Ibuprofen kerap menjadi pilihan pertama saat demam, sakit kepala, hingga sakit perut. Namun, apakah ibuprofen masih aman untuk ibu hamil, mengingat kondisi tersebut merupakan hal yang kerap dikeluhkan selama kehamilan?
Ketika hamil, seorang wanita memang harus lebih berhati-hati dalam memilih obat. Pasalnya, beberapa zat yang terkandung dalam obat-obatan bisa terbawa oleh plasenta dan membahayakan janin.
Apakah obat ibuprofen aman untuk ibu hamil?
Sejauh ini, ibuprofen termasuk dalam obat-obatan yang tidak dianjurkan untuk ibu hamil, terutama jika usia kehamilan Anda sudah di atas 20 minggu.
Itu artinya meski ibuprofen bisa dibeli secara bebas di apotek, ibu hamil hanya boleh menggunakannya setelah mendapatkan izin dari dokter.
Sebagai golongan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), ibuprofen berfungsi untuk mengatasi nyeri pada bagian tubuh tertentu, seperti kepala, gigi, hingga perut.
Obat ini juga dapat diresepkan untuk mengatasi peradangan terkait gangguan muskuloskeletal, seperti radang sendi, nyeri otot, dan keseleo.
Meski tidak dianjurkan, laman National Health Services (NHS) menyebutkan bahwa pemberian ibuprofen selama tiga hari pada ibu hamil mungkin masih relatif aman.
Namun, penggunaannya wajib diawasi secara ketat oleh dokter kandungan. Pasalnya, penggunaan ibuprofen secara rutin saat hamil bisa membuat Anda memiliki kehamilan berisiko tinggi.
Pemberian obat-obatan saat hamil memang harus mempertimbangkan banyak hal, seperti usia kehamilan, kondisi janin, dan kesehatan ibu secara keseluruhan.
Efek ibuprofen untuk ibu hamil dan janin
Selama ini, efek ibuprofen pada ibu hamil memang lebih banyak dilaporkan terjadi pada usia kehamilan di atas 20 minggu.
Meski begitu, NSAID ternyata sudah bisa memberikan dampak buruk sejak trimester pertama kehamilan.
Berikut ini adalah efek yang dikhawatirkan bisa terjadi jika ibu minum ibuprofen saat hamil.
1. Trimester pertama
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Obstetrical & Gynecological Survey (2018) menyebutkan bahwa konsumsi ibuprofen pada trimester pertama dapat menghambat proliferasi sel.
Proliferasi adalah proses ketika sel janin mulai berkembang sehingga organ-organ janin mulai terbentuk. Ketika proliferasi terhambat, risiko komplikasi kehamilan, termasuk keguguran bisa meningkat.
Selain itu, ada pula penelitian yang menyebutkan bahwa konsumsi ibuprofen pada trimester pertama dapat meningkatkan risiko cacat lahir berupa kelainan jantung hingga gastroschisis.
Namun, efek samping ibuprofen dan risiko cacat lahir masih perlu diteliti lebih lanjut. Pasalnya, kemunculan efek samping ibuprofen mungkin berkaitan dengan penyakit tertentu yang Anda miliki saat hamil.