Ibu hamil membutuhkan perhatian khusus dari sisi kesehatan, terutama dalam pemenuhan gizi yang seimbang. Salah satu bahan makanan yang kian menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil adalah telur puyuh.
Namun, sebenarnya bolehkah ibu hamil makan telur puyuh? Seperti apa aturan konsumsinya? Cek faktanya di bawah ini!
Bolehkah ibu hamil makan telur puyuh?
Ibu hamil boleh makan telur puyuh. Malah, telur puyuh termasuk dalam deretan bahan makanan yang baik dikonsumsi selama kehamilan.
Meski berukuran lebih kecil dari telur ayam biasa, telur puyuh mengandung zat gizi makro dan mikro yang sangat beragam.
Telur berukuran mungil ini mengandung vitamin B2, vitamin B12, zat besi, selenium, dan kolin. Semuanya merupakan zat gizi yang amat penting bagi ibu dan janin.
Anda yang sedang mengontrol kenaikan berat badan selama kehamilan juga tidak perlu khawatir, sebab telur puyuh termasuk rendah kalori.
Manfaat telur puyuh untuk ibu hamil
Telur puyuh adalah jenis telur yang berasal dari burung puyuh. Berbeda dengan telur ayam, telur ini berukuran lebih kecil dengan kulit yang rapuh dan kuning telur yang lebih pekat.
Walau ukurannya kecil, manfaat telur puyuh untuk ibu hamil tak bisa dianggap sepele. Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Membantu perkembangan otak janin
Salah satu alasan ibu hamil diperbolehkan makan telur puyuh adalah karena kandungan gizi dari makanan ini membantu perkembangan otak janin.
Kandungan kolin pada telur puyuh berperan besar dalam pembentukan struktur otak dan sumsum tulang belakang janin.
Kolin juga tidak hanya membantu pembentukan struktur dasar otak, tetapi juga mengurangi risiko cacat tabung saraf dan meningkatkan fungsi memori.
2. Melancarkan produksi ASI
Selain perkembangan otak janin, konsumsi telur puyuh untuk ibu hamil ternyata bisa melancarkan produksi air susu ibu (ASI) selama dan sesudah kehamilan.
Meski begitu, beberapa orang mungkin merasa tidak yakin karena kandungan kolesterol pada telur puyuh cukup tinggi.
Untungnya, penelitian yang dimuat dalam Journal of American College of Nutrition menunjukkan adanya pengaruh positif asupan telur puyuh terhadap laktasi.
Penelitian pada tikus menyusui ini memperlihatkan bahwa konsumsi telur puyuh tidak berdampak negatif pada konsentrasi lemak pada darah tikus atau berat badan tikus.
Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk membuktikan temuan ini, terutama pada manusia.
Dengan begitu, peneliti bisa memahami lebih baik bagaimana telur puyuh bisa meningkatkan produksi ASI pada ibu hamil dan menyusui.
3. Memperkuat sistem kekebalan tubuh ibu hamil
Telur puyuh merupakan salah satu makanan yang kaya akan vitamin A dan kolin. Kedua zat gizi ini berperan penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh ibu hamil.
Setiap porsi telur puyuh yang Anda konsumsi selama kehamilan dapat membantu kebutuhan kolin harian, mencakup sekitar 22–28% dari Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Kolin berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi risiko penyakit kronis serta infeksi.
Sementara itu, kandungan vitamin A di dalam telur puyuh mencakup sekitar 8-10% dari AKG yang turut mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh.
Tidak hanya itu, vitamin A dan kolin juga bisa membantu mengurangi risiko penyakit jantung, memelihara fungsi sistem saraf, dan indra penglihatan.
4. Membantu mencegah anemia
Anemia memang menjadi salah satu masalah yang sering dihadapi oleh ibu hamil. Pasalnya, sering kali ibu hamil kekurangan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Untungya, Anda bisa memanfaatkan telur puyuh sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian.
Telur puyuh mengandung zat besi yang cukup tinggi. Zat besi adalah zat gizi utama dari sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Dengan demikian, telur puyuh bisa menjadi sumber zat besi yang dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.
5. Memperkuat tulang dan mengurangi risiko osteoporosis
Telur puyuh juga menjadi pilihan yang baik untuk memperkuat tulang selama kehamilan. Ini karena kandungan vitamin D dan lisin di dalamnya dapat mendukung perkembangan tulang.
Vitamin D berperan dalam mengatur jumlah mineral kunci seperti fosfor dan kalsium yang penting untuk kesehatan tulang.
Dengan mengonsumsi telur puyuh secara rutin, risiko osteoporosis dapat berkurang. Ini juga bisa memberikan dukungan penting untuk kekuatan tulang selama masa kehamilan.
6. Membantu memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil
Telur puyuh memegang peran penting dalam memenuhi kebutuhan gizi secara keseluruhan, terutama selama masa kehamilan.
Bagaimana tidak, kandungan protein pada telur puyuh sebanyak 13% lebih tinggi dibandingkan telur ayam yang hanya 11% dari total kalorinya.
Terlebih lagi, kandungan vitamin B1 di dalamnya hampir tiga kali lipat dari telur ayam, sedangkan vitamin B2 dan vitamin A-nya mencapai dua kali lipat.
Selain itu, telur puyuh juga dikenal kaya akan vitamin E, asam amino, asam lemak, zat besi, dan zinc.
Dengan sifat hipoalergeniknya, telur puyuh dapat menjadi alternatif aman bagi ibu hamil yang mungkin sensitif terhadap telur ayam.
Aturan konsumsi telur puyuh untuk ibu hamil
Manfaat yang ditawarkan telur puyuh untuk ibu hamil memang cukup banyak. Namun, Anda tetap perlu memerhatikan aturan konsumsinya sebagai berikut.
1. Tidak berlebihan
Meskipun baik, konsumsi telur puyuh sebaiknya tetap dalam batas yang wajar. Pasalnya, terlalu banyak konsumsi protein bisa memberikan beban tambahan pada ginjal.
Terlebih lagi, kandungan kolesterol pada telur puyuh cukup tinggi sehingga perlu Anda yang memiliki riwayat kolesterol tinggi perlu berhati-hati.
2. Pastikan telur matang
Untuk menghindari risiko infeksi makanan, pastikan Anda mengonsumsi telur puyuh yang matang sempurna.
Pasalnya, telur puyuh yang masih mentah biasanya mengandung bakteri atau mikroorganisme lainnya yang mungkin saja bisa menginfeksi tubuh ibu.
3. Perhatikan reaksi alergi
Sebagian kecil ibu hamil mungkin alergi terhadap telur puyuh. Jika Anda mengalami reaksi negatif setelah mengonsumsinya, segera konsultasikan dengan dokter.
Tanda-tandanya yaitu gatal-gatal dan ruam pada kulit. Pada kasus alergi parah, bahkan bisa muncul gejala berupa pembengkakan pada saluran napas, sesak napas, dan muntah.
Kesimpulan
- Ibu hamil boleh makan telur puyuh asalkan tidak berlebihan dan telur puyuh telah matang sempurna.
- Telur puyuh merupakan sumber protein, vitamin, mineral, dan kolin yang sangat baik selama kehamilan.
- Mengonsumsi telur puyuh selama kehamilan dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi selama kehamilan, memperkuat tulang ibu dan janin, mendukung perkembangan otak janin, dan bahkan berpotensi melancarkan ASI.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]