backup og meta

Cara Menghindari Toksoplasma dari Kucing Saat Anda Sedang Hamil

Cara Menghindari Toksoplasma dari Kucing Saat Anda Sedang Hamil

Bolehkah main kucing saat hamil? Ini sering dipertanyakan oleh ibu hamil yang senang memelihara kucing. Pasalnya, kucing dapat menyebabkan toksoplasma. Benarkah demikian? Yuk, simak ulasan lengkapnya di sini ya.

Main kucing saat hamil, benarkah sebabkan toksoplasma?

main kucing saat hamil

Jika Anda mendengar main kucing saat hamil dapat membawa parasit yang menyebabkan bahaya bagi Anda dan bayi, memang benar adanya. Tetapi ada beberapa hal yang perlu diluruskan.

1. Parasit toksoplasma berasal dari kotoran kucing

Banyak yang menduga bahwa toksoplasma berasal dari tubuh atau bulu kucing. Namun ternyata, parasit tersebut berasal dari kotorannya.

Anda dapat tertular toksoplasma jika tangan menyentuh kotoran kucing yang mengandung parasit tersebut. Lalu terbawa ke mulut hingga masuk ke dalam tubuh sehingga terjadi infeksi.

2. Parasit toksoplasma butuh waktu untuk menular

Sebenarnya, parasit ini tidak menular dengan serta merta. Melainkan membutuhkan jangka waktu tertentu, yakni satu sampai lima hari. 

Jadi, jika Anda membersihkan tangan sebelum 24 jam setelah menyentuh kotoran kucing, maka risiko penularan toksoplasma dapat dicegah.

3. Parasit toksoplasma biasanya terdapat pada kucing liar

Melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), parasit toxoplasma gondii biasanya terdapat pada kucing liar yang mengonsumsi tikus, burung dan hewan kecil lainnya yang tidak terjamin kebersihannya.

Setelah masuk ke dalam tubuh kucing, parasit tersebut berkembang biak selama kurang lebih 3 minggu. Kemudian keluar bersama kotoran kucing.

4. Penularan toksoplasma juga dapat terjadi melalui makanan

Ternyata parasit toksoplasma tidak hanya menular melalui kotoran kucing tetapi juga dapat menular melalui makanan, terutama makanan mentah seperti daging, buah dan sayur.

Hal ini karena parasit toksoplasma bisa saja terdapat pada tanah kotor. Yaitu tanah yang sebelumnya menjadi tempat pembuangan kotoran kucing atau bangkai hewan liar.

Bahaya toxoplasmosis pada kehamilan

Larangan main kucing saat hamil sebenarnya bukan tanpa alasan. Sebab kucing menjadi hewan yang paling banyak menularkan parasit toksoplasma.

Jika ibu hamil tertular toksoplasma, maka dapat berisiko menderita penyakit berikut:

1. Keguguran dan kematian janin

Jika ibu hamil terinfeksi parasit toksoplasma, maka 30 persen kemungkinan dia menularkan pada bayi yang dikandungnya.

Melansir Mother to Baby, sejumlah kasus keguguran dan kematian janin terjadi pada ibu hamil yang terinfeksi parasit tersebut.

2. Kelahiran prematur

Jika bayi dapat selamat dalam kandungan, maka risiko lahir prematur tetap mengancam jika ibu terkena infeksi toksoplasmosis yang aktif.

3. Cacat saat lahir

Melansir dari March of Dimes, kebanyakan kasus bayi yang lahir dengan infeksi toksoplasmosis tidak menunjukkan gejala. Namun, 10 persen di antaranya mengalami gangguan pada otak, mata, dan paru-paru.

4. Gangguan tumbuh kembang anak

Jika tidak tertangani sejak dini, bayi yang terlahir dengan toksoplasma dapat mengalami gangguan perkembangan, seperti gangguan intelektual, gangguan penglihatan dan pendengaran, hingga lumpuh otak (Cerebral palsy)

Seberapa besar risiko toksoplasma akibat main kucing saat hamil?

Kemungkinan infeksi parasit toksoplasma terhadap janin berbeda-beda. Hal ini tergantung pada usia kandungan.

  • Jika ibu hamil terinfeksi toksoplasma pada trimester pertama, maka janin akan berisiko terkena sekitar 15 persen. 
  • Jika terinfeksi pada trimester kedua, risiko bayi terkena toksoplasma sekitar 30 persen.
  • Jika terinfeksi pada trimester ketiga berisiko 60 persen.

Selain menginfeksi ibu hamil, wanita di usia subur juga ternyata cukup rentan terkena toksoplasma. Pasalnya hanya sekitar 15 persen wanita subur yang kebal terhadap parasit tersebut.

Oleh karena itu, jika terinfeksi toksoplasma, beberapa ahli menyarankan untuk menunggu selama enam bulan sebelum mencoba untuk hamil.

Bagaimana mencegah toksoplasmosis jika main kucing saat hamil?

main kucing saat hamil

Meskipun berisiko terkena toksoplasmosis. Namun, bukan berarti Anda tidak boleh lagi main dengan si meong kesayangan saat sedang hamil. 

Untuk mengurangi risikonya, lakukan hal-hal berikut sebagai pencegahan.

1. Jagalah kebersihan kucing dan kandangnya.

Parasit toksoplasma pada kucing sebetulnya menular jika Anda tidak telaten membersihkan kotoran kucing atau kandang kucing Anda tidak higienis.

Jika Anda menjaga kebersihan kucing, maka risiko penularan parasit toksoplasma dapat dicegah.

2. Mintalah orang lain untuk membersihkan kucing Anda setiap hari

Berkaitan dengan membersihkan kotoran kucing, mintalah orang lain untuk membersihkannya setiap hari. Pastikan pula orang tersebut membersihkan kandang dan tempat pembuangan kotorannya.

Hal ini agar Anda terhindar dari kemungkinan menyentuh kotoran kucing.

3. Gunakan sarung tangan dan masker

Jika Anda satu-satunya orang yang harus membersihkan kotoran kucing dan kandangnya, maka lakukanlah dengan hati-hati. 

Gunakan sarung tangan sekali pakai ketika Anda membersihkan kotoran maupun kandang kucing. 

Beberapa ahli juga menyarankan untuk memakai masker untuk mencegah masuknya parasit melalui pernapasan saat Anda membersihkan kotoran kucing.

4. Jagalah kebersihan tangan

Setelah membersihkan kandang ataupun setelah bermain dengan kucing, jangan lupa untuk membersihkan tangan. Cucilah tangan dengan sabun antiseptik dan air yang mengalir.

5. Perhatikan apa yang kucing Anda makan

Untuk mencegah kucing Anda terinfeksi tokso saat Anda sedang hamil, pastikan kucing Anda tidak makan sembarangan.

Pastikan ia hanya memakan makanan khusus yang dibeli di toko, atau makanan sisa di rumah yang sudah dimasak dengan benar. Hindari pula memberinya daging mentah.

6. Hindarkan kucing Anda dari tikus

Jaga kucing Anda supaya tetap di dalam rumah sehingga ia tidak akan berinteraksi dengan hewan liar di luar rumah seperti burung atau tikus. 

Jika di rumah Anda ada tikus, pastikan kucing Anda tidak berinteraksi dengan tikus-tikus rumah selama Anda hamil.

7. Jauhkan kucing dari meja makan dan dapur rumah Anda

Saat berada di rumah, sebisa mungkin jauhkan dia dari meja makan dan dapur. Beri tempat yang khusus untuk dia bermain, makan dan tidur.

8. Cucilah tangan setelah mengelus kucing

Meskipun parasit toksoplasma jarang muncul di bulu kucing, Anda tetap dianjurkan mencuci tangan segera setelah mengelus kucing, terutama sebelum Anda makan atau menyentuh wajah.

9. Jangan membeli atau mengadopsi kucing baru saat Anda hamil 

Anda tidak tahu penyakit apa yang mungkin terbawa oleh kucing yang baru Anda adopsi. Oleh karena itu, jika ingin mengadopsi kucing baru, tunggulah setelah Anda melahirkan dan bayi Anda sudah cukup besar.

10. Hindari berinteraksi dengan kucing liar selama hamil

Kucing liar berbeda dengan kucing peliharaan yang bisa Anda jaga dan awasi kesehatannya. Anda tak pernah tahu apa yang dimakan oleh kucing liar dan parasit apa yang mungkin terdapat padanya.

11. Bersihkan tangan setelah berkebun

Tanah merupakan tempat yang sering menjadi tempat pembuangan kotoran kucing. Oleh karena itu, setelah berkebun, bersihkanlah tangan dengan baik. Parasit toksoplasma bisa saja terdapat pada tanah.

12. Cuci bersih daging, sayuran dan buah

Tidak hanya terdapat pada kotoran kucing secara langsung. Parasit toksoplasma mungkin juga terdapat pada daging, sayuran dan buah yang terkontaminasi dari tanah.

Untuk itu, pastikan Anda mencuci bersih daging, sayuran dan buah sebelum Anda olah.

Berkonsultasilah ke dokter jika Anda ingin main kucing saat hamil

ibu hamil berkonsultasi ke dokter mengenai persalinan caesar

Jika Anda memiliki kucing peliharaan di rumah, ada baiknya Anda menanyakannya pada dokter apakah Anda boleh bermain dengannya atau tidak.

Anda juga dapat melakukan tes darah untuk mengetahui apakah Anda kebal terhadap infeksi virus toksoplasma.

Jika Anda curiga telah terkena toksoplasmosis, segeralah berkonsultasi pada dokter kandungan Anda.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

CDC – Toxoplasmosis. (2018). Retrieved 25 March 2021, from https://www.cdc.gov/parasites/toxoplasmosis/index.html

CDC – Toxoplasmosis – General Information – Pregnant Women. (2020). Retrieved 25 March 2021, from https://www.cdc.gov/parasites/toxoplasmosis/gen_info/pregnant.html

Dunay, I., Gajurel, K., Dhakal, R., Liesenfeld, O., & Montoya, J. (2018). Treatment of Toxoplasmosis: Historical Perspective, Animal Models, and Current Clinical Practice. Clinical Microbiology Reviews31(4). doi: 10.1128/cmr.00057-17

Toxoplasmosis – Diagnosis and treatment – Mayo Clinic. (2020). Retrieved 25 March 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/toxoplasmosis/diagnosis-treatment/drc-20356255

Toxoplasmosis. (2013). Retrieved 25 March 2021, from https://www.marchofdimes.org/complications/toxoplasmosis.aspx

Toxoplasmosis – MotherToBaby. (2020). Retrieved 25 March 2021, from https://mothertobaby.org/fact-sheets/toxoplasmosis-pregnancy/

Toxoplasma Prevention Before You Become Pregnant. (2018). Retrieved 25 March 2021, from https://www.fda.gov/food/people-risk-foodborne-illness/toxoplasma-prevention-you-become-pregnant-food-safety-moms-be

 

 

 

 

 

 

 

Versi Terbaru

21/06/2022

Ditulis oleh Indah Fitrah Yani

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Apakah Ibu Hamil Boleh Potong Rambut? Ikuti Tips Berikut

Gejala Telat Haid dan Tanda Hamil Mirip, Ini Perbedaannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 21/06/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan