backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Kekurangan Nutrisi Memicu Keguguran? Ini Penjelasannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Diva Mosaik Lintang · Tanggal diperbarui 07/03/2024

    Kekurangan Nutrisi Memicu Keguguran? Ini Penjelasannya

    Menjalani masa kehamilan menjadi momen yang mengharukan bagi setiap pasangan yang menantikan sang buah hati. Namun, situasi bisa saja berubah menjadi mengkhawatirkan jika ibu memiliki kondisi tertentu yang berisiko mengalami keguguran. Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah kekurangan nutrisi. Lantas, apakah kekurangan nutrisi dapat memicu keguguran? Simak penjelasannya.

    Hubungan antara kekurangan nutrisi dengan risiko keguguran

    Asupan yang dikonsumsi ibu selama menjalani masa kehamilan, tidak hanya dibutuhkan oleh dirinya sendiri. Janin di dalam kandungan pun membutuhkan asupan bernutrisi lengkap tinggi melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu hamil.

    Itulah sebabnya, seringkali mendengar ungkapan “ibu hamil makan untuk berdua” yang maksudnya bukan porsi ganda, melainkan nutrisi harus seimbang dan lengkap bagi ibu dan janin.

    Porsi makan ganda tidak menjamin nutrisinya seimbang untuk ibu dan janin. Kalau nutrisinya tidak seimbang, ibu bisa mengalami kekurangan nutrisi dan meningkatkan risiko keguguran.

    Pasalnya, kondisi kekurangan nutrisi pada ibu hamil dapat memicu perlambatan pertumbuhan janin sehingga dapat berujung pada keguguran.

    Selain itu, ibu hamil juga rentan mengalami berbagai kondisi lain seperti tubuh lemas, preeklampsia, serta keguguran.

    Efek kekurangan nutrisi pada ibu hamil yang memicu risiko keguguran, di antaranya berikut ini.

    1. Menurunkan sistem kekebalan tubuh

    Pada saat hamil, terjadi perubahan sistem kekebalan tubuh sebagai bentuk penyesuaian dengan kondisi yang baru.

    Perubahan ini tak jarang membuat ibu hamil lebih rentan terhadap segala kondisi di lingkungan sekitar serta paparan bakteri dan virus.

    Itulah sebabnya, penting bagi ibu hamil untuk menjaga kekebalan tubuh dengan mengonsumsi makanan bernutrisi.

    Jika ibu hamil kekurangan nutrisi, sistem kekebalan pun turut melemah dan tubuh menjadi semakin rentan terinfeksi berbagai penyakit.

    Semakin berbahaya penyakit yang dialami saat hamil, maka risiko keguguran turut meningkat.

    2. Menurunkan produksi sel darah merah

    Sel darah merah memiliki fungsi untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi janin.

    Guna melancarkan produksi sel darah merah, dibutuhkan berbagai asupan bernutrisi seperti zat besi, asam folat, dan vitamin B12.

    Jika tubuh kekurangan nutrisi ini, tubuh lebih rentan mengalami anemia. Kebutuhan oksigen dan nutrisi janin pun jadi tak terpenuhi secara maksimal. Hal ini tentunya akan semakin meningkatkan risiko keguguran.

    3. Pendarahan berlebih saat melahirkan

    Tak hanya berguna selama masa kehamilan, nyatanya asupan bernutrisi juga berpengaruh pada proses melahirkan.

    Dikutip dari jurnal yang dimuat dalam Scientific Reports, ibu hamil yang kekurangan nutrisi vitamin K lebih rentan mengalami pendarahan berlebih saat melahirkan. 

    Bahkan, tak hanya vitamin K, dalam jurnal Saudi Medical Journal disebutkan juga bahwa kekurangan zat besi pada ibu hamil turut meningkatkan risiko perdarahan berlebih serta kelahiran prematur. 

    Hal ini tentu saja berbahaya bagi keselamatan ibu dan janin. Pasalnya, pendarahan yang berlebihan saat proses melahirkan dapat meningkatkan risiko kematian ibu ataupun bayi keguguran.

    Asupan untuk mengurangi risiko kekurangan nutrisi pemicu keguguran

    Guna menghindari kondisi kekurangan nutrisi saat hamil yang dapat meningkatkan risiko keguguran, penuhi nutrisi dengan makanan utama yang bernutrisi seimbang serta asupan berikut ini.

    1. Protein

    Asupan protein dibutuhkan untuk perkembangan jaringan tubuh dan otak janin. Selain itu, protein juga dapat mengurangi risiko bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) serta keguguran.

    Oleh karena itu, sementara kebutuhan protein ketika ibu sedang hamil menjadi meningkat, penting bagi ibu hamil untuk memenuhi asupan protein bahkan sejak trimester pertama.

    Anda bisa memenuhi asupan protein dengan mengonsumsi sumber makanan alami seperti telur, ikan, daging, atau tahu.

    2. Vitamin

    Asupan vitamin dibutuhkan selama hamil untuk kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. Beragam macam vitamin memiliki fungsi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan ibu dan janin.

    Vitamin B9 (asam folat) dan B12 dapat membantu produksi sel darah merah, sehingga ibu tidak rentan mengalami anemia.

    Jangan abaikan pula asupan vitamin K ibu, karena ini juga berfungsi untuk mencegah pendarahan berlebih saat melahirkan.

    Selain itu, penuhi asupan vitamin D untuk menunjang pertumbuhan tulang bayi dalam kandungan.

    3. Mineral

    Asupan mineral juga tak kalah penting bagi kesehatan ibu hamil dan janin. Berbagai jenis asupan mineral juga dapat membantu mencegah pemicu keguguran.

    Salah satunya adalah zat besi yang dapat mencegah kondisi kekurangan darah atau anemia pada ibu hamil.

    Anda bisa memenuhi asupan zat besi dengan mengonsumsi sayuran hijau atau daging rendah lemak.

    Selain itu, penuhi juga asupan mineral lainnya seperti seng dan magnesium yang dapat membantu menurunkan risiko preeklampsia dan kelahiran prematur.

    Tak hanya itu, Anda juga bisa mengonsumsi susu khusus ibu hamil PRENAGEN yang tinggi protein.

    Kandungan protein di dalam PRENAGEN dapat membantu melengkapi nutrisi selama masa kehamilan.

    Selain protein, PRENAGEN juga dilengkapi kandungan 20 vitamin mineral lengkap, asam folat, zat besi, dan selenium untuk mengurangi risiko berbagai komplikasi kehamilan.

    Kandungan DHA, Omega 3, serta kalsium dan vitamin D di dalamnya pun baik untuk perkembangan otak dan kesehatan tulang janin.

    Selalu lengkapi kebutuhan nutrisi ibu selama hamil dan lakukan konsultasi dengan dokter untuk menghindari berbagai risiko gangguan kesehatan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Diva Mosaik Lintang · Tanggal diperbarui 07/03/2024

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan