backup og meta
Kategori

7

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

7 Rekomendasi Obat Sembelit yang Aman untuk Ibu Hamil

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 30/05/2024

7 Rekomendasi Obat Sembelit yang Aman untuk Ibu Hamil

Selain menyebabkan susah buang air besar alias BAB, sembelit juga menimbulkan gejala yang menganggu, seperti perut kembung dan mulas.

Apabila kondisinya lumayan parah, Anda mungkin memelukan obat pencahar. Lantas, apa saja obat sembelit untuk ibu hamil yang aman? Simak rekomendasi obatnya di bawah ini.

Amankah bila ibu hamil minum obat sembelit?

obat maag kronis

Jika gejala sembelit saat hamil tidak kunjung membaik padahal Anda sudah banyak makan serat dan minum air, minum obat pencahar bisa menjadi solusi terbaik.

Terdapat berbagai jenis obat pencahar dengan cara kerja yang berbeda-beda. Akan tetapi, tidak semua obat susah BAB aman untuk ibu hamil.

Berikut ini adalah beberapa pilihan obat sembelit yang aman untuk ibu hamil dan cara kerjanya.

  • Obat pencahar pembentuk massa feses: meningkatkan penyerapan air di dalam usus sehingga membuat feses lebih bervolume dan lunak. Contohnya adalah metilselulosa, psyllium, sekam isphagula, metamucil, dan sterculia.
  • Obat pencahar osmotik: membantu menarik air ke usus sehingga feses dapat melunak dalam dua sampai tiga hari. Contohnya adalah laktulosa, polietilen glikol, dan sorbitol.

Ibu hamil tidak direkomendasikan menggunakan obat pencahar stimulan, seperti bisacodyl, dan obat pencahar pelunak feses, seperti docusate sodium.

Kedua jenis obat pencahar ini diduga dapat menyebabkan dehidrasi dan merangsang kontraksi rahim.

Namun, dalam beberapa kasus, obat yang lebih kuat ini bisa dipertimbangkan untuk mengatasi sembelit pada ibu hamil yang lumayan parah.

Pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan atau bidan sebelum memakai obat pencahar apa pun selama mengandung calon buah hati.

Pilihan obat susah BAB untuk ibu hamil

Berikut adalah beberapa rekomendasi obat pencahar untuk ibu hamil yang bisa dibeli di apotek.

1. Vegeta Herbal

Vegeta Herbal adalah minuman herbal yang mengandung serat alami dari ekstrak daun senna dan psyllium husk untuk membantu melancarkan BAB pada ibu hamil.

Kandungan serat yang tinggi dalam minuman ini dapat menambah volume feses dan melunakkan teksturnya sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.

Minuman dengan rasa anggur ini baik diminum satu kali sehari. Campurkan satu sachet Vegeta Herbal dengan 200 mililiter (ml) air dingin, lalu aduk rata sebelum Anda minum.

Nomor registrasi BPOM: TR062263331

2. Microlax Gel

Mau obat sembelit yang bekerja cepat? Nah, Microlax Gel bisa membantu melancarkan buang air besar dalam 5–15 menit setelah Anda gunakan.

Obat pencahar dalam sediaan gel ini mengandung beberapa bahan aktif, termasuk sulfoasetat, polietilen glikol, natrium sitrat, dan sorbitol.

Microlax Gel akan menyerap air di dalam usus besar untuk melembutkan feses dan melumasi rektum. 

Untuk memakai obat pencahar ini, oleskan sedikit gel pada bagian luar aplikator, lalu masukkan ke dalam anus secara perlahan dan cabut bila isinya sudah keluar.

Nomor registrasi BPOM: DBL7221628958A1

3. Dulcolactol Sirup

Kandungan laktulosa dalam Dulcolactol Sirup bekerja dengan meningkatkan tekanan osmotik dan keasaman usus. Hal ini membuat feses lebih lunak dan mudah dikeluarkan.

Ibu hamil perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat ini. Namun, dosis umum obat ini untuk orang dewasa adalah 15 ml satu kali sehari.

Apabila Anda kesulitan untuk menelan obat, Dulcolactol Sirup bisa dicampurkan dengan sari buah, air, maupun susu.

Nomor registrasi BPOM: DBL7827802110A1

4. Dulcolax

Dulcolax merupakan obat pencahar dalam bentuk tablet salut enterik yang dirancang untuk mengatasi sembelit, termasuk pada ibu hamil.

Sediaan tablet salut enterik ini memungkinkan obat untuk bekerja di usus besar. Bahan aktif bisacodyl dalam Dulcolax akan merangsang pergerakan usus besar dalam 6–12 jam.

Obat ini bisa Anda minum 1–2 tablet per hari. Ibu hamil perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat tablet ini.

Nomor registrasi BPOM: DTL1821207915A1

5. Lactulax Sirup

Lactulax Sirup merupakan obat pencahar yang aman untuk mengatasi sembelit pada ibu hamil.

Setiap satu sendok makan atau 15 ml obat sirop ini mengandung 10 g laktulosa. Bahan aktif ini membantu menarik air ke usus untuk melunakkan feses sehingga mudah dikeluarkan.

Obat ini juga membantu mengurangi ketidaknyamanan ketika BAB dan mencegah wasir akibat sembelit kronis yang terjadi selama masa kehamilan.

Nomor registrasi BPOM: DBL8709303937A1

6. Laxatab

Bahan aktif docusate sodium di dalam Laxatab bisa meningkatkan jumlah air dalam feses. Ini akan melunakkan feses dan membantu Anda melancarkan buang air besar.

Ibu hamil yang hendak minum obat pelancar BAB ini perlu bicara dengan dokter terlebih dahulu.

Laxatab perlu diminum 2 tablet satu kali sehari. Obat ini sebaiknya diminum saat kondisi perut kosong menjelang tidur agar BAB kembali lancar saat Anda bangun keesokan paginya.

Nomor registrasi BPOM: DBL7827802110A1

7. Duphalac

Rekomendasi obat sembelit yang aman untuk ibu hamil selanjutnya adalah Duphalac. Obat dalam sediaan sirop ini mengandung bahan aktif laktulosa.

Obat pencahar osmotik ini bekerja dengan menarik air ke dalam usus besar. Hal inilah yang akan membantu melunakkan tekstur feses dalam waktu dua sampai tiga hari.

Ibu hamil yang mengalami gejala ringan dapat minum obat ini dengan dosis awal 15 ml sekali sehari. Kemudian, lanjutkan dengan 10 ml sekali sehari hingga gejala sembelit berkurng.

Nomor registrasi BPOM: DBL2000207837A1

Tips aman minum obat sembelit untuk ibu hamil

makanan untuk yang punya endometriosis

Meski terbilang aman, penggunaan obat pencahar tetap bisa menimbulkan efek samping. Oleh sebab itu, ibu hamil tetap harus menggunakan obat ini dengan hati-hati.

Perhatikan hal-hal penting di bawah ini supaya penggunaaan obat pencahar tidak menimbulkan masalah pada ibu hamil.

1. Hindari penggunaan obat jangka panjang

Beberapa jenis obat pencahar mengandung gula atau natrium tinggi yang dapat meningkatkan tekanan darah atau menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh.

Ibu hamil yang memiliki masalah ginjal sebaiknya menghindari obat pencahar saline. Pencahar minyak mineral juga sebaiknya dihindari saat hamil, kecuali bila disarankan dokter. 

Secara umum, obat sembelit tidak boleh digunakan dalam jangka panjang karena dapat menyebabkan diare, dehidrasi, dan ketidakseimbangan elektrolit.

2. Imbangi dengan gaya hidup sehat

Meski penggunaan obat pencahar sangat efektif, Anda tetap perlu mengimbanginya dengan pola hidup sehat sebagai cara alami mengatasi sembelit.

Ini dapat Anda lakukan dengan meningkatkan asupan makanan berserat, seperti sayuran hijau, apel, pir, dan kacang polong. Perbanyak minum air putih sekitar 8–12 gelas per hari.

Rutin berolahraga saat hamil juga bisa membantu mengatasi sembelit. Hindari juga menahan BAB untuk mencegah masalah ini muncul kembali di kemudian hari.

3. Konsultasi dengan dokter

American Pregnancy Association menyarankan ibu hamil untuk memilih obat pencahar yang ringan terlebih dahulu. Jika obat tersebut tidak efektif, barulah Anda bisa mencoba obat yang lebih kuat sesuai dengan saran dokter.

Penggunaan obat sembelit untuk ibu hamil melebihi dosis yang dianjurkan bisa membuat makanan lebih cepat masuk ke dalam usus.

Hal ini dapat mengurangi penyerapan gizi di dalam tubuh sehingga asupan zat gizi bagi ibu hamil dan janin pun menjadi tidak optimal.

Jika Anda sedang minum suplemen zat besi, dosis obat pencahar mungkin harus dikurangi. Ini karena suplemen zat besi merupakan salah satu penyebab sembelit.

Bicarakan dengan dokter Anda mengenai cara mengatur asupan zat besi supaya Anda tidak mengalami sembelit.

Kesimpulan

  • Beberapa contoh merk obat pencahar yang dapat Anda gunakan untuk mengatasi sembelit saat hamil yaitu Vegeta Herbal, Dulcolactol Sirup, Dulcolax, dan Laxatab.
  • Hindari pemakaian obat pencahar jangka panjang dan seimbangkan dengan pola hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan berserat dan memperbanyak minum air putih.
  • Berkonsultasilah dengan dokter untuk memastikan keamanan obat dan menghindari efek samping bagi ibu dan janin.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Farmasi · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 30/05/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan