Pada beberapa kasus, ibu hamil bisa saja memiliki rahim yang lemah. Prosedur yang biasanya disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah ikat leher rahim. Seperti apa prosedur ini dan siapa saja yang membutuhkannya? Simak pembahasannya berikut ini!
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Pada beberapa kasus, ibu hamil bisa saja memiliki rahim yang lemah. Prosedur yang biasanya disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah ikat leher rahim. Seperti apa prosedur ini dan siapa saja yang membutuhkannya? Simak pembahasannya berikut ini!
Ikat leher rahim adalah suatu prosedur ketika serviks ditutup dengan cara dijahit selama kehamilan untuk mencegah kelahiran prematur.
Serviks atau leher rahim merupakan bagian yang menghubungkan antara vagina dengan rahim.
Sebelum kehamilan, serviks normal akan tertutup dan kaku. Namun, seiring bertambahnya usia kehamilan dan makin dekat dengan jadwal persalinan, serviks akan berubah.
Ukuran serviks akan memendek dan melebar. Teksturnya pun semakin lembut sehingga memungkinkan janin untuk keluar dari tubuh ibu saat waktu kelahiran tiba.
Janin akan tumbuh dan berkembang selama masa kehamilan. Kondisi ini menimbulkan tekanan yang lebih besar pada rongga rahim ibu hamil.
Pada beberapa wanita, tekanan ini dapat membuat serviks melebar hingga berhari-hari dan bahkan berminggu-minggu sebelum bayinya siap dilahirkan.
Kondisi ini menyebabkan rahim lemah saat hamil, yang dalam istilah medis sering disebut dengan inkompetensi serviks.
Prosedur ikat leher rahim atau cervical cerclage umumnya direkomendasikan bila serviks ibu hamil berisiko terbuka sebelum bayi siap dilahirkan.
Dokter juga memilih prosedur ini bila serviks perlahan terbuka sebelum waktu persalinan yang seharusnya.
Prosedur ini bermanfaat agar janin dapat berkembang dengan baik dan menurunkan risiko keguguran maupun bayi lahir prematur.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, cervical cerclage bisa dilakukan melalui vagina (transvaginal) maupun abdomen atau perut (transabdominal).
Ini merupakan jenis cervical cerclage yang paling sering dilakukan. Dokter akan menjangkau leher rahim melalui vagina, kemudian membuat jahitan pada serviks.
Apabila tidak memungkinkan untuk melakukan jahitan melalui vagina, dokter bisa membuat sayatan pada perut untuk menjangkau dan menjahit leher rahim.
Pada umumnya, dokter akan merekomendasikan prosedur ini bila ibu hamil memiliki kondisi berikut.
Prosedur cervical cerclage tidak diperuntukkan bagi semua orang yang berisiko mengalami pembukaan dini atau melahirkan prematur.
Dokter biasanya tidak menyarankan ibu hamil untuk melakukan prosedur ini bila mengalami:
Idealnya, prosedur ikat leher rahim dilakukan di antara minggu ke-12 hingga ke-14 kehamilan.
Pada rentang masa kehamilan tersebut, umumnya rahim lemah sudah terdiagnosis sehingga upaya ini bisa dilakukan untuk mencegah komplikasi persalinan.
Selain itu, operasi ikat leher rahim juga dapat dilakukan hingga minggu ke-24 kehamilan saat hasil tes menunjukkan bahwa serviks sudah mulai terbuka.
Namun, prosedur ini biasanya dihindari setelah minggu ke-24 kehamilan karena berisiko menyebabkan kelahiran prematur dan pecahnya kantong amnion.
Sebagian besar prosedur cervical cerclage dilakukan melalui vagina (transvaginal). Sebelum prosedur ini dimulai, dokter akan melakukan ultrasound (USG) untuk memeriksa kesehatan janin.
Sampel cairan serviks juga bisa diambil untuk mengetahui ada-tidaknya infeksi pada ibu hamil.
Dokter akan memasukan alat yang disebut spekulum untuk membuka vagina. Dengan bantuan ultrasound (USG), dokter bisa melihat dengan jelas bagian mana yang akan diikat dan dijahit.
Pada beberapa kasus, cervical cerclage juga dilakukan melalui melalui perut (transabdominal).
Dokter akan membuat sayatan perut untuk mencapai leher rahim. Prosedur ini dapat dilakukan dengan operasi terbuka (laparotomi) atau dengan sayatan yang kecil (laparoskopi).
Setelah prosedur jahitan selesai, umumnya dokter akan melakukan pemeriksaan ultrasound untuk memeriksa kondisi janin.
Setelah cervical cerclage, dokter akan memantau kondisi ibu hamil di rumah sakit. Hal ini hanya memakan waktu beberapa jam sehingga Anda tidak memerlukan opname.
Anda kemungkinan akan merasakan munculnya bercak, kram, dan rasa sakit ketika buang air kecil selama beberapa hari. Gunakan pembalut dan gantilah sesering yang diperlukan.
Dokter akan meminta Anda untuk beristirahat penuh setidaknya 2–3 hari. Jangan berhubungan seks selama seminggu untuk memastikan vagina dan serviks pulih sepenuhnya.
Sementara itu, tetap lakukan kontrol dengan dokter kandungan setiap satu atau dua minggu untuk memeriksa serviks Anda hingga hari kelahiran tiba.
Dokter hanya akan merekomendasikan prosedur cervical cerclage bila manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan risiko yang mungkin terjadi.
Sama seperti prosedur medis lain, ikat leher rahim juga bisa menimbulkan efek samping, meliputi:
Selalu konsultasi dengan dokter tentang perkembangan janin dan kondisi Anda secara berkala.
Jangan ragu untuk meminta penjelasan lebih lanjut saat dokter merekomendasikan Anda untuk melakukan prosedur ikat leher rahim selama kehamilan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar