Ibu hamil memang perlu mengonsumsi makanan yang beraneka ragam, entah untuk mencukupi kebutuhan gizi selama kehamilan atau sekadar memenuhi ngidam. Namun, bukan berarti Anda boleh makan apa saja. Beberapa jenis makanan justru dilarang untuk ibu hamil karena bisa berdampak buruk bagi kehamilan.
Makanan seperti apa yang harus dihindari selama kehamilan? Apa bahaya yang bisa ditimbulkan karenanya? Cari tahu jawabannya melalui uraian berikut.
Daftar makanan yang dilarang untuk ibu hamil
Berikut adalah daftar pantangan makanan untuk ibu hamil yang perlu dihindari supaya perkembangan janin tidak terganggu dan bumil tetap sehat.
1. Ikan tinggi merkuri
![menghangatkan ikan beku](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2019/02/menghangatkan-ikan-beku-802x452.jpg)
Pada dasarnya, hampir semua jenis ikan dan makanan dari laut (seafood) mengandung merkuri karena zat ini adalah limbah kimia yang paling banyak mencemari perairan.
Namun, ada sejumlah ikan yang tergolong tinggi merkuri dan sebaiknya dihindari selama kehamilan, contohnya ikan berukuran besar seperti hiu, makarel raja, tuna bigeye, todak, dan tuna sirip kuning.
Walau begitu, bukan berarti ibu hamil sama sekali tidak boleh makan ikan. Ikan justru adalah salah satu sumber protein dan asam lemak omega-3 yang baik untuk perkembangan janin.
Sebagai gantinya, Anda bisa mengonsumsi jenis ikan lain, seperti salmon, tuna, sarden, dan ikan air tawar. Batasi porsi ikan maksimal hanya dua kali per minggu.
2. Susyi dan sasyimi
Bagi beberapa orang, sasyimi dan susyi yang terbuat dari irisan ikan mentah memang lebih lezat. Sayangnya, ini termasuk makanan yang tidak boleh dimakan ibu hamil.
Seafood mentah atau setengah matang mungkin mengandung parasit yang membahayakan kesehatan ibu dan janin, apalagi jika bahan makanan ini tidak disimpan dan disiapkan secara higienis.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk makan udang, ikan, lobster, kerang, maupun makanan laut lainnya yang sudah benar-benar matang.
3. Steik setengah matang
Steik biasanya diolah menjadi beberapa tingkat kematangan, yaitu rare (mentah), medium rare (setengah matang), medium well (agak matang), dan well done (matang sempurna).
Ibu hamil sebenarnya masih boleh makan steik. Namun, pastikan bahwa daging yang disajikan sudah diolah sampai benar-benar matang alias well done.
Pasalnya, daging yang tidak dimasak sempurna mungkin masih mengandung parasit toksoplasma yang bisa menginfeksi ibu hamil dan membahayakan janin.
Bukan hanya daging sapi, aturan ini berlaku untuk daging ayam, burung, kalkun, bebek, dan berbagai sumber protein hewani lainnya.
4. Telur setengah matang
Manfaat telur untuk ibu hamil memang tidak perlu diragukan. Akan tetapi, telur ½ atau ¾ matang termasuk dalam pantangan makanan untuk ibu hamil.
Ini karena telur yang belum matang umumnya masih mengandung bakteri Salmonella yang dapat menginfeksi ibu dan janin dalam kandungan.
Meski jarang terjadi, kontaminasi Salmonella selama kehamilan dikhawatirkan bisa menyebabkan infeksi cairan ketuban. Hal ini dapat meningkatkan risiko keguguran.
5. Susu mentah
![minum susu saat sahur](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/05/Minum-Susu-Saat-Sahur-Bisa-Kuat-Menjalani-Puasa-Benarkah-700x467.jpg)
Jika dokter menyarankan Anda untuk minum susu selama hamil, Anda bisa meminta rekomendasi merk susu ibu hamil dari dokter dan membaca bagian informasi pada kemasan susu.
Susu yang aman untuk ibu hamil adalah susu yang telah dipasteurisasi. Ini adalah proses pemanasan selama beberapa detik untuk membunuh bakteri di dalam susu.
Sementara itu, susu hewani yang masih mentah termasuk dalam pantangan untuk ibu hamil karena bakteri yang terdapat di dalamnya dikhawatirkan bisa membahayakan janin.
6. Terlalu banyak jeroan
Jeroan seperti hati ayam, hati sapi, ampela ayam, dan jantung ayam sebenarnya bukanlah makanan yang dilarang untuk ibu hamil.
Hanya saja, Anda dilarang makan jeroan terlalu banyak atau terlalu sering. Anda sebaiknya hanya makan jeroan sebanyak 1–2 kali dalam sebulan dengan porsi secukupnya.
Selain karena tinggi lemak dan kolesterol, beberapa jeroan memiliki kandungan vitamin A yang sangat tinggi. Meski dibutuhkan, asupan vitamin A yang berlebihan selama kehamilan bisa membahayakan janin.
7. Terlalu banyak kafein
Kafein merupakan salah satu daftar pantangan untuk ibu hamil, apalagi jika Anda mengonsumsinya secara berlebihan. Ini karena kafein dapat menembus plasenta dan memengaruhi detak jantung janin.
Batasan konsumsi kafein ibu hamil adalah 200 mg per hari. Jumlah ini setara dengan dua cangkir kopi hitam.
Selain itu, perlu diingat bahwa kafein tidak hanya terkandung dalam kopi. Beberapa olahan yang juga mengandung kafein adalah teh, minuman bersoda, dan minuman berenergi.
8. Alkohol
Alkohol juga termasuk pantangan bagi ibu hamil karena memiliki potensi untuk meningkatkan risiko bayi lahir mati (stillbirth) hingga keguguran.
Pada takaran tertentu, minuman yang mengandung alkohol bisa menyebabkan fetal alcohol syndrome (FAS).
FAS adalah gangguan perkembangan janin yang bisa menyebabkan kelainan bentuk wajah, kelainan jantung, dan keterbelakangan mental anak sejak dalam kandungan.
Sebagai catatan, ibu hamil sebaiknya juga menghindari makanan dan minuman difermentasi dengan cara tradisional, seperti kombucha, tape, dan kefir.
9. Herbal
Meski produk berlabel “herbal” terkesan lebih aman, Anda sebaiknya menghindari olahan herbal, obat-obatan herbal, pengobatan alternatif, dan jamu apabila keamanannya belum teruji.
Menurut American Pregnancy Association, ephedra atau efedrina, dong quai, rosemary, dan chamomile adalah beberapa bahan herbal yang sebaiknya dihindari selama kehamilan.
Ini lantaran bahan-bahan herbal tersebut dikhawatirkan bisa membahayakan janin. Contohnya, dong quai yang bisa menimbulkan efek stimulan pada rahim sehingga berkontraksi sebelum waktunya.
Bicarakan dengan dokter jika Anda terbiasa minum minuman atau obat herbal sebelum hamil. Dengan begitu, dokter bisa menilai apakah produk herbal tersebut masih aman dikonsumsi selama kehamilan.
10. Makanan cepat saji
Makanan cepat saji (fast food) seperti burger, kentang goreng, dan ayam goreng tepung banyak digemari karena rasanya yang gurih dan kemudahannya untuk didapat.
Sayangnya, ibu hamil dilarang terlalu banyak mengonsumsi makanan tersebut karena dampak buruknya bagi kesehatan.
Fast food banyak mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Jika dikonsumsi secara berlebihan, lemak ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, hingga ukuran janin terlalu besar (makrosomia).
11. Mayones
Ibu hamil sebenarnya masih boleh menggunakan mayones sebagai bahan makanan. Hanya saja, Anda perlu memastikan bahwa bahan yang digunakan untuk membuat mayones sudah benar-benar matang.
Dokter mungkin akan meminta Anda untuk tidak makan mayonaise selama kehamilan karena khawatir kandungan telur di dalamnya masih mentah.
Seperti yang disebutkan sebelunya, telur mentah merupakan tempat hidup berbagai bakteri penyebab infeksi. Karena sistem imun ibu hamil biasanya lebih lemah, bakteri akan lebih mudah menginfeksi.
Itulah beberapa makanan yang dilarang untuk dikonsumsi ibu hamil atau perlu dibatasi. Patut diingat bahwa kondisi kesehatan setiap ibu hamil tentu berbeda.
Anda mungkin perlu menghindari makanan lain karena kondisi tertentu. Untuk memastikan hal ini, Anda bisa menanyakannya kepada dokter kandungan.
Kesimpulan
- Makanan yang dilarang untuk dikonsumsi ibu hamil adalah daging mentah atau setengah matang, ikan tinggi merkuri, jeroan yang terlalu banyak, makanan cepat saji, dan mayones yang dibuat dengan bahan mentah.
- Ibu hamil juga perlu membatasi asupan kafein dan menghindari konsumsi alkohol, termasuk dari makanan fermentasi.
- Konsumsi produk herbal sebaiknya dihindari kecuali dokter menyarankan sebaliknya.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]