backup og meta

Alergi pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Alergi pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Bagi sebagian ibu, kehamilan merupakan salah satu fase paling menantang. Ibu bisa merasakan berbagai keluhan saat hamil, mulai dari morning sickness, sakit kepala, kaki kram, sampai alergi. Biasanya, alergi saat hamil muda membuat kulit gatal dan timbul bintik merah. Mengapa alergi bisa terjadi pada ibu hamil? Berikut ulasan lengkapnya.

Gejala alergi pada ibu hamil

Bintik merah pada kulit dan rasa gatal bisa menjadi tanda alergi saat hamil. Kondisi ini tentu terasa tidak nyaman, tetapi alergi saat hamil muda atau tua adalah hal yang normal.

Berikut beberapa gejala alergi saat hamil yang perlu ibu ketahui seperti dikutip dari UT Southwestern Medical Center.

  • Hidung gatal dan berair
  • Bersin-bersin
  • Bintik merah dan gatal pada kulit
  • Sakit dan gatal tenggorokan
  • Sesak napas
  • Hidung tersumbat
  • Pembengkakan pada sinus

Umumnya, gejala alergi ini tidak membahayakan ibu dan janin. Namun, bila ibu mengalami sesak napas atau asma, sebaiknya segera mendapat penanganan. Ketika ibu kesulitan bernapas dan tidak dapat udara yang cukup, janin akan mengalami kondisi yang sama.

Penyebab alergi pada ibu hamil

Reaksi alergi musiman saat hamil bisa terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menganggap sesuatu yang masuk sebagai zat asing atau alergen. Beberapa pemicu alergi pada ibu hamil seperti makanan, debu, obat, udara dingin, atau serbuk sari.

Kalau ibu sudah memiliki alergi sebelum kehamilan, biasanya bisa mengatasi kondisi ini dengan lebih baik. Berbeda bila ibu baru mengalami alergi saat hamil.

Belum diketahui secara pasti penyebab alergi pada ibu hamil. Namun, mengutip dari Cleveland Clinic, gejala alergi musiman ini tidak akan memengaruhi kondisi dan perkembangan janin.

Selena Zanotti, seorang dokter kandungan, menjelaskan pada Cleveland Clinic pola alergi pada ibu. Berdasarkan temuannya, sepertiga ibu yang sedang mengandung sembuh dari alergi setelah bayi lahir.

Sementara itu, sepertiga ibu justru merasa alergi semakin parah dan memburuk. Sepertiga lainnya merasa gejala alergi masih sama dengan sebelum kehamilan.

[embed-health-tool-due-date]

Cara mengatasi alergi saat hamil

Meski alergi tidak berdampak pada bayi, ibu tetap perlu melakukan penanganan yang tepat untuk meringankan gejala. Ini penting agar mengurangi risiko kesehatan janin terganggu.

Sebagai contoh, saat merasa gejala alergi berupa sakit tenggorokan, ibu bisa mengonsumsi sup hangat. Ini salah satu cara meredakan sakit tenggorokan dan tetap memberi nutrisi untuk si kecil.

Lebih jelasnya, berikut cara mengatasi alergi pada ibu hamil.

1. Hindari pemicu alergi sebanyak mungkin

Jamur, serbuk sari, dan bulu binatang adalah pemicu gejala alergi yang paling umum dan sulit ibu hindari. Serbuk sari sering beterbangan di udara dan bisa terhirup saat sedang keluar rumah.

Untuk mengurangi risiko terpapar penyebab alergi pada ibu yang sedang mengandung, sebaiknya kurangi waktu berada di luar saat polusi tinggi seperti di siang menjelang sore hari. Tutup jendela dan nyalakan AC atau kipas angin untuk mengurangi risiko terpapar. 

Bagaimana bila ada bulu binatang dan jamur di dalam ruangan? Coba pola sebaliknya, buka jendela saat polusi rendah, seperti pagi dan malam hari. 

2. Memakai humidifier

Menjaga sirkulasi udara agar tetap baik perlu ibu hamil lakukan agar napas tidak terganggu dan terhindar dari iritasi pada saluran hidung sebagai gejala alergi. Ibu bisa menggunakan humidifier atau alat untuk menjaga kelembapan ruangan.

Humidifier bermanfaat dalam mengurangi iritasi pada saluran pernapasan dan meringankan sakit tenggorokan. Meski tidak akan menghilangkan alergen, humidifier bisa melembapkan udara yang membantu menenangkan saluran hidung yang iritasi. 

3. Gunakan antihistamin

Memilih obat alergi yang bisa ibu konsumsi selama kehamilan memang gampang-gampang susah. Cara paling mudah adalah memilih obat antihistamin yang aman untuk ibu konsumsi.

Mengutip dari American College of Allergy, Astma, and Immunology (ACAAI), antihistamin bisa mengobati hidung tersumbat, konjungtivitis pada mata karena alergi, gatal-gatal, eksim, sampai syok anafilaktik.

Ibu bisa mengonsumsi chlorpheniramine dan diphenhydramine yang sudah banyak digunakan selama bertahun-tahun. Kelemahannya, obat-obat ini memiliki efek samping mengantuk dan tubuh menjadi lebih lemas. Namun, tidak perlu khawatir karena aman untuk ibu hamil.

Bila alergi Anda tidak membaik dengan obat-obatan tersebut, segeralah berkonsultasi ke dokter.

[embed-community-8]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Pregnant with Allergies? 5 Treatments That Are Safe for Baby – Health Essentials from Cleveland Clinic. (2021). Retrieved 19 April 2021, from https://health.clevelandclinic.org/pregnant-5-killer-allergy-busters-that-are-safe-for-baby/amp/

Pregnancy and Allergies. (2015). Retrieved 19 April 2021, from https://acaai.org/allergies/who-has-allergies-and-why/pregnancy-and-allergies

Itchy eyes, sore throat: How to manage allergies and asthma during pregnancy | Your Pregnancy Matters | UT Southwestern Medical Center. (2021). Retrieved 19 April 2021, from https://utswmed.org/medblog/allergies-asthma-during-pregnancy/

Allergies and hay fever during pregnancy. (2021). Retrieved 19 April 2021, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/allergies-and-hay-fever-during-pregnancy

Versi Terbaru

08/10/2021

Ditulis oleh Riska Herliafifah

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

3 Pilihan Obat Bebas untuk Pilek yang Aman dan Manjur bagi Ibu Hamil

Cara Tepat Mencegah Reaksi Alergi yang Harus Anda Ketahui


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 08/10/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan