Cacingan pada ibu hamil merupakan kondisi yang perlu Anda waspadai. Pasalnya, ini dapat menyebabkan ibu hamil kekurangan nutrisi sehingga berisiko menyebabkan keguguran dan kematian pada bayi baru lahir. Apa saja penyebab cacingan saat hamil dan bagaimana mengatasinya? Simak selengkapnya di sini.
Jenis-jenis infeksi cacing pada ibu hamil
Cacing dapat berupa trematoda dan nematoda. Berikut jenis-jenis infeksi cacingan pada ibu hamil menurut cara penularannya.
1. Nematoda yang ditularkan melalui tanah
Jenis cacing ini dapat menular melalui tanah. Bila menginfeksi tubuh, mereka dapat tinggal di dalam usus dan menghasilkan telur yang dikeluarkan bersama tinja.
Anda bisa tertular cacing kremi saat hamil bila menyentuh tanah yang terdapat telur cacing tersebut dan tertelan tanpa disadari.
Lebih parah lagi, Anda bisa terinfeksi cacing tambang hanya dengan menyentuh atau menginjak tanah yang mengandung larva cacing tersebut.
Ini karena larva cacing tambang dapat masuk ke dalam tubuh dengan cara menerobos permukaan kulit.
2. Nematoda filaria
Cacing jenis ini berukuran lebih kecil daripada nematoda yang menular melalui tanah. Larva cacing yang disebut mikrofilaria ini dapat menular melalui gigitan hewan.
Wuchereria bancrofti adalah jenis nematoda filaria yang ditularkan oleh gigitan nyamuk.
Cacing jenis ini dapat menginfeksi sistem limfa sehingga menyebabkan filariasis (kaki gajah).
3. Schistosoma
Schistosoma dikenal juga dengan nama cacing darah. Cacing ini berjenis trematoda yang dapat menginfeksi pembuluh darah di sekitar kandung kemih.
Cacing ini kemudian mengeluarkan telurnya ke dalam saluran pencernaan atau saluran kencing yang kemudian masuk ke dalam air pembuangan.
Larva cacing ini yang disebut serkaria dapat hidup sementara di tubuh siput. Mereka kemudian meninggalkan siput untuk mencari inang manusia.
Ibu hamil dapat terkena cacingan bila menyentuh air yang mengandung serkaria. Serkaria dapat masuk ke dalam tubuh dengan cara menembus permukaan kulit.
Apa tanda dan gejala cacingan pada ibu hamil?
Cacing (helminths) bersifat parasit dalam tubuh manusia. Ia hidup dan berkembang biak dengan cara menyerap nutrisi dari inangnya.
Cacingan saat hamil bisa saja tidak menunjukkan tanda apapun, tetapi Anda juga bisa mengalami gejala-gejala yang ringan hingga berat.
Gejala cacingan dapat berbeda antara setiap jenis cacing.
Bila terinfeksi cacing gelang, cacing tambang atau cacing pita, Anda mungkin mengalami salah satu atau lebih dari gejala berikut.
- Terdapat cacing berukuran besar atau berjumlah banyak di kotoran Anda.
- Permukaan kulit mengalami ruam merah berbentuk cacing yang terasa gatal.
- Mengalami sakit, diare, atau sakit perut selama lebih dari 2 minggu.
- Berat badan turun tanpa sebab yang jelas.
Selain itu, cacingan pada ibu hamil dapat menunjukkan gejala anemia seperti lemah, mudah lelah, serta memiliki berat badan kurang saat hamil.
Apa penyebab dan faktor risiko cacingan pada ibu hamil?
Cacingan saat hamil dapat terjadi karena meminum air yang terkontaminasi telur cacing atau mengonsumsi daging hewan yang mengandung larva cacing.
Anda akan lebih berisiko mengalami cacingan bila mengalami kondisi berikut ini.
- Tidak menjaga kebersihan diri.
- Tidak buang air besar di tempat yang benar.
- Tidak membuang kotoran hewan ternak dengan benar.
- Berkunjung ke daerah yang kotor dan tidak terjaga sanitasinya.
- Mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang.
- Tinggal di daerah yang penduduknya banyak mengalami cacingan.
Apa bahaya yang bisa ditimbulkan bila cacingan saat hamil?
Menurut studi yang diterbitkan oleh International Journal of Women’s Health, cacingan saat hamil dapat memengaruhi kondisi ibu dan janin dalam kandungan.
Ini karena infeksi cacing dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit dalam tubuh. Berikut beberapa hal yang berisiko terjadi.
1. Keguguran dan kematian bayi
Anda berisiko mengalami kekurangan nutrisi saat hamil karena cacing bersifat parasit, yaitu menyerap sari-sari makanan dalam tubuh Anda.
Bila dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, bahkan kematian bayi dalam kandungan atau saat baru lahir.
2. Berat badan bayi lahir rendah
Cacingan pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi mengalami kurang gizi dan memiliki berat badan bayi lahir rendah (BBLR).
Di samping itu, bayi juga kemungkinan terinfeksi cacingan sejak ia dilahirkan.
3. Bayi mengalami gangguan tumbuh kembang
Bayi yang terinfeksi cacingan saat dalam kandungan dapat mengganggu perkembangan otak dan sistem sarafnya.
Hal ini menyebabkan ia mengalami gangguan tumbuh kembang dan kelemahan intelektual.
4. Meningkatkan risiko penyakit menular pada anak
Selain menyebabkan masalah tumbuh kembang, cacingan pada ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko anak terkena penyakit menular.
Ini karena infeksi cacing yang anak alami sejak dalam kandungan dapat menurunkan daya tahan tubuhnya.
5. Menyebabkan kerusakan organ ibu hamil
Cacing yang hidup dalam tubuh manusia dapat menginfeksi saluran pembuangan, saluran pencernaan, hingga ke pembuluh darah, jantung, dan paru-paru manusia.
Pada kasus yang parah, hal ini dapat menyebabkan kerusakan organ sehingga menyebabkan komplikasi serius.
Bahkan, infeksi cacing pita dapat mengganggu otak dan sistem saraf sehingga menyebabkan kejang, meningitis, hidrosefalus, dan demensia (pikun).
Bolehkah minum obat cacing saat hamil?
Cacingan yang terjadi saat hamil perlu diatasi sesegera mungkin. Dokter biasanya akan membolehkan konsumsi obat cacing untuk membasmi cacing dalam tubuh Anda
Mengutip situs WHO, studi terbaru sudah menemukan bukti bahwa ibu yang mengonsumsi obat untuk mengatasi cacingan mengalami penurunan risiko kematian bayi baru lahir dan berat badan bayi lahir rendah.
Metode pengobatan yang Anda terima mungkin berbeda-beda, tergantung jenis infeksi cacing yang Anda derita.
- Untuk cacing pita sapi, dokter mungkin akan meresepkan praziquantel atau niclosamide.
- Untuk cacing pita babi, kemungkinan besar Anda akan diberikan praziquantel atau niclosamide.
- Jika infeksi menyebabkan kista di parenkim otak, kemungkinan besar Anda akan diberikan albendazole atau praziquantel, dan kortikosteroid.
- Untuk cacing pita ikan, dokter mungkin akan memberikan suplemen praziquantel dan vitamin B, dan asam folat.
- Untuk cacing pita ukuran kerdil, obat praziquantel atau niclosamide biasanya yang paling sering diberikan oleh dokter.
- Untuk cacing pita Echinococcus, pengobatan dapat berupa pemberian obat albendazole atau praziquantel. Bisa pula dengan melakukan operasi pembedahan.
Obat-obatan yang paling umum digunakan untuk mengobati cacingan pada ibu hamil yaitu Praziquantel dan Niclosamide. Kedua obat ini masih tergolong aman untuk kehamilan.
Biasanya, dokter akan meresepkan obat-obatan tersebut bila risiko mengalami komplikasi cacingan lebih besar daripada risiko efek obat pada janin.
Bagaimana mencegah cacingan pada ibu hamil?
Upaya terbaik untuk mencegah cacingan saat hamil adalah dengan senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Caranya dengan menerapkan tips-tips berikut.
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan atau sebelum memegang makanan dan setelah buang air.
- Saat bepergian di daerah yang rawan penyakit cacingan, cuci dan masak semua buah dan sayuran dengan air bersih sebelum dimakan.
- Jika mencuci dengan air biasa dinilai belum cukup aman, Anda bisa merebus bahan-bahan tersebut selama sekitar satu menit dan kemudian biarkan dingin sebelum digunakan.
- Bersihkan kotoran ternak dengan baik dan buanglah kotorannya berjauhan dari sumber air.
- Jangan buang air sembarangan dan pastikan Anda mendesain septic tank dengan benar dan jauh dari sumber air seperti sumur.
- Hilangkan keterpaparan ternak terhadap telur cacing pita dengan membuang kotoran hewan dan manusia dengan benar.
- Masak daging hingga matang pada suhu minimum 63°C untuk membunuh telur atau larva cacing pita.
- Bekukan daging selama tujuh sampai 10 hari dan ikan selama minimal 24 jam dalam freezer dengan suhu -35°C untuk membunuh telur dan larva cacing pita.
- Hindari makan ayam, daging, dan ikan mentah atau setengah matang.
- Segera obati hewan peliharaan Anda bila terinfeksi cacing pita.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]