backup og meta

Keracunan Makanan Saat Hamil, Ini Gejala hingga Penanganannya

Mungkin terjadi?GejalaPenyebabPenangananPencegahan

Untuk menjaga kesehatan ibu dan janin, Anda disarankan untuk menghindari makanan tertentu. Ini bertujuan untuk mencegah gangguan kesehatan, salah satunya adalah keracunan makanan saat hamil. Memangnya, apa dampak ibu hamil rasakan akibat keracunan makanan?

Apakah keracunan makanan bisa terjadi saat hamil?

Ibu hamil tetap berisiko mengalami keracunan makanan. Bahkan, ibu hamil berisiko mengalami kondisi yang lebih parah akibat keracunan makanan daripada orang yang tidak hamil.

Hal ini karena daya tahan tubuh ketika hamil cenderung menurun. Akibatnya, Anda lebih rentan terserang penyakit, termasuk infeksi bakteri dan virus penyebab keracunan makanan.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi Anda untuk selalu berhati-hati dan menjaga makanan yang dikonsumsi selama masa kehamilan.

Ini bukan hanya saat membeli makanan atau minuman di luar, melainkan juga ketika memasak dan menyimpan makanan di rumah.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Tanda dan gejala keracunan makanan saat hamil

Meski penyebab keracunan makanan pada ibu hamil dapat berbeda-beda, ada beberapa tanda dan gejala umum yang dapat ditimbulkan akibat kondisi ini.

Adapun, beberapa tanda dan gejala keracunan makanan antara lain:

  • mual,
  • muntah,
  • diare cair atau berdarah,
  • sakit perut dan kram, serta
  • demam.

Gejala mungkin bisa mulai timbul beberapa jam setelah mengonsumsi makanan atau minuman penyebab keracunan.

Meski demikian, kadang gejala juga akan baru dirasakan beberapa hari atau minggu kemudian. Gejala tersebut dapat terjadi selama beberapa hari atau minggu.

Penyakit penyebab keracunan makanan pada ibu hamil

tipes pada ibu hamil

Keracunan makanan pada ibu hamil biasanya disebabkan makan makanan basi atau makanan tertentu yang terkontaminasi bakteri, virus, maupun mikroorganisme lain.

Berikut ini adalah beberapa penyakit infeksi yang bisa menyebabkan keracunan makanan saat hamil.

1. Listeriosis

Listeriosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes. Infeksi ini bisa terjadi setelah Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Dikutip dari Pregnancy Birth Baby, infeksi bakteri ini dapat meningkatkan risiko keguguran, lahir mati (stillbirth), atau kelahiran prematur.

Bakteri penyebab listeriosis bisa mengontaminasi daging mentah, sosis, makanan laut, sayuran mentah, serta susu dan produk olahannya yang tidak dipasteurisasi.

2. Infeksi Escherichia coli

Escherichia coli (E.coli) termasuk jenis bakteri yang secara alami berada dalam usus manusia.

Akan tetapi, bakteri E.coli bisa menyebabkan keracunan makanan saat ibu hamil tidak sengaja mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi.

Makanan dan minuman tersebut seperti buah-buahan, sayuran, daging mentah atau setengah matang, dan susu yang tidak dipasteurisasi.

3. Salmonellosis

Salmonellosis adalah penyakit akibat infeksi bakteri Salmonella. Bakteri ini merupakan salah satu penyebab diare yang paling umum terjadi.

Biasanya, Salmonella bisa terkandung di dalam telur mentah atau setengah matang, daging, unggas, atau makanan yang tidak melalui proses pasteurisasi.

Kondisi ini juga dapat terjadi setelah Anda mengonsumsi makanan yang terpapar tanah atau kotoran hewan yang terkontaminasi bakteri Salmonella.

4. Campylobacteriosis

Campylobacteriosis merupakan penyebab keracunan makanan saat hamil yang terjadi setelah mengonsumsi daging unggas yang kurang matang.

Di samping itu, proses memasak yang tidak memisahkan antara makanan matang dan mentah dengan baik juga bisa meningkatkan risiko penyakit akibat infeksi Campylobacter.

5. Infeksi norovirus

Norovirus adalah jenis virus yang paling umum menjadi penyebab gangguan kesehatan akibat makanan, termasuk keracunan makanan pada ibu hamil.

Virus ini menyebar dengan mudah melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi.

6. Toxoplasmosis

Toksoplasmosis disebabkan oleh infeksi parasit Toxoplasma gondii. Toxoplasma pada ibu hamil bisa berakibat fatal karena infeksi ini berisiko memengaruhi kesehatan janin.

Toksoplasma selama kehamilan dapat memicu keguguran, lahir mati, dan cacat lahir pada bayi.

Secara umum, infeksi bisa terjadi saat Anda tidak sengaja menelan telur parasit yang berada di tanah atau permukaan lain yang telah terkontaminasi.

Ini bisa terjadi bila Anda memasukan tangan ke dalam mulut tanpa mencucinya terlebih dahulu setelah berkebun, membersihkan kotoran kucing, atau menyentuh permukaan yang terpapar kotoran kucing.

Cara tepat mengatasi keracunan makanan saat hamil

nutrisi ibu hamil kembar

Untuk mencegah akibat fatal akibat keracunan makanan saat hamil, sangat penting bagi Anda untuk segera memperoleh penanganan yang tepat.

Berikut ini adalah beberapa cara yang tepat untuk mengatasi keracunan makanan saat hamil.

1. Lakukan pemeriksaan ke dokter

Keracunan makanan bisa sangat berbahaya. Untuk itu, segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala keracunan seperti yang telah disebutkan di atas.

Dokter biasanya memberikan penanganan sesuai dengan masing-masing penyebab keracunan dan tingkat keparahan kondisinya.

2. Perbanyak minum air putih

Cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare harus diganti untuk mengembalikan kondisi tubuh. Elektrolit terdiri dari beberapa mineral, seperti natrium, kalium, dan kalsium.

Ketika diare atau muntah berlangsung cukup lama, Anda mungkin harus dirawat di rumah sakit.

Perawatan di rumah sakit bertujuan supaya Anda bisa memperoleh asupan cairan dan elektrolit tambahan melalui infus untuk mencegah dehidrasi.

3. Pemberian antibiotik

Dokter bisa meresepkan obat antibiotik ketika keracunan makanan terjadi akibat infeksi bakteri.

Contohnya, keracunan makanan akibat infeksi Listeria monocytogenes harus ditangani dengan infus antibiotik yang hanya bisa diberikan selama rawat inap di rumah sakit.

Tidak hanya memulihkan kondisi tubuh Anda, pemberian antibiotik juga akan mencegah infeksi menular ke bayi di dalam kandungan.

Perlu diketahui bahwa antibiotik tidak dapat mengatasi keracunan makanan akibat infeksi virus. Sebaliknya, penggunaan obat yang tidak tepat justru bisa memperparah gejala keracunan.

4. Penggunaan obat diare

Untuk mengatasi buang air besar cair alias mencret, dokter Anda akan meresepkan obat diare. Secara umum, jenis obat diare yang aman untuk ibu hamil adalah loperamide.

Loperamide bekerja dengan memperlambat gerak usus agar menghasilkan feses dalam bentuk lebih padat. Efek ini juga akan membantu mengurangi frekuensi BAB.

Oleh karena itu, Anda bisa menggunakan obat loperamide untuk mengatasi diare atau mencret, termasuk akibat keracunan makanan saat hamil.

Tips mencegah keracunan makanan saat hamil

Seperti yang telah dijelaskan di atas, ada makanan tertentu yang bisa menyebabkan keracunan saat hamil. Itu sebabnya, Anda disarankan untuk menghindarinya.

Beberapa jenis makanan yang harus dihindari saat hamil atau dikurangi frekuensi konsumsinya adalah sebagai berikut.

  • Susu atau produk olahannya yang tidak dipasteurisasi, termasuk es krim.
  • Keju, seperti brie, ricotta, dan camembert.
  • Ayam yang dimasak saat beku, seperti pada roti lapis (sandwich) dan salad.
  • Salad siap makan, seperti yang dijual di supermarket.
  • Blue cheese, seperti gorgonzola, roquefort, dan danish blue.
  • Makanan dengan telur mentah atau setengah matang.
  • Daging mentah atau setengah matang.
  • Daging beku, seperti sosis, naget, atau burger.
  • Ati ampela.
  • Makanan laut (seafood) mentah atau bakar, termasuk ikan dan kerang.
  • Kecambah mentah atau setengah matang, seperti brokoli, daun bawang, dan tauge.

Selain menghindari makanan di atas, Anda juga perlu memperhatikan kebersihan makanan dan lingkungan saat makan. Berikut ini adalah upaya-upaya yang harus dilakukan.

  • Selalu mencuci tangan sebelum masak atau makan.
  • Bersihkan makanan dengan cara yang benar sebelum mengolahnya.
  • Cuci alat masak dan makan dengan bersih setelah selesai menggunakannya.
  • Cairkan makanan yang beku sebelum mulai memasaknya.
  • Simpan makanan matang dan mentah secara terpisah.
  • Jaga suhu kulkas agar tetap dingin.
  • Perhatikan masa kadaluarsa setiap makanan.

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, Anda bisa menjaga keamanan makanan untuk diri sendiri dan janin selama kehamilan dengan lebih baik.

Kesimpulan

  • Keracunan makanan saat hamil dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan parasit yang terkandung dalam makanan basi maupun yang sudah terkontaminasi.
  • Beberapa penyebab keracunan makanan yang biasa terjadi antara lain listeriosis, infeksi E. coli, salmonellosis, campylobacteriosis, infeksi norovirus, dan toksoplasmosis.
  • Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat meningkatkan risiko keguguran, lahir mati (stillbirth), kelahiran prematur, hingga cacat lahir pada bayi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Food poisoning. (2022). Mayo Clinic. Retrieved June 12, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/food-poisoning/symptoms-causes/syc-20356230

Food poisoning during pregnancy. (2024). Kaiser Permanente. Retrieved June 12, 2025, from https://healthy.kaiserpermanente.org/health-wellness/health-encyclopedia/he.food-poisoning-during-pregnancy.ug2967

Food poisoning and pregnancy. (2024). Tommy’s. Retrieved June 12, 2025, from https://www.tommys.org/pregnancy-information/im-pregnant/nutrition-in-pregnancy/campylobactor-and-pregnancy

Food safety in pregnancy. (n.d.). Ministry for Primary Industries – New Zealand Government. Retrieved June 12, 2025, from https://www.mpi.govt.nz/dmsdocument/3675-Food-Safety-in-Pregnancy

Food and pregnancy. (2015). Ministry for Primary Industries – New Zealand Government. Retrieved June 12, 2025, from https://www.mpi.govt.nz/food-safety-home/food-pregnancy/

Foods to avoid in pregnancy. (2022). Health Service Executive. Retrieved June 12, 2025, from https://www2.hse.ie/pregnancy-birth/keeping-well/food-drink/what-to-avoid/

Listeria (food poisoning). (2023). Pregnancy, Birth and Baby. Retrieved June 12, 2025, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/listeria-food-poisoning

Toxoplasmosis. (2024). Pregnancy, Birth and Baby. Retrieved June 12, 2025, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/toxoplasmosis

Versi Terbaru

12/06/2025

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Satria Aji Purwoko


Artikel Terkait

Bolehkah Ibu Hamil Makan Daging Sapi? Ini Faktanya

Hati Ayam untuk Ibu Hamil, Aman atau Tidak?


Ditinjau oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita · Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Diperbarui 12/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan