Pernah melihat perut ibu hamil digambar seolah-olah menunjukkan posisi janin? Gambaran ini memang merupakan salah satu cara memprediksi letak janin di dalam rahim yang dikenal dengan istilah belly mapping.
Tertarik untuk mencobanya? Simak ulasan berikut untuk mengetahui cara melakukannya dan informasi lain terkait belly mapping.
Apa itu belly mapping?
![belly mapping](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2022/01/6a685556-belly-mapping-1024x683.jpg)
Belly mapping adalah teknik menggambar atau melukis di perut ibu hamil untuk menandai posisi janin dalam perut.
Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Gail Tully, seorang bidan dari Amerika Utara yang telah memiliki pengalaman bekerja selama lebih dari 35 tahun.
Belly mapping akan dilakukan dengan cara meraba permukaan perut ibu hamil hingga Anda dapat merasakan tendangannya. Umumnya, belly mapping akan dilakukan pada trimester ketiga kehamilan.
Meski terkesan sederhana, Anda sebaiknya tetap meminta bantuan bidan atau doula karena mereka lebih paham cara meraba janin yang benar sehingga hasilnya lebih akurat.
Cara melakukan belly mapping
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mencoba teknik belly mapping.
1. Meraba permukaan perut
Sebelum mulai belly mapping, Anda perlu menggambar lingkaran di selembar kertas, lalu membaginya menjadi empat bidang sama besar dengan garis plus (+). Ini diibaratkan sebagai tempat sketsa perut Anda.
Setelah itu, Anda perlu berbaring telentang di atas permukaan yang empuk dan nyaman. Carilah posisi janin dengan cara meraba perut menggunakan ujung jari-jari tangan.
Berilah tanda di lingkaran saat Anda merasakan tendangan atau kibasan. Tandai pula bagian perut yang terasa tegas, menonjol, dan lunak.
Bila Anda mengetahui di bagian mana bidan mendengarkan detak jantung janin paling kencang, coba tandai dengan simbol hati.
Untuk lebih mudah merasakan tendangan bayi, lakukan langkah ini dalam posisi telentang sambil menekuk lutut. Anda bisa sesekali berguling ke samping bila merasa tidak nyaman.
Menurut teknik belly mapping, gambar yang dibuat di kertas akan menjadi semacam peta yang menandakan posisi bayi di dalam perut.
2. Memvisualisasikan posisi janin menggunakan boneka
Setelah membuat peta di selembar kertas, langkah berikutnya adalah memperkirakan posisi janin dengan menggunakan boneka peraga berbentuk bayi.
Letakkan boneka di atas peta, lalu samakan dengan bidang yang sudah ditandai dengan anggota tubuh janin. Tanda hati menunjukkan letak jantung janin.
Bagian yang menimbulkan tendangan kuat adalah posisi kaki, sementara bagian yang menimbulkan kibasan lembut adalah tangan. Selanjutnya, bagian yang terasa datar dan tegas menandakan posisi punggung.
Perkirakan letak kepala janin berdasarkan hasil perabaan tadi. Lalu, letakkan boneka di atas perut sesuai belly mapping yang sudah dibuat.
3. Menandai posisi janin di perut
Setelah memvisualisasi posisi janin dengan boneka, saatnya membuat gambar janin di permukaan perut ibu hamil. Anda bisa menggunakan spidol atau krayon dan pilihlah yang aman untuk kulit.
Nantinya, Anda bisa memperkirakan apakah janin berada pada posisi anterior, posterior, sungsang, atau melintang.
Teknik belly mapping bukan hanya bisa membantu ibu hamil mengetahui posisi janin. Cara ini juga bisa memberikan pengalaman tersendiri dan tentunya meningkatkan kedekatan ibu hamil dengan si Kecil.
Apakah teknik belly mapping akurat?
![tekanan darah rendah pada ibu hamil](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2016/11/5407d537-tekanan-darah-ibu-hamil-400x269.jpg)
Melakukan belly mapping memang memberikan pengalaman menyenangkan tersendiri bagi ibu hamil dan siapa pun yang melihat hasil gambarannya.
Meski demikian, meraba janin dengan cara seperti ini tidak sepenuhnya dapat diandalkan untuk menentukan posisi janin karena hasilnya hanya bersifat perkiraan.
Untuk mengetahui posisi janin dengan lebih akurat, ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan menggunakan USG, baik secara abdomen maupun transvaginal.
Selain memberikan gambaran posisi janin, laman Mayo Clinic menyebutkan bahwa USG bisa memberikan informasi terkait kehamilan sebagai berikut.
- Memperkirakan usia janin.
- Memastikan jumlah janin dalam kandungan.
- Memantau perkembangan janin.
- Mengetahui kondisi plasenta dan jumlah cairan ketuban.
- Mendeteksi kelainan janin.
- Memeriksa risiko komplikasi kehamilan.
- Memperkirakan posisi janin sebelum melahirkan.
Menjelang persalinan, posisi janin idealnya akan menjadi seperti berikut.
- Kepala menghadap ke bawah.
- Tubuhnya menghadap ke punggung ibu.
- Dagu menempel ke dada.
- Bagian belakang kepala siap memasuki panggul.
Umumnya, janin masih akan terus bergerak untuk mencari jalan lahir sampai usia kehamilan memasuki 36 minggu.
Jika kepala janin tidak juga memasuki jalan lahir menjelang persalinan, dokter mungkin memberikan beberapa saran untuk mengubah posisinya.
Akan tetapi, tidak sedikit pula yang melahirkan janin dengan posisi sungsang atau posisi lainnya. Nantinya, dokter akan memberikan saran metode persalinan terbaik sesuai posisi janin.
Kesimpulan
- Belly mapping adalah teknik menggambar di perut ibu hamil untuk memperkirakan posisi janin dalam perut.
- Teknik iilakukan dengan cara merasakan titik tendangan, kibasan, dan detak jantung janin. Tendangan diartikan sebagai posisi kaki, kibasan diartikan sebagai tangan, dan detak jantung menandakan posisi jantung.
- Akurasinya tidak diketahui secara pasti. Karena itulah, metode ini tidak bisa menggantikan pemantauan posisi janin dengan USG.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]