacterial vaginosis, infeksi menular seksual
  • Beberapa pemeriksaan vagina selama persalinan
  • Memonitor janin secara internal
  • Persalinan yang berkepanjangan
  • Jeda antara pecahnya ketuban dan persalinan
  • Kolonisasi saluran vagina dengan bakteri streptococcus golongan B
  • Memiliki sisa plasenta pada rahim setelah persalinan
  • Perdarahan berlebih setelah persalinan (perdarahan postpartum)

Komplikasi

Komplikasi apa yang mungkin saya alami dengan infeksi pasca persalinan?

Infeksi bisa berbahaya, terutama jika tidak terdeteksi atau tidak diobati.

Infeksi di rahim Anda dapat menyebabkan pembekuan darah, sedangkan infeksi di ginjal dapat menyebabkan gangguan ginjal.

Infeksi yang masuk ke aliran darah Anda pun dapat menyebabkan sepsis.

Komplikasi yang paling mungkin terjadi adalah pemulihan pasca persalinan yang lebih sulit.

Pemulihan tersebut akan menguras energi. Untuk itu, Anda perlu mendapat bantuan segera jika mengalami gejala yang mengarah pada kondisi ini.

Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana infeksi pasca persalinan didiagnosis?

Melalui beberapa pemeriksaan fisik, infeksi postpartum dapat didiagnosis oleh dokter.

Dokter dapat mengambil sampel urin atau darah untuk menguji bakteri atau menggunakan cotton swab untuk mengambil kultur dari rahim untuk mendeteksi infeksi postpartum.

Apa saja pengobatan untuk infeksi postpartum (pasca persalinan)?

Karena infeksi yang tidak ditangani dapat menjadi serius dengan cepat, penting untuk memberitahu dokter secepat mungkin jika Anda mengalami demam atau gejala lain yang disebutkan di atas.

Anda mungkin pernah mendengar bahwa pembengkakan payudara dapat menyebabkan demam rendah.

Saat hal ini terjadi, jangan asumsikan bahwa pembengkakan merupakan penyebab dari demam postpartum. Hubungi tim medis segera.

Anda akan diberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi.

Pastikan tim medis tahu jika Anda sedang menyusui karena dapat mempengaruhi obat yang akan diberikan.

Antibiotik oral biasanya cukup, tapi pada situasi serius Anda mungkin memerlukan antibiotik suntik dan kemungkinan perawatan lain.

Sebagai contoh, jika Anda memiliki luka yang terinfeksi, mungkin diperlukan operasi terbuka dan pengeringan.

Selain itu, Anda mungkin akan mulai merasa membaik dalam beberapa hari setelah memulai antibiotik.

Namun, penting untuk menghabiskan dosis, walau gejala sudah menghilang.

Tanyakan dokter berapa lama obat akan mulai bekerja, dan pastikan dokter tahu jika obat tidak terlihat bekerja dalam periode tersebut.

Anda mungkin perlu untuk mengganti obat, atau kemungkinan ada hal lain yang terjadi.

Jangan lupa untuk minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, serta istirahat sebanyak mungkin untuk membantu tubuh melawan infeksi.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi infeksi postpartum (pasca persalinan)?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi infeksi postpartum:

  • Mandi dengan antiseptik pada pagi di hari operasi
  • Cukur rambut kemaluan Anda dengan clippers dibandingkan dengan pisau cukur
  • Gunakan chlorhexidine-alcohol untuk mempersiapkan kulit
  • Gunakan antibiotik extended-spectrum sebelum operasi.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 15/06/2021

Iklan
Iklan
Iklan