Selama masa kehamilan, tubuh ibu memerlukan jumlah darah yang lebih banyak dibandingkan sebelum hamil. Jika asupan vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk menghasilkan darah tidak terpenuhi, ibu bisa memiliki kadar hemoglobin (Hb) yang rendah saat hamil. Kondisi ini bisa berdampak buruk, bukan hanya pada ibu, tetapi juga janin di dalam kandungan.
Apa itu Hb rendah saat hamil?
Hb rendah saat hamil merupakan penyebab anemia pada ibu hamil. Hb sendiri merupakan singkatan dari hemoglobin.
Hemoglobin (Hb) merupakan protein penting dalam darah yang berfungsi menyimpan oksigen dan membantu darah merah menyalurkan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.
Protein ini juga yang bertugas untuk mengembalikan karbondioksida ke paru-paru, untuk kemudian dikeluarkan melalui napas.
Anemia pada ibu hamil terjadi saat tubuh kekurangan sel darah merah, termasuk kadar hemoglobin atau Hb yang lebih rendah dari kadar Hb normal pada ibu hamil.
Akibatnya, tubuh menjadi kekurangan oksigen dan tidak dapat berfungsi dengan baik.
Untuk menghasilkan sel darah merah dan hemoglobin, tubuh memerlukan asupan zat besi dan vitamin yang cukup.
Tanpa zat besi dan vitamin yang cukup, tubuh tidak akan bisa memproduksi hemoglobin.
Hb rendah saat hamil cukup umum terjadi. Menurut perkiraan WHO, sekitar 1 per 3 wanita dalam masa subur dan 40% wanita hamil di seluruh dunia pernah menderita anemia.
Ini karena tubuh ibu menjadi lebih rentan kekurangan zat besi dan vitamin akibat jumlah darah yang meningkat selama masa kehamilan.
Pada ibu hamil, anemia harus segera ditangani untuk menjaga kesehatan ibu dan janin, baik anemia yang dialami ringan maupun cukup berat.
Jenis anemia yang umum dialami ibu hamil
Melansir dari Cleveland Clinic, diketahui ada sekitar lebih dari 400 jenis anemia. Ada beberapa jenis anemia yang cukup umum dialami oleh ibu hamil, yang meliputi berikut ini.
- Anemia defisiensi besi, akibat kekurangan zat besi.
- Anemia defisiensi folat, karena kekurangan asam folat.
- Anemia defisiensi vitamin B12, dari kekurangan vitamin B12.