backup og meta
Kategori

3

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Bolehkah Ibu Minum Obat Ibuprofen Saat Hamil?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 19/08/2021

    Bolehkah Ibu Minum Obat Ibuprofen Saat Hamil?

    Ibu umumnya merasakan berbagai keluhan selama kehamilan, seperti kram kaki, sakit punggung, atau sakit kepala. Ketika ini terjadi, Anda mungkin bertanya apakah boleh minum obat saat hamil untuk meredakan gejala tersebut. Dari sekian banyak obat pereda sakit atau nyeri, ibuprofen merupakan salah satunya. Namun sebenarnya, bolehkah ibu hamil minum ibuprofen untuk meredakan nyeri?

    Apakah obat ibuprofen aman untuk ibu hamil?

    minum melatonin saat hamil

    Ibuprofen adalah obat pereda nyeri yang termasuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

    Obat ini sebenarnya bisa Anda beli secara bebas di apotek, tetapi dokter juga bisa meresepkan obat ini untuk mengatasi nyeri akibat kondisi medis tertentu.

    Ibuprofen tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet, kapsul, atau sirup. Beberapa obat ibuprofen juga bisa berbentuk gel atau semprot (spray) untuk dioleskan ke kulit.

    Biasanya, obat ibuprofen digunakan untuk mengobati nyeri pada bagian tubuh tertentu, seperti sakit kepala, sakit gigi, atau nyeri haid.

    Selain itu, obat dapat membantu mengatasi peradangan yang terkait dengan gangguan muskuloskeletal, seperti radang sendi (arthritis), nyeri otot, atau keseleo.

    Mengingat manfaatnya untuk mengatasi berbagai kondisi tubuh, bolehkah ibuprofen diberikan untuk ibu hamil?

    Ibu hamil sebaiknya tidak minum ibuprofen, terutama jika usia kehamilannya sudah mencapai 20 minggu atau lebih.

    Namun, obat ibuprofen mungkin saja ibu hamil butuhkan selama dokter mengizinkan.

    Bila Anda sudah terlanjur minum obat ibuprofen, Anda tidak perlu khawatir.

    Sebab, minum obat ibuprofen satu dosis saat hamil masih relatif aman dan tidak membahayakan Anda dan janin.

    Hanya saja, lebih baik bila ibu hamil tetap menghindari konsumsi obat ini tanpa sepengetahuan dokter.

    Pasalnya, minum ibuprofen secara teratur selama kehamilan dapat menimbulkan berbagai masalah (kehamilan risiko tinggi).

    Sementara jika ibu hamil memiliki kondisi medis tertentu dan perlu minum ibuprofen, dokter akan selalu memantau kondisi Anda untuk menghindari berbagai risiko atau komplikasi selama kehamilan.

    Efek ibuprofen untuk kesehatan ibu hamil dan janin

    Minum satu dosis ibuprofen memang tidak berbahaya untuk janin ataupun ibu hamil.

    Namun, penelitian terbaru yang dipublikasikan pada Oxford University Press, menemukan fakta bahwa minum ibuprofen secara rutin terbukti dapat mengganggu perkembangan janin.

    Pasalnya, ibuprofen dapat memasuki aliran darah ibu dan mengalir ke bayi melalui plasenta.

    Meski demikian, risiko kesehatan yang muncul bisa bervariasi pada tiap trimester.

    Berikut efek samping minum obat ibuprofen di setiap trimester kehamilan.

    1. Trimester pertama

    obat nyeri saat hamil

    Minum ibuprofen dapat memengaruhi kehamilan sejak trimester awal.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum ibuprofen pada trimester pertama dapat meningkatkan risiko keguguran dibandingkan dengan wanita yang tidak meminumnya.

    Selain itu, beberapa penelitian lainnya menunjukkan bahwa minum ibuprofen pada trimester awal kehamilan berisiko menimbulkan cacat lahir pada bayi.

    Ini termasuk kelainan jantung hingga kecacatan pada dinding perut (gastroschisis).

    Meski demikian, pada penelitian lainnya, hal tersebut tidaklah terbukti. Oleh karena itu, perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan kebenaran tersebut. 

    Apalagi, munculnya efek samping ibuprofen ini mungkin terkait dengan penyakit tertentu yang ibu hamil derita. 

    2. Trimester kedua

    obat saat hamil

    Beberapa penelitian pun melaporkan bahwa penggunaan 0bat NSAID, termasuk ibuprofen, pada trimester dua dapat memengaruhi ginjal bayi yang sedang berkembang.

    Padahal, pada usia kehamilan 20 minggu, ginjal bayi mulai membuat cairan ketuban

    Hal ini dapat menyebabkan oligohidramnion, yaitu kurangnya cairan ketuban di sekitar bayi.

    Kondisi ini tak bisa dibiarkan karena berisiko menyebabkan komplikasi kehamilan, seperti perkembangan paru-paru janin yang buruk atau masalah tulang. 

    Tak hanya itu, oligohidramnion juga bisa meningkatkan risiko terjadinya persalinan dini melalui induksi atau operasi caesar.

    Bahkan, pada kasus yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan kematian janin.

    3. Trimester ketiga

    minum antidepresan saat hamil

    Ibu hamil pada trimester tiga sangat tidak disarankan untuk mengonsumsi ibuprofen, kecuali dokter menyarankan sebaliknya.

    Ini karena minum ibuprofen secara rutin dapat membuat ductus arteriosus, yaitu pembuluh darah yang membuat janin bernapas di dalam rahim justru menutup lebih awal.

    Padahal, pembuluh darah ini seharusnya menutup saat bayi telah lahir. Akibatnya, bayi bisa mengalami hipertensi pulmonal, yaitu tekanan darah tinggi pada paru-paru bayi.

    Selain membahayakan janin, konsumsi ibuprofen pada trimester ini juga dapat menghentikan atau memperlambat persalinan.

    Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat apapun, termasuk ibuprofen. 

    Obat yang aman untuk meredakan nyeri pada ibu hamil

    Setelah menyimak informasi di atas, bisa disimpulkan bahwa untuk ibu hamil, ibuprofen bukanlah pilihan obat pereda nyeri yang tepat karena efeknya yang besar terhadap janin.

    Sebagai gantinya, Anda dapat memilih paracetamol untuk ibu hamil yang lebih aman dengan efek samping ringan.

    Namun, perlu Anda ketahui, tidak semua jenis nyeri bisa mereda dengan obat paracetamol.

    Oleh karena itu, jika rasa nyeri tak kunjung hilang atau Anda merasakan efek samping lain, berkonsultasilah dengan dokter untuk menemukan obat yang lebih sesuai.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 19/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan