backup og meta

6 Penyebab Keputihan Berwarna Kuning Saat Hamil

Keputihan merupakan salah satu hal yang wajar ibu hamil alami. Akan tetapi, saat Anda melihat keputihan berwarna kuning saat hamil, hal ini bisa menjadi pertanda masalah kesehatan yang lebih serius. Simak beberapa penyebab dan cara mengatasinya berikut ini.

Penyebab keputihan berwarna kuning saat hamil

Dalam kondisi normal, keputihan pada ibu hamil berwarna bening, tidak berbau, dan bertekstur encer. Volume keputihan biasanya terus meningkat sampai menjelang waktu persalinan.

Namun, hal ini seharusnya tidak disertai perubahan warna. Maka dari itu, saat Anda mendapati bercak, flek, atau keputihan berwarna kuning, segera kunjungi dokter kandungan.

Keputihan berwarna kuning saat hamil dapat menandakan beberapa masalah seperti berikut ini.

1. Trikomoniasis

trikomoniasis

Gatal-gatal, nyeri ketika berhubungan intim, dan keputihan berwarna kuning dapat menandakan trikomoniasis. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis.

Ibu hamil yang terinfeksi trikomoniasis juga berpeluang menularkan penyakit ke bayinya. Hal ini dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR).

Dikutip dari American Pregnancy Association, metronidazole dan tinidazole ialah jenis antibiotik yang paling sering digunakan untuk mengatasi trikomoniasis.

Karena infeksi ini kerap disebabkan oleh hubungan intim, pasangan Anda mungkin juga diminta untuk menjalani pemeriksaan.

2. Infeksi jamur

Candida albicans merupakan salah satu jamur yang paling sering menyebabkan infeksi jamur pada ibu hamil, terutama pada trimester kedua kehamilan.

Jamur Candida lebih mudah berkembang selama masa kehamilan karena perubahan hormon dan penurunan sistem kekebalan tubuh ibu.

Selain keputihan berwarna kuning, gejala lain infeksi jamur atau kandidiasis adalah gatal pada Miss V, iritasi pada vulva, dan sensasi terbakar saat buang air kecil atau berhubungan intim.

Sebagian besar kasus infeksi jamur tidak berbahaya bagi ibu hamil. Namun, penyakit ini dapat membuat Anda merasa tidak nyaman.

Untuk mengatasi infeksi jamur, dokter dapat meresepkan salep miconazole atau ketoconazole.

Tahukah Anda?

Menggunakan pembersih kewanitaan saat hamil bisa meningkatkan risiko infeksi karena dapat mengganggu keseimbangan pH alami Miss V. Gangguan ini membuat area kewanitaan lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri dan jamur.

3. Vaginosis bakterialis

Vaginosis bakterialis juga bisa menjadi salah satu penyebab Anda melihat bercak kuning pada celana dalam.

Sama seperti kandidiasis, kebanyakan kasus infeksi bakteri pada vagina juga disebabkan oleh perubahan hormon dan penurunan sistem kekebalan tubuh. 

Penyakit infeksi ini bisa menyebabkan rasa gatal pada Miss V, nyeri, dan bau amis pada cairan keputihan yang dihasilkan.

Infeksi pada ibu hamil ini yang harus segera diatasi karena dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan (BBLR).

Pemberian antibiotik, baik berupa krim maupun obat minum, merupakan perawatan yang paling umum diberikan untuk mengatasi vaginosis bakterialis pada ibu hamil.

4. Gonore

Penyebab flek kuning saat hamil yang berikutnya adalah gonore. Penyakit menular seksual ini disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae

Gonore pada ibu hamil bisa meningkatkan risiko keguguran, BBLR, ketuban pecah dini, serta korioamnionitis.

Bahkan, infeksi yang tidak diobati sampai mendekati waktu persalinan mampu memicu infeksi mata pada bayi baru lahir.

Selain pengobatan dengan antibiotik, ibu hamil juga tidak disarankan untuk berhubungan intim saat mengidap gonore.

5. Klamidia

infeksi jamur vagina saat hamil

Klamidia adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis.

Meski biasanya tidak menimbulkan gejala, infeksi pada ibu hamil ini bisa memicu timbulnya flek, bercak, atau keputihan berwarna kuning.

Bayi yang lahir dari ibu pengidap klamidia berisiko mengalami infeksi mata dan masalah fungsi pernapasan. Untuk mencegah hal tersebut, infeksi ini perlu diatasi dengan antibiotik.

Selain itu, Anda juga perlu melakukan tes klamidia setelah tiga minggu masa pengobatan. Tiga bulan setelahnya, Anda perlu melakukan pemeriksaan serupa.

6. Pecah ketuban

Ketika melihat cairan warna kuning keluar dari Miss V, Anda memang perlu waspada. Pasalnya, ini bisa menandakan ketuban pecah dini (KPD).

Meski begitu, jumlah cairan karena pecah ketuban biasanya lebih banyak dibandingkan dengan keputihan biasa.

Karena berperan untuk melindungi dan mendukung perkembangan bayi di dalam rahim, kondisi pecahnya ketuban ini bisa berdampak buruk pada kandungan.

Hal ini dapat menyebabkan kelahiran prematur, gangguan pernapasan, hingga kerusakan pada otak janin.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Cara mengatasi keputihan berwarna kuning saat hamil

Perawatan keputihan berwarna kuning pada ibu hamil akan disesuaikan dengan penyebabnya.

Oleh karena itu, penting untuk segera memeriksakan diri dokter kandungan untuk memastikan penyebab utama kondisi tersebut.

Jika keputihan berwarna kuning disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan obat antibiotik. Minumlah antibiotik hingga tuntas atau sesuai anjuran dari dokter Anda.

Sementara itu, bila cairan tersebut merupakan tanda dan gejala dari ketuban pecah dini, dokter mungkin akan merekomendasikan persalinan lebih awal.

Selain melakukan perawatan medis, dokter juga menyarankan Anda untuk menjaga kebersihan organ kewanitaan.

Keputihan ialah hal yang wajar ibu hamil alami. Namun, bila Anda melihat perubahan pada bau, tekstur, dan warna keputihan, segera periksa dengan dokter untuk memastikan penyebabnya.

Kesimpulan

  • Keputihan saat hamil umumnya tergolong normal. Namun, hal ini perlu diwaspadai saat terjadi perubahan warna menjadi kuning.
  • Beberapa penyebab keputihan berwarna kuning saat hamil adalah infeksi jamur, gonore, klamidia, trikomoniasis, vaginosis bakterialis, hingga ketuban pecah dini.
  • Perawatan untuk masalah ini akan disesuaikan dengan penyebabnya. Segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Vaginal discharge in pregnancy. (2020). NHS UK. Retrieved May 2, 2025, from https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/vaginal-discharge/

About STIs and pregnancy. (2024). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved May 2, 2025, from https://www.cdc.gov/sti/about/about-stis-and-pregnancy.html

Chlamydia and pregnancy. (2023). Pregnancy, Birth and Baby. Retrieved May 2, 2025, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/chlamydia-and-pregnancy

Gonorrhea in pregnancy. (n.d.). American Pregnancy Association. Retrieved May 2, 2025, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/gonorrhea-in-pregnancy/

Trichomoniasis during pregnancy. (n.d.). American Pregnancy Association. Retrieved May 2, 2025, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/trichomoniasis-during-pregnancy/

Bacterial vaginosis during pregnancy. (n.d.). American Pregnancy Association. Retrieved May 2, 2025, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/bacterial-vaginosis-during-pregnancy/

Dayal, S., Jenkins, S.M., & Hong, P.L. (2024). Preterm and Term Prelabor Rupture of Membranes (PPROM and PROM). StatPearls Publishing. Retrieved May 2, 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532888/

Messina, A., Mariani, A., Brandolisio, R., Tavella, E., Germano, C., Lipari, G., Leo, L., Masturzo, B., & Manzoni, P. (2024). Candidiasis in pregnancy: Relevant aspects of the pathology for the mother and the fetus and therapeutic strategies. Tropical Medicine and Infectious Disease, 9(5), 114. https://doi.org/10.3390/tropicalmed9050114

Van Gerwen, O., Craig‐Kuhn, M., Jones, A., Schroeder, J., Deaver, J., Buekens, P., Kissinger, P., & Muzny, C. (2021). Trichomoniasis and adverse birth outcomes: A systematic review and meta‐analysis. BJOG: An International Journal of Obstetrics & Gynaecology, 128(12), 1907-1915. https://doi.org/10.1111/1471-0528.16774

Versi Terbaru

03/05/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Adly Nanda Al Fattah, Sp.OG

Diperbarui oleh: Satria Aji Purwoko


Artikel Terkait

Penyebab Kehamilan Risiko Tinggi dan Cara Menjalaninya

Vagina Sakit Saat Hamil, Wajar atau Tidak?


Ditinjau oleh dr. Adly Nanda Al Fattah, Sp.OG · Kebidanan dan Kandungan · KMNC Graha Raya · Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Diperbarui 03/05/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan