backup og meta

Sering Mual Setelah Olahraga? Inilah 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sering Mual Setelah Olahraga? Inilah 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Olahraga yang Anda lakukan dengan baik dan benar akan memberikan segudang manfaat bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Namun, beberapa orang yang tidak mematuhi aturan berolahraga malah akan merasakan mual setelah olahraga dan kurang mendapatkan hasil yang optimal. Sebenarnya, apa yang menyebabkan rasa mual terjadi? Simak terus penjelasan berikut ini untuk mengetahui jawabannya.

Apa penyebab rasa mual setelah olahraga?

Mual setelah berolahraga merupakan salah satu efek negatif yang umum dan siapa saja bisa merasakannya. Namun, rasa mual yang berulang bahkan hingga muntah setelah sesi olahraga bisa membuat Anda menyerah melakukannya. Maka penting untuk menemukan hal-hal yang menyebabkan, agar bisa mencegah dan kembali berolahraga untuk meraih tujuan Anda.

1. Makanan tidak tercerna dengan baik sebelum olahraga

Menurut Joel Seedman, Ph.D., seorang spesialis kinerja atletik dan pemilik Advanced Human Performance asal Amerika Serikat seperti dikutip dari SELF menyebutkan bahwa salah satu pemicu rasa mual setelah berolahraga adalah kelebihan makanan dan cairan dalam lambung sebelum olahraga, yang tidak mampu sistem pencernaan cerna secara optimal. Hal ini bisa terjadi akibat peredaran darah dalam saluran pencernaan tidak bekerja dengan baik.

Untuk mengantisipasi kondisi ini, Anda sebaiknya memberi jeda antara waktu makan dan waktu mulai olahraga sekitar 30 menit sampai 3 jam. Selain itu, usahakan juga untuk meminimalisasi konsumsi makanan berlemak tinggi sebelum memulai olahraga yang intensif.

Meskipun lemak dipercaya bisa membuat Anda kenyang lebih lama, tetapi butuh waktu yang tidak sebentar untuk mencerna jenis makanan ini. Sebagai gantinya, Anda bisa memfokuskan konsumsi pada makanan yang mengandung sumber protein dan karbohidrat, yang berguna memberi bahan bakar pada tubuh.

Namun, bukan berarti juga Anda bisa berolahraga dengan perut kosong. Sebuah penelitian menemukan bahwa berolahraga dengan kondisi perut kosong bisa meningkatkan rasa mual, sama halnya seperti olahraga segera setelah makan. Alhasil, tingkat keparahan rasa mual setelah berolahraga juga dipengaruhi oleh pola makan seseorang.

2. Kadar gula darah rendah

Gula darah rendah atau dalam bahasa medis disebut dengan hipoglikemia merupakan kondisi saat seseorang memiliki kadar gula darah yang berada di bawah angka normal, yakni 70 mg/dL. Hipoglikemia bisa menimbulkan rasa mual, sakit kepala, dan pusing.

Organ-organ tubuh membutuhkan gula saat berolahraga untuk memperkuat dan meningkatkan kinerja otot. Berolahraga dengan intens dan dalam jangka waktu yang lama dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Akibatnya, Anda mungkin mengalami beberapa gejala, antara lain gemetar, kelelahan, serta penglihatan kabur saat sedang olahraga. 

Kunci untuk mengatasi kadar gula rendah saat berolahraga adalah dengan memperbanyak konsumsi protein dan karbohidrat untuk mengatur gula darah. Namun bagi penderita diabetes, sebaiknya Anda perlu melakukan konsultasi ke dokter sebelum berolahraga.

3. Olahraga dengan intensitas tinggi

Kemampuan tubuh untuk bisa melakukan berbagai jenis olahraga tidaklah sama. Sebaiknya jika Anda belum terbiasa, jangan paksa tubuh untuk melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, seperti berlari atau latihan HIIT. Semakin keras otot tubuh Anda bekerja, maka kebutuhan oksigen juga akan semakin banyak.

Ketika tubuh tidak mendapatkan kebutuhan oksigen yang cukup untuk Anda gunakan selama latihan dengan intensitas tinggi, maka tubuh Anda akan mulai menghasilkan limbah metabolik seperti ion, karbon dioksida, dan asam laktat. Alhasil, kondisi ini juga bisa memicu timbulnya rasa lelah dan terbakar pada otot-otot tubuh.

Pada intinya, rasa mual setelah workout merupakan tanda bahwa intensitas olahraga Anda terlalu berlebihan. Jika kondisi ini sering Anda alami, cobalah untuk mengurangi intensitas latihan Anda sedikit demi sedikit. 

4. Sistem pencernaan tidak mendapat cukup pasokan darah

Waspada jika Anda melakukan olahraga dengan intensitas yang terlalu tinggi. Pasalnya, darah akan lebih banyak didistribusikan ke dalam otot untuk memasok oksigen dan nutrisi. Akibatnya, darah yang beredar ke bagian perut dan usus tidak terlalu banyak lalu akan memicu rasa mual.

Apabila kondisi ini sering Anda alami, ada baiknya untuk lebih fokus pada olahraga intensitas tinggi pada satu area tubuh tertentu saja. Misalnya, saat Anda melakukan olahraga berat yang mengutamakan bagian atas tubuh (upper body), maka harus lebih santai pada bagian bawah tubuh. Hal ini bisa Anda lakukan dengan harapan dapat membantu menyeimbangkan aliran darah ke seluruh bagian tubuh.

5. Tubuh kekurangan asupan cairan

Selama berolahraga, Anda akan mendapatkan banyak keringat yang berguna untuk membantu mendinginkan suhu tubuh yang meningkat. Kadar cairan dan elektrolit yang berkurang selama olahraga dapat menyebabkan mual, yang berkaitan dengan tubuh yang mengalami dehidrasi

Sebuah studi dari Gastroenterology Review menemukan bahwa pelari pria berusia 21 tahun mengalami mual dan muntah dari olahraga, serta menemukan kondisi ini berkaitan dengan dehidrasi. Dehidrasi yang membuat kondisi tubuh kekurangan cairan yang dikombinasikan dengan aktivitas olahraga bisa membuat Anda mual. 

Namun sebaliknya juga, overhidrasi atau terlalu banyak minum selama berolahraga juga bisa menimbulkan sakit perut. Minum terlalu banyak akan mengisi rongga perut dan menyebabkan perasaan kembung yang memicu mual, bahkan hingga muntah.

Apa yang harus dilakukan jika merasa mual setelah olahraga?

Jangan khawatir apabila Anda merasakan mual setelah berolahraga. Beberapa cara yang para pakar sarankan untuk Anda guna mengurangi sensasi mual seperti berikut ini.

  • Apabila kondisi ini sering Anda alami setelah selesai olahraga, sebaiknya kurangi intensitas olahraga Anda secara perlahan. Anda juga bisa mengganti rutinitas olahraga lain yang lebih ringan dari sebelumnya.
  • Menghentikan aktivitas olahraga secara tiba-tiba bisa memicu keinginan untuk mual. Jangan langsung berhenti olahraga, tapi sebagai gantinya Anda bisa mulai dengan berjalan perlahan dengan intensitas yang semakin lambat, sampai Anda merasa nyaman untuk benar-benar berhenti.
  • Cobalah untuk berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi daripada perut. Posisi ini berfungsi untuk membantu mengarahkan darah kembali ke jantung dan sistem pencernaan Anda.
  • Konsumsi cairan yang cukup selama olahraga. Pasalnya, cairan mampu mempercepat pencernaan karbohidrat, yang pada akhirnya akan mengosongkan lambung untuk membantu meringankan gejala mual.

Nah, apabila sensasi mual setelah olahraga terjadi dalam frekuensi yang tidak normal, sebaiknya segera konsultasikan masalah ini ke dokter Anda. Dokter akan mendiagnosis dan menentukan pengobatan yang tepat dengan kondisi kesehatan Anda.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Tucker, A., & Sgobba, C. (2018). This Is Why You Get Nauseated After Working Out. SELF. Retrieved 14 March 2018, from https://www.self.com/story/heres-what-you-need-to-know-about-feeling-nauseated-after-your-workout

Callahan, C. (2018). What Are the Causes of Nausea and Weakness After Exercise. Livestrong. Retrieved 14 March 2018, from https://www.livestrong.com/article/538431-the-causes-of-feeling-nauseous-weak-after-exercise/

Ireland, K., & Bailey, A. (2018). If You’re Throwing Up After a Workout, It May Be Time to Bring It Down a Notch. Livestrong. Retrieved 14 March 2018, from https://www.livestrong.com/article/439298-ive-been-throwing-up-after-a-workout/

Stelter, G., & Pletcher, P. (2018). Nausea After Exercise: How to Avoid It. Healthline. Retrieved 8 July 2021, from https://www.healthline.com/health/parenting/nausea-after-exercise

Morales, J., & Schneider, D. (2014). Hypoglycemia. The American Journal Of Medicine, 127(10), S17-S24. https://doi.org/10.1016/j.amjmed.2014.07.004 

Samborski, P., Chmielarz-Czarnocińska, A., & Grzymisławski, M. (2013). Exercise-induced vomiting. Przeglad gastroenterologiczny, 8(6), 396–400. https://doi.org/10.5114/pg.2013.39924

Versi Terbaru

08/07/2021

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Satria Aji Purwoko


Artikel Terkait

Apakah Boleh Langsung Makan setelah Olahraga?

Bolehkah Kita Berolahraga Tanpa Pemanasan Atau Pendinginan?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 08/07/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan