backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Apa yang Terjadi Pada Tubuh dan Otot Ketika Berhenti Berolahraga?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Adinda Rudystina · Tanggal diperbarui 21/12/2020

    Apa yang Terjadi Pada Tubuh dan Otot Ketika Berhenti Berolahraga?

    Terlibat dalam olahraga teratur akan meningkatkan kesehatan, mobilitas, dan stamina Anda secara keseluruhan. Ini menyebabkan tubuh Anda lebih baik dalam menyerap vitamin, mineral, zat gizi lainnya, dan juga oksigen dalam tubuh Anda. Namun, jika setelah berbagai olahraga rutin yang Anda jalani, Anda kemudian berhenti begitu saja, maka seluruh tubuh Anda juga mengalami perubahan. Apa saja perubahannya? Mari lihat selengkapnya di bawah ini!

    Berbagai perubahan yang terjadi ketika berhenti berolahraga

    1. Tekanan darah menjulang

    Efek ini terjadi dalam jangka pendek dan secara instan. Tekanan darah Anda akan lebih tinggi ketika Anda tidak berolahraga, dibandingkan dengan ketika aktif berolahraga. Pembuluh darah Anda beradaptasi terhadap aliran darah yang lambat hanya setelah 2 minggu berhenti berolahraga. Dalam sebulan, arteri dan vena yang kaku mengirim tekanan darah Anda kembali ke tempat yang semestinya ketika Anda tidak melakukan gerakan sama sekali, menurut Linda Pescatello, Ph.D., dari University of Connecticut.

    2. Gula darah meroket

    Hidup yang kurang bergerak menyebabkan kadar glukosa Anda meningkat. Hal ini dapat menyebabkan Anda terkena risiko penyakit jantung dan diabetes. Ketika Anda berhenti latihan, otot dan jaringan lain tidak dapat menyerap gula untuk energi. Akibatnya, gula darah Anda naik tajam. Hal ini dapat terjadi bahkan setelah 5 hari Anda tidak aktif. Semua ini dapat menghasilkan perut Anda yang mulai membuncit akibat menghilangnya potensi pembakaran lemak dan melambatnya metabolisme. Namun, jika Anda melakukan olahraga kembali selama satu minggu, maka kadar gula darah akan menurun, hal ini juga berlaku untuk orang yang mengidap diabetes tipe 2, menurut Dr. James Thyfault dari University of Missouri.

    3. Degenerasi otot

    Jika Anda berubah dari sangat aktif menjadi tidak aktif, Anda sebenarnya masih dianggap sehat oleh ahli fisiologi olahraga, namun Anda akan diberi label “dekondisi’. Jadi, jika Anda berhenti berolahraga untuk alasan apapun, Anda akan merasakan dampak negatif. Atrofi otot akan mengambil alih, sehingga Anda akan mulai mengalami masalah sendi dan ligamen. Tubuh Anda mulai kehilangan otot, dan mengembangkan atrofi otot, terutama jika Anda telah terbiasa oleh latihan ketahanan. Seberapa cepat Anda kehilangan massa otot tergantung kepada usia Anda. Semakin Anda tua, maka semakin cepat Anda akan kehilangan otot.

    Biasanya paha depan dan bisep menyusut lebih cepat. Bahkan jika Anda bukan seorang atlet yang terlatih, Dr. Harry Pino mengatakan bahwa dalam 10-28 hari Anda akan melihat otot kehilangan kekuatan dan daya, termasuk kecepatan, kelincahan, mobilitas, bergerak dari sisi ke sisi, dan juga koordinasi. Sekitar dalam waktu seminggu, otot Anda akan kehilangan beberapa potensi pembakaran lemak dan melambatnya metabolisme. Akibatnya, lemak mulai bertambah dan menutupi otot Anda.

    4. Kehilangan kekuatan

    Ketika Anda berhenti berolahraga, kekuatan ketahanan fisik Anda akan menghilang. Kehilangan kekuatan biasanya terjadi setelah dua setengah hingga tiga minggu tidak aktif, menurut Molly Galbraith, seorang ahli kekuatan dan kondisi bersertifikat. Sebuah studi yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu Olahraga University of Murcia, Spanyol, yang berjudul Physiological Effects of Tapering and Detraining in World Class Kayakers, menunjukkan bahwa hasil jangka pendek dalam penghentian latihan adalah besarnya penurunan kekuatan otot dan daya tahan atlet tersebut.

    5. Otak menderita

    Hanya dua minggu setelah berhenti olahraga, orang yang berolahraga secara reguler berubah menjadi seseorang yang mudah lelah dan mudah marah, menurut studi dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity. Meskipun buktinya pada manusia sedikit, namun penelitian pada tikus yang dipresentasikan oleh Society for Neuroscience, menunjukkan bahwa hewan yang berhenti bergerak selama seminggu hanya memiliki sedikit pertumbuhan sel otak, dan juga melakukan tes labirin lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang berada dalam rutinitas yang berjalan stabil.

    6. Berat badan naik

    Dalam waktu seminggu, otot Anda akan kehilangan beberapa potensi pembakaran lemak dan melambatnya metabolisme, menurut Paul Arciero, D.P.E., seorang dosen ilmu olahraga di Skidmore College. Dalam temuannya yang diterbitkan dalam Journal of Strength & Conditioning Research, berhenti berolahraga selama 5 minggu mendorong massa lemak seorang perenang di perguruan tinggi sebanyak 21%.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Adinda Rudystina · Tanggal diperbarui 21/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan