backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Alergi pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 08/10/2021

    Alergi pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

    Bagi sebagian ibu, kehamilan merupakan salah satu fase paling menantang. Ibu bisa merasakan berbagai keluhan saat hamil, mulai dari morning sickness, sakit kepala, kaki kram, sampai alergi. Biasanya, alergi saat hamil muda membuat kulit gatal dan timbul bintik merah. Mengapa alergi bisa terjadi pada ibu hamil? Berikut ulasan lengkapnya.

    Gejala alergi pada ibu hamil

    Bintik merah pada kulit dan rasa gatal bisa menjadi tanda alergi saat hamil. Kondisi ini tentu terasa tidak nyaman, tetapi alergi saat hamil muda atau tua adalah hal yang normal.

    Berikut beberapa gejala alergi saat hamil yang perlu ibu ketahui seperti dikutip dari UT Southwestern Medical Center.

    • Hidung gatal dan berair
    • Bersin-bersin
    • Bintik merah dan gatal pada kulit
    • Sakit dan gatal tenggorokan
    • Sesak napas
    • Hidung tersumbat
    • Pembengkakan pada sinus

    Umumnya, gejala alergi ini tidak membahayakan ibu dan janin. Namun, bila ibu mengalami sesak napas atau asma, sebaiknya segera mendapat penanganan. Ketika ibu kesulitan bernapas dan tidak dapat udara yang cukup, janin akan mengalami kondisi yang sama.

    Penyebab alergi pada ibu hamil

    Reaksi alergi musiman saat hamil bisa terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menganggap sesuatu yang masuk sebagai zat asing atau alergen. Beberapa pemicu alergi pada ibu hamil seperti makanan, debu, obat, udara dingin, atau serbuk sari.

    Kalau ibu sudah memiliki alergi sebelum kehamilan, biasanya bisa mengatasi kondisi ini dengan lebih baik. Berbeda bila ibu baru mengalami alergi saat hamil.

    Belum diketahui secara pasti penyebab alergi pada ibu hamil. Namun, mengutip dari Cleveland Clinic, gejala alergi musiman ini tidak akan memengaruhi kondisi dan perkembangan janin.

    Selena Zanotti, seorang dokter kandungan, menjelaskan pada Cleveland Clinic pola alergi pada ibu. Berdasarkan temuannya, sepertiga ibu yang sedang mengandung sembuh dari alergi setelah bayi lahir.

    Sementara itu, sepertiga ibu justru merasa alergi semakin parah dan memburuk. Sepertiga lainnya merasa gejala alergi masih sama dengan sebelum kehamilan.

    Cara mengatasi alergi saat hamil

    Meski alergi tidak berdampak pada bayi, ibu tetap perlu melakukan penanganan yang tepat untuk meringankan gejala. Ini penting agar mengurangi risiko kesehatan janin terganggu.

    Sebagai contoh, saat merasa gejala alergi berupa sakit tenggorokan, ibu bisa mengonsumsi sup hangat. Ini salah satu cara meredakan sakit tenggorokan dan tetap memberi nutrisi untuk si kecil.

    Lebih jelasnya, berikut cara mengatasi alergi pada ibu hamil.

    1. Hindari pemicu alergi sebanyak mungkin

    Jamur, serbuk sari, dan bulu binatang adalah pemicu gejala alergi yang paling umum dan sulit ibu hindari. Serbuk sari sering beterbangan di udara dan bisa terhirup saat sedang keluar rumah.

    Untuk mengurangi risiko terpapar penyebab alergi pada ibu yang sedang mengandung, sebaiknya kurangi waktu berada di luar saat polusi tinggi seperti di siang menjelang sore hari. Tutup jendela dan nyalakan AC atau kipas angin untuk mengurangi risiko terpapar. 

    Bagaimana bila ada bulu binatang dan jamur di dalam ruangan? Coba pola sebaliknya, buka jendela saat polusi rendah, seperti pagi dan malam hari. 

    2. Memakai humidifier

    Menjaga sirkulasi udara agar tetap baik perlu ibu hamil lakukan agar napas tidak terganggu dan terhindar dari iritasi pada saluran hidung sebagai gejala alergi. Ibu bisa menggunakan humidifier atau alat untuk menjaga kelembapan ruangan.

    Humidifier bermanfaat dalam mengurangi iritasi pada saluran pernapasan dan meringankan sakit tenggorokan. Meski tidak akan menghilangkan alergen, humidifier bisa melembapkan udara yang membantu menenangkan saluran hidung yang iritasi. 

    3. Gunakan antihistamin

    Memilih obat alergi yang bisa ibu konsumsi selama kehamilan memang gampang-gampang susah. Cara paling mudah adalah memilih obat antihistamin yang aman untuk ibu konsumsi.

    Mengutip dari American College of Allergy, Astma, and Immunology (ACAAI), antihistamin bisa mengobati hidung tersumbat, konjungtivitis pada mata karena alergi, gatal-gatal, eksim, sampai syok anafilaktik.

    Ibu bisa mengonsumsi chlorpheniramine dan diphenhydramine yang sudah banyak digunakan selama bertahun-tahun. Kelemahannya, obat-obat ini memiliki efek samping mengantuk dan tubuh menjadi lebih lemas. Namun, tidak perlu khawatir karena aman untuk ibu hamil.

    Bila alergi Anda tidak membaik dengan obat-obatan tersebut, segeralah berkonsultasi ke dokter.

    [embed-community-8]

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 08/10/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan