Pada umumnya, keguguran terjadi karena kondisi tubuh ibu tidak mendukung pertumbuhan janin. Pada kasus tertentu, janin tidak mampu berkembang karena suatu kondisi medis.
Berikut ini merupakan beberapa penyebab keguguran yang cukup umum.
1. Kelainan kromosom
Sekitar 50–70% keguguran pada trimester pertama disebabkan oleh kelainan kromosom dalam sel telur yang sudah dibuahi sperma.
Sel telur atau sperma memiliki jumlah kromosom yang salah. Kondisi ini membuat sel telur yang sudah dibuahi sperma tidak dapat berkembang dengan normal.
2. Kondisi rahim ibu lemah
Janin tidak mampu tumbuh dengan baik jika kondisi rahim ibu lemah. Kondisi ini mungkin tidak terdeteksi pada ibu yang hamil pertama kali. Dari sinilah muncul anggapan bahwa ibu yang hamil pertama lebih rentan keguguran.
Lemahnya rahim ini dapat disebabkan oleh bentuk rahim yang tidak beraturan atau leher rahim ibu yang lebih lemah dari seharusnya. Akibatnya, pertumbuhan janin terhambat dan terjadilah keguguran.
Leher rahim yang lemah juga membuat rahim ibu tidak bisa mempertahankan kehamilan. Umumnya, tanda-tanda keguguran akan muncul pada trimester kedua kehamilan.
3. Embrio tidak menempel dengan benar
Setelah dibuahi sperma, sel telur harus menempel pada dinding rahim ibu. Sel telur lalu membelah diri menjadi embrio dan berkembang menjadi janin dalam kandungan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar