Masalah susah tidur sering muncul saat ibu hamil memasuki trimester ketiga. Jam tidur ibu pun jadi berkurang akibat gejala yang muncul saat hari kelahiran kian dekat.
Kurang tidur tentu tidak baik untuk diri Anda dan calon bayi dalam kandungan. Ketahui beragam penyebab dan cara mengatasi susah tidur saat hamil tua alias 9 bulan di bawah ini.
Mengapa ibu sering sulit tidur saat hamil trimester 3?
Hampir setengah dari wanita hamil di seluruh dunia mengalami gangguan tidur saat memasuki fase hamil tua alias trimester akhir kehamilan.
Ketika mendekati usia kehamilan 9 bulan, ukuran perut Anda akan makin besar, sesuai dengan pertumbuhan janin yang ada di dalam kandungan Anda.
Hal ini kerap kali membuat Anda tidak nyaman untuk tidur, bingung menentukan posisi tidur yang pas, dan pada akhirnya tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Tidak hanya itu, ada juga beragam keluhan ibu hamil trimester 3 yang berisiko memengaruhi kualitas dan kuantitas tidur, antara lain:
- nyeri dan sakit pada punggung,
- sering merasa kram kaki,
- sindrom kaki gelisah,
- gatal pada beberapa bagian tubuh,
- sering buang air kecil,
- kerap sesak napas,
- sensasi panas pada ulu hati (heartburn),
- depresi dan kecemasan yang memicu insomnia, serta
- gerakan, tendangan, atau “tinju” dari janin dalam kandungan.
Efek samping kurang tidur saat hamil tua
Kurang tidur atau insomnia ketika hamil umum terjadi seiring dengan perkembangan kehamilan.
Peneliti dari University of California, San Francisco, AS, menemukan ibu hamil yang tidur kurang dari enam jam per malam berpotensi 4,5 kali lebih besar melahirkan dengan operasi caesar.
Operasi caesar sebenarnya termasuk berisiko. Hal ini biasanya hanya menjadi jalan terakhir apabila bayi memang tidak bisa dilahirkan dengan normal.
Tindakan medis ini mungkin menimbulkan efek samping, seperti perdarahan, infeksi, munculnya rasa mual dan muntah, konstipasi (sembelit), sakit kepala, dan cedera pada organ dalam.
Tidak hanya pada ibu, operasi caesar juga berdampak kurang baik untuk bayi yang baru lahir, di antaranya memicu cedera saat operasi dan meningkatkan risiko gangguan pernapasan.
Penelitian yang sama juga menjelaskan bahwa ibu hamil yang kurang tidur atau insomnia dapat mengalami proses kelahiran yang lebih lama, yakni rata-rata selama 29 jam.
Proses kelahiran yang lama ini berisiko mengakibatkan janin kekurangan oksigen, ritme jantung yang abnormal pada bayi, infeksi uterus pada ibu, dan masalah pada air ketuban ibu.
Tips mengatasi susah tidur saat hamil trimester 3
Tidur cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi yang sedang berada di dalam kandungannya.
Berikut ini adalah sejumlah langkah untuk mengatasi keluhan susah tidur saat hamil trimester 3.
1. Tidur miring ke kiri
Cobalah tidur dengan posisi miring ke kiri. Posisi tidur ini bisa membantu mengurangi tekanan pada punggung dan meningkatkan aliran darah ke plasenta dan janin.
Agar posisi tubuh tetap nyaman, gunakan bantal kehamilan atau maternity pillow yang mampu menyangga bagian perut, punggung, dan lutut Anda selama terlelap.
2. Atur suasana kamar tidur
Pola tidur bersih alias sleep hygiene efektif juga untuk mengatasi tidur saat pada ibu yang hamil tua.
Salah satu langkah yang dapat Anda lakukan yakni memastikan ruangan tidur cukup nyaman dengan suhu sekitar 20–23°C dan pencahayaan yang redup.
Pastikan juga tidak ada suara apa pun yang mengganggu tidur Anda pada malam hari. Bila perlu, gunakan penyumbat telinga bila kebisingan memang tidak bisa dihindari.