Saat usia kehamilan berada di minggu ke-31 hingga minggu ke-34, rahim akan naik setinggi 4 cm, sehingga hal ini memengaruhi pernapasan ibu hamil.
Maka dari itu, ibu hamil mungkin mulai tidak bisa mengambil napas dalam-dalam pada trimester pertama.
2. Perubahan hormon selama kehamilan.
Perubahan hormon progesteron selama masa kehamilan juga dapat menjadi penyebab ibu mengalami sesak napas saat hamil.
Dalam beberapa minggu pertama kehamilan, peningkatan hormon yang normal terjadi membuat Anda jadi lebih sering bernapas dan terlihat seperti sesak napas.
Tidak hanya itu saja, hormon progesteron juga dapat meningkatkan kapasitas oksigen di dalam paru-paru.
Hal ini terjadi karena sirkulasi darah pun ikut meningkat untuk membawa oksigen dalam jumlah besar pada bayi.
3. Kinerja jantung yang meningkat
Saat hamil, jantung harus memompa darah lebih banyak untuk bisa mengalirkan darah ke seluruh tubuh, termasuk ke plasenta.
Maka dari itu, beban kerja jantung yang meningkat dapat menyebabkan ibu hamil mengalami sesak napas.
4. Mendekati waktu persalinan
Semakin mendekati waktu persalinan, tidak menutup kemungkinan ibu mengalami sesak napas saat hamil dalam tingkatan yang lebih dari biasanya.
Hal ini karena posisi bayi yang sudah lebih turun sampai ke panggul. Ini membuat tekanan pada paru-paru dan diafragma berkurang.
Kondisi medis yang menyebabkan sesak napas saat hamil
Dari berbagai perubahan yang terjadi pada ibu hamil, ini membuat terjadinya sesak napas saat hamil.
Walaupun ini merupakan hal yang umum terjadi, ada kondisi lainnya yang bisa menyebabkan sesak napas menjadi masalah kesehatan lainnya.
Berikut beberapa masalah medis lainnya yang menjadi penyebab sesak napas di masa kehamilan, seperti:
1. Asma
Ibu hamil dengan penyakit asma perlu untuk lebih berhati-hati karena kehamilan dapat memperburuk gejala asma yang sudah ada.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar