backup og meta

Belly Mapping, Cara Memperkirakan Posisi Janin dalam Kandungan

Belly Mapping, Cara Memperkirakan Posisi Janin dalam Kandungan

Pernahkah Anda melihat perut ibu hamil digambari seolah-olah menunjukkan gambar janin di dalam perut? Nah, ini disebut juga belly mapping. Dengan cara meraba posisi janin dalam perut, Anda bisa mengetahui posisi janin di dalam kandungan tanpa melalui pemeriksaan USG. Namun, apakah teknik ini akurat dan bisa diandalkan? Simak pembahasannya di sini, ya!

Apa itu belly mapping?

belly mapping
Sumber: Spinning Babies

Belly mapping adalah teknik menggambar di perut ibu hamil untuk menandai posisi janin dalam perut.

Ini dilakukan dengan cara meraba janin di permukaan perut dan merasakan tendangannya. 

Teknik ini diperkenalkan oleh Gail Tully, seorang bidan yang berasal dari Amerika Utara yang telah berpengalaman lebih dari 35 tahun.

Anda bisa melakukan teknik ini pada trimester ketiga kehamilan.

Mintalah bantuan bidan atau doula karena mereka lebih paham cara meraba janin yang benar sehingga hasilnya akan lebih akurat.

Berikut langkah-langkah melakukan belly mapping.

1. Meraba permukaan perut

Pertama-tama, Anda perlu menggambar lingkaran di selembar kertas, lalu beri garis berbentuk plus (+) agar lingkaran terbagi menjadi empat bidang. Ini diibaratkan sebagai perut Anda.

Selanjutnya, dalam posisi berbaring telentang, cobalah merasakan posisi bayi dengan cara meraba janin menggunakan ujung-ujung jari tangan Anda.

Tandailah di lingkaran tersebut area perut yang terasa tendangan dan kibasan. Tandai pula bagian perut yang terasa tegas, menonjol, dan lunak.

Bila Anda mengetahui di bagian mana bidan mendengarkan detak jantung janin yang paling kencang, coba tandai dengan simbol hati.

Untuk memudahkan Anda merasakan bayi dalam perut, lakukan cara ini dalam posisi telentang sambil menekuk lutut. Anda bisa sesekali berguling ke samping bila merasa tidak nyaman.

Menurut teknik belly mapping, gambar yang sudah Anda buat di kertas ini akan menjadi semacam peta yang menandakan posisi bayi dalam perut Anda.

2. Memvisualisasi posisi janin menggunakan boneka

Setelah membuat peta di selembar kertas, langkah berikutnya adalah memperkirakan posisi janin dengan menggunakan boneka peraga berbentuk bayi.

Letakkan boneka di atas peta tersebut lalu samakan bidang yang sudah Anda tandai dengan anggota tubuh bayi. Tanda hati menunjukkan letak jantung janin.

Bagian yang merasakan tendangan paling kuat adalah posisi kaki, bagian yang terasa kibasan lembut adalah posisi tangan, dan bagian yang terasa datar dan tegas menandakan posisi punggung.

Perkirakan letak kepala janin berdasarkan hasil perabaan tadi. Lalu, letakkan boneka di atas perut sesuai belly mapping yang sudah Anda buat.

3. Menandai posisi janin di perut

Setelah memvisualisasi posisi janin dengan boneka, saatnya membuat gambar janin di permukaan perut Anda.

Kanan, kiri, anterior, posterior adalah istilah yang menunjukkan arah tubuh ibu.

Sementara istilah untuk bagian tubuh janin adalah “occiput” untuk bayi yang kepala menunduk atau “sacrum” untuk posisi janin sungsang.

Gunakan spidol atau krayon untuk menggambar lekukan tubuh janin. Teknik belly mapping akan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan memperkuat ikatan Anda dengan anak.

Cara meraba janin dengan teknik ini tidak hanya untuk memperkirakan posisi bayi dalam kandungan, tetapi juga membantu Anda membayangkan bentuk tubuh si kecil.

Apakah teknik belly mapping akurat?

tekanan darah rendah pada ibu hamil

Melakukan belly mapping tentunya menjadi pengalaman yang menyenangkan antara ibu dan si buah hati. Suami dan anggota keluarga pun bisa melihat hasil gambarnya di perut Anda.

Meski begitu, cara meraba janin dengan teknik ini tidak bisa Anda andalkan sepenuhnya karena hanya sebatas perkiraan.

Untuk mengetahui posisi janin dengan lebih akurat, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan ultrasonografi untuk ibu hamil, baik secara USG abdomen ataupun USG transvaginal.

Selain memberikan gambaran posisi janin dengan lebih jelas, melansir Mayo Clinic, pemeriksaan USG juga dapat memberikan informasi tentang faktor-faktor kehamilan penting lainnya, seperti:

  • mengetahui usia janin,
  • mengetahui jumlah janin dalam kandungan,
  • memantau perkembangan janin,
  • mengetahui kondisi plasenta dan jumlah cairan ketuban,
  • mengidentifikasi bila ada kelainan pada janin,
  • memeriksa risiko komplikasi kehamilan, serta
  • memperkirakan posisi janin sebelum melahirkan.

Melansir My Cleveland Clinic, posisi janin yang ideal menjelang persalinan adalah sebagai berikut:

  • kepala menghadap ke bawah,
  • tubuhnya menghadap ke punggung ibu,
  • dagu menempel ke dada, dan
  • bagian belakang kepala siap memasuki panggul.

Sebagian besar bayi tetap berada dalam posisi ini pada minggu ke-32 hingga ke-36 kehamilan.

Namun, pada kondisi tertentu, posisi janin menjelang lahir tidak ideal dan berada di posisi sungsang.

Teknik belly mapping bisa membantu Anda untuk mengetahui apakah posisi janin normal atau tidak.

Bila Anda menemukan posisi yang tidak normal, segeralah mengontrol kondisi kehamilan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Belly Mapping – Spinning Babies. (2016). Retrieved 14 January 2022, from https://www.spinningbabies.com/belly-mapping-2/

Tully, G. (2010). The Belly Mapping Workbook. Maternity House Publishing. ISBN 9780977679300

Positions Of Baby In Womb. (2020). Retrieved 14 January 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9677-fetal-positions-for-birth

Fetal ultrasound – Mayo Clinic. (2020). Retrieved 14 January 2022, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/fetal-ultrasound/about/pac-20394149

Versi Terbaru

21/01/2022

Ditulis oleh Indah Fitrah Yani

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Apa Ciri-Ciri Janin yang Sehat di dalam Kandungan?

Memahami Perbedaan USG 3D dan 4D, Mana Lebih Baik?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 21/01/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan