backup og meta

3

Bagikan

Sering Kesemutan Saat Hamil, Apakah Normal?

PenyebabCara mengatasiTips mencegah

Perubahan pada tubuh selama kehamilan yang sering membuat Anda tidak nyaman. Tak hanya keluhan umum seperti mual, muntah, nyeri ulu hati, hingga kaki bengkak saja, Anda juga dapat merasakan sering kesemutan saat hamil. Lalu, apakah kondisi ini wajar?

Sering Kesemutan Saat Hamil, Apakah Normal?

Kenapa sering kesemutan saat hamil?

Kesemutan atau dalam bahasa medis disebut sebagai parestesia umum dialami oleh ibu hamil. 

Meskipun umumnya tidak berbahaya, kesemutan pada ibu hamil dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa memicu kesemutan selama masa kehamilan.

1. Penumpukan cairan dalam tubuh

Pada saat hamil, tubuh memproduksi banyak darah dan cairan. Kondisi ini akan menyebabkan pembengkakan pada area tangan dan kaki.

Tangan dan kaki yang bengkak mampu menekan saraf sehingga terjadi kesemutan. Kondisi ini biasanya terjadi pada kehamilan trimester kedua atau ketiga.

2. Carpal tunnel syndrome

Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah masalah akibat tekanan pada saraf median, yaitu saraf yang mengontrol indra perasa serta pergerakan pada pergelangan dan telapak tangan.

CTS pada ibu hamil terjadi ketika terdapat penumpukan cairan (edema) di pergelangan tangan. 

Akibatnya, saraf pada tangan tertekan sehingga Anda pun dapat merasakan sensasi mati rasa atau tangan kebas saat hamil.

3. Perkembangan janin

Perkembangan janin yang makin besar dan berat juga bisa menghambat aliran darah ibu hamil.

Terhambatnya aliran darah inilah yang membuat Anda sering mengalami kesemutan saat hamil. Kondisi ini cenderung parah saat hamil tua, terlebih bila ibu hamil bayi kembar.

4. Tekanan darah rendah

tekanan darah rendah pada ibu hamil

Kondisi lain yang biasa menimbulkan kesemutan saat hamil adalah tekanan darah rendah atau hipotensi. Kondisi ini membuat aliran darah ke bagian tubuh tertentu berkurang.

Gejala kesemutan akibat tekanan darah rendah ini biasanya terjadi pada awal masa kehamilan.

5. Kurang bergerak

Berada pada satu posisi dalam waktu lama, misalnya terlalu lama duduk atau berdiri, membuat aliran darah terhambat. 

Maka dari itu, sebaiknya Anda lebih banyak bergerak agar terhindar dari kesemutan saat hamil.

6. Kenaikan berat badan berlebih

Kenaikan berat badan saat hamil yang berlebihan dapat menyebabkan sejumlah anggota tubuh sering terasa pegal dan kesemutan.

Ini terjadi karena saraf tertekan oleh tumpukan lemak dalam tubuh. Selain itu, berat badan yang berlebihan juga bisa menyebabkan ibu mengandung bayi besar atau makrosomia.

7. Payudara terlalu besar

Umumnya, payudara membesar saat hamil. Ini terjadi karena perubahan hormon dan persiapan untuk menyusui. Namun, bila terlalu besar, ini bisa menyebabkan ibu merasa kesemutan.

8. Memakai pakaian yang terlalu ketat

Studi dalam Journal of Physical Therapy Science (2017) menjelaskan bahwa memakai celana yang terlalu ketat bisa menekan saraf di bawah tulang pinggul dan memicu kesemutan.

Selain menekan saraf, memakai bawahan yang terlalu ketat, misalnya celana jeans saat hamil, juga akan menyulitkan Anda untuk bergerak.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Apa yang harus dilakukan jika sedang kesemutan saat hamil?

Pastilah terasa tidak nyaman saat sedang kesemutan. Untuk mengatasinya, Anda bisa segera melakukan hal-hal berikut ini.

1. Mengubah posisi tubuh

Saat kesemutan mulai terasa, ada baiknya jangan dibiarkan. Segeralah mengubah posisi Anda. Rasakan apakah kemudian darah mulai mengalir ke bagian tubuh yang kesemutan. 

Dengan mengalirnya darah ke bagian tubuh tersebut, maka saraf dapat menerima suplai darah dan sensasi kesemutan pun akan segera menghilang.

2. Memijat bagian tubuh yang kesemutan

Selain itu, Anda juga dapat memijat kaki, tangan, atau bagian tubuh yang kesemutan. Lakukan pijatan dengan gerakan memutar secara perlahan.

Pijatan ini akan membantu melancarkan aliran darah ke area tersebut. Dengan begitu, sensasi kesemutan pun bisa berkurang secara perlahan dan tubuh terasa lebih nyaman.

Bagaimana cara mencegah kesemutan selama kehamilan?

Kesemutan pada ibu hamil sebetulnya bisa dicegah lewat perubahan gaya hidup sehat. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan.

1. Menjaga kenaikan berat badan ideal

Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kesemutan adalah dengan menjaga berat badan ideal saat hamil

Lakukanlah dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang serta olahraga secara teratur. Batasi juga konsumsi garam, gula, dan minyak, serta minum banyak air putih.

2. Mengonsumsi makanan sumber vitamin B6

Supaya terhindar dari kesemutan, Anda juga dapat mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B6 tinggi. Vitamin B6 bermanfaat untuk mendukung kesehatan sistem saraf Anda. 

Beberapa contoh makanan yang mengandung vitamin B6 adalah:

  • biji wijen,
  • biji bunga matahari,
  • sayuran hijau, seperti brokoli,
  • bawang putih,
  • hazelnut,
  • daging tanpa lemak,
  • alpukat, serta
  • ikan berlemak, seperti salmon dan ikan kod.

3. Hindari berdiam diri di satu posisi

merk vitamin c yang aman untuk ibu hamil

Perut yang semakin besar mungkin akan membuat Anda malas bergerak. Padahal, saat jarang bergerak, Anda akan semakin sering kesemutan saat hamil.

Untuk menghindarinya, jangan berdiam di satu posisi dalam waktu lama. Lakukan peregangan sesekali agar sirkulasi darah lancar sampai ke tangan dan kaki Anda.

4. Rutin melakukan yoga

Latihan yoga secara rutin bisa membantu Anda mengatasi carpal tunnel syndrome (CTS) yang sering kali menjadi penyebab kesemutan saat hamil. 

Ini karena yoga saat hamil bisa menjaga kelenturan tubuh sehingga Anda menjadi lebih mudah bergerak. Aktivitas ini juga mampu melancarkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh.

5. Berkonsultasi ke dokter

Apabila Anda sering mengalami kesemutan, ada baiknya konsultasikan dengan dokter. Mungkin dokter akan memberikan obat atau terapi untuk melancarkan sirkulasi darah Anda.

Kesemutan saat hamil bukanlah kondisi yang berbahaya. Namun, bila berlangsung lama, hal ini mungkin menandakan Anda mengalami diabetes gestasional.

Oleh karena itu, sebaiknya segera periksakan ke dokter bila Anda merasakan kesemutan dalam waktu yang lama agar masalah ini tidak memicu komplikasi yang lebih serius.

Kesimpulan

  • Kesemutan saat hamil terbilang wajar terjadi dan umumnya tidak berbahaya.
  • Keluhan pada ibu hamil ini dapat disebabkan oleh penumpukan cairan di dalam tubuh, carpal tunnel syndrome (CTS), perkembangan janin, dan kebiasaan kurang gerak.
  • Segera mengubah posisi tubuh dan memijat bagian yang terdampak bisa melancarkan aliran darah sehingga kesemutan berangsur mereda.
  • Guna mencegahnya, jaga berat badan ideal, konsumsi makanan kaya vitamin B6, yoga secara rutin, dan konsultasi ke dokter bila keluhan berlanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Aches and pains during pregnancy. (2024). MedlinePlus. Retrieved July 16, 2025, from https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000580.htm

Meralgia paraesthetica in pregnancy. (2023). Royal Berkshire NHS Foundation Trust. Retrieved July 16, 2025, from https://www.royalberkshire.nhs.uk/media/imwotfz3/physio-meralgia-paraesthetica-in-pregnancy_jul23.pdf

Tingling aching hands in pregnancy? It could be carpal tunnel syndrome. (2022). University Hospitals. Retrieved July 16, 2025, from https://www.uhhospitals.org/blog/articles/2022/07/tingling-aching-hands-in-pregnancy-it-could-be-carpal-tunnel-syndrome

Yoo W. G. (2016). Effect of wearing tight pants on the trunk flexion and pelvic tilting angles in the stand-to-sit movement and a seated posture. Journal of physical therapy science, 28(1), 93–95. https://doi.org/10.1589/jpts.28.93

Wipperman, J., & Goerl, K. (2016). Carpal Tunnel Syndrome: Diagnosis and Management. American family physician, 94(12), 993–999. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28075090/ 

Cheatham, S. W., Kolber, M. J., & Salamh, P. A. (2013). Meralgia paresthetica: a review of the literature. International journal of sports physical therapy, 8(6), 883–893. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC3867081/ 

Page, M. J., O’Connor, D., Pitt, V., & Massy-Westropp, N. (2012). Exercise and mobilisation interventions for carpal tunnel syndrome. The Cochrane database of systematic reviews, 2012(6), CD009899. https://doi.org/10.1002/14651858.CD009899

Versi Terbaru

17/07/2025

Ditulis oleh Indah Fitrah Yani

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Satria Aji Purwoko

Ditinjau oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None · Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Diperbarui 17/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan