Salah satu keluhan ibu hamil yang kerap terjadi adalah anyang-anyangan. Kondisi ini umumnya ditandai dengan rasa sakit saat buang air kecil. Lantas, apa penyebab anyang-anyangan saat hamil? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Seperti apa anyang-anyangan pada ibu hamil?
Anyang-anyangan atau disuria adalah rasa nyeri, tidak nyaman, dan panas saat buang air kecil. Rasa nyeri ini bisa berasal dari kandung kemih, uretra, atau area antara kelamin dan anus.
Beberapa pengidap kondisi ini juga menggambarkan gejala anyang-anyangan dengan frekuensi berkemih yang meningkat, tetapi volume urine lebih sedikit dan terasa tidak tuntas.
Kencing yang terasa sakit dan tidak tuntas saat hamil cukup umum terjadi. Hal ini disebutkan dalam studi yang dimuat oleh International Urogynecology Journal (2021).
Studi ini menemukan bahwa 47% wanita hamil pada trimester ketiga melaporkan nyeri kandung kemih.
Terdapat pula 97% wanita yang merasa sering buang air kecil pada malam hari (nokturia) serta 83% wanita mengalami keinginan kuat dan tiba-tiba untuk berkemih (urgensi).
Anyang-anyangan saat hamil dapat menjadi masalah yang mengganggu. Meski begitu, dengan pemahaman yang tepat, Anda bisa mengurangi ketidaknyamanan akibat kondisi ini.
Penyebab anyang-anyangan saat hamil
Ada beberapa penyebab anyang-anyangan dan masalah kencing pada ibu hamil. Berikut ini penjelasannya yang penting untuk Anda ketahui.
1. Perubahan hormonal
Salah satu penyebab utama anyang-anyangan selama masa kehamilan yakni perubahan hormon pada tubuh wanita, khususnya hormon progesteron.
Level progesteron yang meningkat dapat memengaruhi fungsi kandung kemih. Hormon ini membuat otot kandung kemih jadi lebih rileks dan tidak mampu berkontraksi sebaik sebelumnya.
Hal ini membuat kandung kemih tidak dapat mengosongkan urine sepenuhnya. Akibatnya, kencing sering kali terasa tidak tuntas saat hamil.
2. Tekanan rahim pada kandung kemih
Seiring dengan perkembangan janin, kandung kemih akan menerima tekanan yang lebih besar.
Hal ini karena ukuran rahim yang menampung bayi dalam tubuh ibu hamil kian membesar, lalu membuat kandung kemih terdesak dan berkurang kapasitasnya.
Kondisi ini membuat kandung kemih lebih cepat penuh dari sebelumnya. Ibu hamil pun menjadi lebih sering bolak-balik ke toilet untuk buang air kecil.
3. Infeksi saluran kemih
Secara umum, wanita lebih berisiko mengalami infeksi saluran kemih (ISK). Penyakit ini terjadi akibat bakteri yang masuk ke dalam uretra, kemudian menginfeksi saluran kemih.
Dilansir dari laman Pregnancy, Birth and Baby, perubahan pada sistem kekebalan tubuh dan kemampuan berkemih membuat ibu hamil lebih rentan terserang ISK.
Ukuran rahim yang makin membesar juga bisa menghambat aliran urine dari kandung kemih sehingga ibu hamil kesulitan untuk kencing hingga tuntas.
Karena ibu hamil kesulitan mengosongkan kandung kemih, bakteri dari urine bisa menumpuk di dalamnya dan menyebabkan ISK.
Tahukah Anda?
Cara mengatasi anyang-anyangan saat hamil
Nyeri, panas, dan perasaan seperti kencing tidak tuntas akibat anyang-anyangan saat hamil dapat sangat mengganggu.
Jika kondisi ini disebabkan oleh perubahan fisik selama kehamilan, beberapa cara sederhana berikut ini dapat membantu Anda meredakan anyang-anyangan.
1. Minum cukup air putih
Meski Anda sering bolak-balik ke toilet, bukan berarti Anda harus mengurangi minum air putih. Penting untuk tetap mencukupi kebutuhan cairan selama kehamilan.
Para ahli merekomendasikan ibu hamil untuk minum sekitar 8–12 gelas air putih untuk menjaga kesehatan tubuhnya dan janin.
Lebih baik minum dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering. Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan berlebih pada kandung kemih Anda.
2. Batasi konsumsi kopi dan teh
Saat mengalami anyang-anyangan, ada baiknya Anda mengurangi konsumsi kopi maupun teh. Pasalnya, kedua minuman ini tinggi akan kandungan kafein.
Kafein memiliki sifat diuretik yang merangsang buang air kecil sehingga bisa memperburuk kondisi ibu hamil.