Dalam Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan dari Kementerian Kesehatan, perdarahan sebagai tanda keguguran memiliki beberapa jenis, yaitu:
Keguguran iminens (abortus iminens)
Jenis keguguran yang satu ini ditandai dengan darah yang keluar sedikit. Selain itu, keguguran jenis ini biasanya disertai dengan intensitas nyeri perut yang tidak terlalu sakit.
Keguguran (abortus) iminens artinya ancaman abortus yang terjadi diusia kehamilan <20 minggu. D
imana kondisi kehamilan ini masih bisa dipertahankan namun Anda tetap perlu berhati-hati. Tidak perlu pengobatan khusus.
Anda hanya perlu mengurangi aktivitas fisik berlebihan dan tirah baring (bed rest).
Kalau perdarahan sudah berhenti, pantau kondisi dengan pemeriksaan kadar Hb dan USG panggul setiap empat minggu sekali.
Sementara itu bila perdarahan tidak berhenti, Anda bisa mengecek kondisi janin lewat USG untuk melihat ada kemungkinan kondisi lain.
Keguguran insipiens (abortus insipiens)
Pada jenis keguguran insipiens, perdarahan terjadi cukup banyak dengan rasa sakit di perut yang cukup hebat di usia kurang dari 20 minggu.
Anda perlu segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan selanjutnya.
Keguguran inkomplit (abortus inkomplit)
Abortus inkomplit adalah kondisi keguguran yang kehamilannya tidak bisa dilanjutkan kembali karena sebagian janin sudah keluar dari rahim.
Di situasi ini, ibu hamil akan mengalami perdarahan sangat banyak disertai dengan nyeri perut yang membuatnya semakin berat.
Ketika perdarahan terjadi, bisa ditemukan gumpalan seperti daging yang keluar dari jalan lahir. Anda perlu melakukan kuretase untuk membersihkan sisa jaringan di dalam rahim.
Keguguran komplit (abortus komplit)
Mirip dengan keguguran inkomplit, keguguran komplit juga menyebabkan kehamilan tidak bisa dilanjutkan kembali.
Perbedaannya, di kondisi ini seluruh janin sudah keluar dari rahim. Untuk mengetahui dengan pasti, perlu dilakukan pemeriksaan dokter kandungan dan USG.
Hasil dari pemeriksaan tersebut akan menentukan langkah selanjutnya. Apakah hanya diberi obat-obatan atau perlu dilakukan prosedur kuret yang bertujuan untuk membersihkan rahim.
Saat terjadi perdarahan, sel telur tidak bisa berkembang membuatnya pecah dan jaringan tuba falopi meluruh hingga kemudian menyebabkan perdarahan.
Kondisi perdarahan saat hamil harus segera ditangani oleh dokter. Jika tidak secepatnya ditangani, ibu dapat mengalami kehilangan banyak darah sehingga menyebabkan lemah, pingsan, nyeri, shock, bahkan kematian.
Agar lebih mudah, Anda bisa membuat janji atau booking terlebih dahulu dengan dokter kandungan Anda melalui platform Hello Sehat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar