backup og meta
Kategori

9

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Kandungan Lemah

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

Kandungan Lemah

Meski sudah berusaha menjaga janin sebaik mungkin, tak jarang kehamilan diwarnai oleh hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kandungan lemah.

Jika dibiarkan, kandungan yang lemah bisa berujung pada persalinan prematur atau bahkan keguguran. Namun, dengan perawatan yang tepat, janin tetap bisa terlahir dengan sehat.

Apa itu kandungan lemah?

Kandungan lemah adalah kondisi ketika janin berisiko keluar sebelum waktunya karena serviks terbuka lebih cepat.

Kandungan lemah biasanya berawal dari inkompetensi serviks (rahim lemah). Ini adalah kondisi ketika leher rahim Anda membuka terlalu cepat selama kehamilan.

Akibatnya, risiko persalinan prematur, keguguran, dan bayi lahir mati pun mengalami peningkatan.

Menurut American Pregnancy Association, rahim lemah atau inkompetensi serviks terjadi pada sekitar 1—2% kehamilan.

Sementara itu, hampir 25% kasus bayi keguguran pada trimester kedua disebabkan oleh serviks yang tidak kompeten.

Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir jika memiliki kandungan yang lemah. Selama mendapatkan perawatan yang tepat, janin Anda tetap bisa lahir dengan sehat.

Apa penyebab kandungan lemah?

beda pusing hamil dan pusing biasa

Jangan menyalahkan diri sendiri ketika memiliki kandungan lemah saat hamil. Pasalnya, kondisi ini sering kali terjadi karena berbagai hal yang berada di luar kendali Anda.

Berikut ini adalah berbagai hal yang bisa menyebabkan kandungan lemah.

1. Trauma serviks

Riwayat pembedahan atau prosedur tertentu yang dilakukan pada serviks ternyata bisa menyebabkan trauma, contohnya adalah dilatasi dan kuretase.

Ketika dokter mengangkat isi rahim yang tidak bisa berkembang, prosedur ini juga bisa menyebabkan kerusakan di area sekitarnya sehingga menimbulkan trauma.

Meski begitu, bukan berarti Anda harus menghindar kuretase. Selama dokter sudah menganjurkannya, Anda akan mendapatkan lebih banyak manfaat dibandingkan risiko dari tindakan ini.

2. Minum obat diethylstilbestrol

Dulunya, diethylstilbestrol atau DES sempat digunakan sebagai terapi hormon sintetis saat hamil untuk mencegah keguguran.

Namun, obat ini ternyata justru memiliki risiko jangka panjang pada bayi yang dilahirkan.

Menurut laman Better Health Channel, bayi yang terlahir dari ibu yang minum diethylstilbestrol memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami inkompetensi serviks.

3. Kelainan bawaan

Seorang wanita sering kali baru menyadari bahwa dirinya memiliki kelainan bentuk rahim ketika sedang hamil. Padahal, kondisi ini biasanya sudah ada sejak mereka lahir.

Meski tidak selalu menimbulkan masalah, kelainan bentuk rahim bisa membuat kandungan Anda menjadi lebih lemah.

Selain itu, ada pula gangguan genetik yang memengaruhi jenis protein pembentuk kolagen. Menurut Mayo Clinic, kondisi ini bisa menyebabkan serviks tidak kompeten.

4. Gangguan kromosom

Penyebab lain dari kandungan yang lemah adalah gangguan kromosom pada ibu hamil. Meski begitu, belum diketahui secara pasti bagaimana gangguan kromosom bisa memegaruhi otot serviks Anda.

Tak hanya itu, gangguan kromosom selama kehamilan juga bisa meningkatkan risiko bayi cacat lahir.

Apakah kandungan lemah bisa bertahan?

Meski berisiko berakhir dengan kelahiran prematur hingga keguguran, ibu hamil yang memiliki kandungan lemah tetap bisa mempertahankan janinnya sampai waktunya melahirkan. Namun, pastikan untuk mengikuti petunjuk perawatan dari dokter kandungan.

Apa saja ciri-ciri kandungan lemah?

Gejala kandungan lemah biasanya tidak disadari pada awal kehamilan. Ibu hamil biasanya mulai mengalami gejalanya ketika usia kehamilan memasuki 14 minggu.

Segeralah periksa ke dokter jika Anda merasakan berbagai ciri-ciri kandungan lemah berikut ini.

1. Perubahan pada keputihan

cara mengatasi keputihan berlebihan

Meskipun keputihan umum terjadi pada wanita hamil, ada baiknya untuk tetap mengawasi berbagai perubahan yang terjadi.

Perubahan pada warna, jumlah, dan kekentalan keputihan dapat menjadi tanda bahwa kandungan Anda sedang dalam kondisi yang kurang baik.

Beberapa wanita pun melaporkan keluarnya cairan hangat pada vagina sebagai tanda masalah pada kehamilan mereka.

2. Bercak darah pada vagina

Melihat bercak darah di celana dalam Anda saat hamil? Tak perlu panik, sebab perdarahan saat hamil tidak selalu menandakan komplikasi kehamilan.

Meski begitu, kondisi ini juga bisa menjadi pertanda bahwa serviks Anda terbuka sebelum waktunya. Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk memastikan penyebabnya.

3. Kontraksi ringan

Kontraksi merupakan salah satu tanda bahwa persalinan akan segera terjadi. Dengan demikian, kontraksi ringan pada awal kehamilan bisa menjadi tanda dari kandungan yang lemah.

Akan tetapi, bisa jadi kontraksi ringan yang Anda rasakan adalah kontraksi palsu atau Braxton-Hicks. Kontraksi ini biasanya tidak teratur, tidak bisa diprediksi, dan menimbulkan rasa tidak nyaman.

Artikel terkait

4. Nyeri punggung bawah

Walaupun nyeri punggung adalah salah satu keluhan umum pada ibu hamil, kondisi ini biasanya tidak muncul pada awal kehamilan.

Nyeri punggung bawah yang menjalar ke perut dapat menjadi pertanda bahwa kandungan Anda tidak kuat. Kondisi ini sebaiknya diperiksakan lebih lanjut ke dokter kandungan.

5. Peningkatan tekanan panggul

Seiring dengan bertambahnya ukuran janin, Anda akan merasakan tekanan yang lebih besar di sekitar panggul.

Meskipun lazim terjadi pada ibu hamil, tekanan berlebihan pada panggul saat hamil juga bisa menjadi tanda kandungan yang lemah.

Bagaimana cara mengetahui kandungan lemah?

Untuk mendiagnosis kandungan lemah, dokter biasanya akan mengajukan sejumlah pertanyaan, terutama terkait gejala yang Anda rasakan.

Oleh karena itu, pastikan untuk menyampaikan semua gejala yang pernah Anda rasakan kepada dokter kandungan.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan melalui USG dan pemeriksaan panggul untuk memastikan diagnosis.

Pemeriksaan USG bisa menunjukkan kondisi kandungan Anda, sedangkan pemeriksaan panggul berfungsi untuk mengukur panjang serviks dan kemungkinan pembukaan.

Bagaimana cara mengatasi kandungan lemah?

Tujuan utama dalam penanganan kandungan lemah adalah mengulur waktu supaya janin bisa dilahirkan paada waktunya.

Setiap ibu hamil bisa menerima perawatan yang berbeda. Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Pemberian suplemen progesteron

obat maag untuk ibu hamil

Hidroksiprogesteron kaproat adalah bentuk sintetis dari hormon progesteron yang bisa membantu mencegah kelahiran prematur.

Hormon buatan ini biasanya diberikan ketika usia kandungan sudah memasuki trimester dua.

Meski sudah terbukti dapat membantu mencegah persalinan dini, manfaat hidroksiprogesteron kaproat untuk menguatkan leher rahim memang masih perlu diteliti lebih lanjut.

2. USG berulang

Selama kehamilan, USG setidaknya harus dilakukan sebanyak satu kali pada setiap trimester.

Namun, pada kasus ibu hamil yang memiliki kandungan lemah, USG mungkin dilakukan lebih sering. Anda mungkin diminta melakukan USG setiap dua minggu sekali.

Pemeriksaan USG bertujuan untuk mengetahui apakah leher rahim Anda sudah semakin pendek dan mulai terbuka. USG juga bisa memperlihatkan masalah perkembangan pada janin.

3. Prosedur ikat leher rahim (cervical cerclage)

Apabila leher rahim Anda terbuka sebelum waktunya dan janin belum memungkinkan untuk dikeluarkan, dokter biasanya menyarankan cervical cerclage.

Cervical cerclage merupakan prosedur yang dilakukan dengan cara mengikat serviks sehingga rahim tidak terbuka sebelum waktunya.

Ikatan tersebut akan dilepas pada bulan terakhir kehamilan atau saat prosedur persalinan akan segera dimulai.

Namun, cervical cerclage tidak direkomendasikan untuk ibu hamil yang mengandung bayi kembar dua atau lebih.

Sampai saat ini, tidak ada cara khusus untuk mencegah inkompetensi serviks. Oleh karena itu, tak perlu menyalahkan diri sendiri jika Anda mengalaminya.

Satu hal yang perlu Anda lakukan selama kehamilan adalah berupaya menjaga kesehatan ibu dan janin dengan sebaik mungkin.

Apabila Anda mengalami tanda-tanda kandungan lemah, dokter kandungan Anda akan membantu memberikan penanganan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda.

Kesimpulan

  • Kandungan lemah adalah kondisi ketika janin berisiko keluar sebelum waktunya karena serviks terbuka lebih cepat.
  • Penyebabnya antara lain trauma serviks, penggunaan obat diethylstilbestrol, kelainan bawaan, dan gangguan kromosom.
  • Gejalanya yakni perubahan pada cairan keputihan, kontraksi ringan pada awal kehamilan, nyeri punggung bawah, dan peningkatan tekanan panggul.
  • Kondisi ini bisa diatasi dengan pemberian suplementasi progesteron atau pengikatan leher rahim.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan