backup og meta

9 Manfaat Tertawa untuk Kesehatan dan Fakta Menarik di Baliknya

9 Manfaat Tertawa untuk Kesehatan dan Fakta Menarik di Baliknya

Tertawa atau ketawa bukan hanya bisa memperbaiki mood dan bikin hati senang. Beberapa ilmuwan meyakini dan menemukan fakta bahwa tertawa membawa segudang manfaat untuk kesehatan maupun hal lainnya. Apa saja fakta tentang manfaat tertawa yang wajib Anda ketahui? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

Manfaat tertawa untuk kesehatan tubuh

fungsi laring

Ada sejumlah manfaat yang bisa Anda dapatkan dari tertawa untuk kesehatan tubuh, yang meliput berikut ini.

1. Membakar kalori

Pernah dengar kalau ketawa bisa membakar kalori? Ya, dengan tertawa selama 10—15 menit, 40 kalori dari tubuh Anda bisa terbakar begitu saja.

Menurut sebuah studi dari Vanderbilt University, saat ketawa akan terjadi peningkatan denyut jantung dan penggunaan oksigen yang lebih besar.

Semua reaksi fisik ini tentu membutuhkan energi, sehingga tubuh akan membakar kalori lebih banyak daripada ketika Anda sedang diam saja. 

2. Menyehatkan tubuh

Studi demi studi telah menunjukkan adanya manfaat kesehatan dari tawa.

Contohnya, sebuah penelitian dari Loma Linda University yang menunjukkan bahwa ketawa bisa meningkatkan daya ingat orang dewasa pada usia 60 dan 70-an.

Penelitian lainnya pun menunjukkan, tertawa memang bermanfaat dalam meningkatkan kekebalan tubuh, membantu mengatur kadar gula darah, dan memperbaiki pola tidur.

3. Membuat tubuh lebih rileks

Tertawa secara lepas bisa membantu mengurangi ketegangan dan stres pada tubuh. Bahkan, otot tubuh bisa menjadi lebih rileks hingga 45 menit setelahnya.

Bukan hanya itu, ketawa bisa meningkatkan, kemudian menurunkan detak jantung dan tekanan darah. Hal ini juga bisa menimbulkan rasa rileks di tubuh.

Tertawa juga bisa merangsang sirkulasi dan meredakan ketegangan otot, sehingga gejala stres pada tubuh bisa berkurang.

4. Meningkatkan sistem imun tubuh

Pikiran buruk atau negatif bisa memicu reaksi kimia di dalam tubuh yang menyebabkan timbulnya stres dan menurunkan daya tahan tubuh.

Sebaliknya, pikiran positif dan bahagia bisa melepaskan neuropeptida, yaitu zat kimia yang mampu menghilangkan stres dan menurunkan risiko penyakit serius di tubuh.

5. Menstimulasi organ tubuh

Saat tertawa, tubuh akan mengambil lebih banyak udara yang mengandung oksigen.

Oksigen tersebut bisa menstimulasi berbagai organ tubuh, mulai dari jantung, paru-paru, hingga otot, sehingga bisa berfungsi dengan lebih baik.

6. Meredakan nyeri

Melansir dari Mayo Clinic, tertawa bisa memicu pelepasan zat endorfin oleh otak. Zat ini diketahui bisa berfungsi sebagai pereda nyeri alami yang dihasilkan oleh tubuh.

Selain itu, endorfin juga bisa membantu meredakan stres dan meningkatkan kondisi tubuh secara keseluruhan.

7. Meredakan depresi

Selain endorfin, tertawa juga bisa memicu otak untuk menghasilkan lebih banyak serotonin, yaitu zat kimia yang bisa membantu meredakan depresi.

Bukan cuma serotonin, tertawa juga bisa membantu menurunkan hormon stres, yaitu kortisol.

8. Mencegah penyakit jantung

Peneliti dari University of Maryland School of Medicine juga menemukan fakta bahwa menonton film komedi bisa memperbaiki fungsi pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke otak.

Ini artinya, ketawa karena menonton film komedi bisa menyehatkan sistem kardiovaskular, seperti jantung dan pembuluh darah.

9. Menurunkan kadar gula darah

Studi menunjukkan, emosi positif seperti ketawa dapat menurunkan kadar gula darah yang signifikan pada penderita diabetes.

Tertawa diduga memicu pergerakan otot yang meningkatkan penggunaan glukosa di dalam tubuh.

Namun, penurunan kadar gula darah juga bisa terjadi karena ketawa menurunkan faktor neuroendokrin yang berperan dalam memicu perasaan negatif.

Fakta menarik tentang tertawa

cara orang tertawa

Selain manfaat untuk kesehatan, ada juga beberapa fakta menarik lainnya tentang tertawa. Berikut di antaranya.

1. Tertawa belum tentu karena ada candaan atau lelucon

Robert Provine, seorang psikolog dari University of Maryland, menemukan teori bahwa manusia bisa ketawa saat mereka sedang berbicara basa-basi dengan temannya, bukan karena ada lelucon yang dilontarkan.

Ia juga mengatakan bahwa kita 30 kali lebih mungkin menertawakan sesuatu saat kita sedang bersama orang lain daripada ketika sendirian.

Robert melakukan penelitian dengan cara mengamati percakapan orang-orang di mal.

Dari 1.200 tawa orang-orang di mal, ternyata hanya sekitar 10% tawa yang dihasilkan karena ada lelucon yang menggelitik. Sisanya adalah tawa dalam percakapan orang sehari-hari.

Tahukah Anda?

Ketawa juga bermanfaat untuk mempererat ikatan satu sama lain atau dalam kelompok. Tertawa bisa menjadi bentuk komunikasi, tidak hanya sekadar reaksi. 

2. Hubungan pasangan yang sering tertawa bersama lebih langgeng

Robert Levinson, profesor psikologi di University of California Berkeley, meneliti serta mengundang beberapa pasangan ke laboratoriumnya.

Ia meminta masing-masing pasangan untuk mendiskusikan sesuatu yang membuat dia kesal tentang pasangannya.

Hasilnya didapat bahwa pasangan yang berdiskusi sambil ketawa dan senyum bisa merasakan emosi yang lebih baik.

Lalu dengan ketawa, pasangan tersebut juga merasakan tingkat kepuasan lebih tinggi dalam hubungan asmaranya dan menjalin hubungan lebih langgeng.

3. Tertawa bisa “menular”

Bila Anda melihat orang tertawa, kadang Anda merasa tidak bisa menahan ikut tertawa atau senyum.

Bahkan ketika Anda tidak tahu apa yang lucu, melihat orang lain ketawa saja bisa membuat Anda geli sendiri. Hal itu terjadi karena otak memantau aktivitas yang dibuat oleh otot-otot di wajah orang lain.

Sophie Scott, seorang pakar saraf di University College London, menemukan sebuah fakta dari penelitiannya.

Ketika ada orang yang ketawa, bagian otak Anda yang disebut korteks premotor secara otomatis akan menggerakkan otot pada bagian wajah, persis seperti orang yang sedang ketawa.

Ini karena otak Anda bisa merespons tawa orang lain dengan cara menirukan ekspresi yang sama, meskipun tanpa Anda sadari. Maka tak jarang, Anda akan ikut ketawa saat melihat orang lain tertawa.

Setelah mengetahui manfaat tertawa bagi kesehatan, tidak ada salahnya bagi Anda untuk secara rutin bercanda bersama orang di sekitar Anda atau menonton acara yang lucu.

Dengan begitu, Anda bisa merasa senang dan terhibur sekaligus menjaga kesehatan tubuh. Namun batasi juga, jangan sampai tertawa berlebihan yang bisa menyebabkan masalah kesehatan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Stress relief from laughter? It’s no joke. (2023). Retrieved 4 July 2023, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/stress-management/in-depth/stress-relief/art-20044456

7 surprising facts about laughing and crying . (2023). Retrieved 4 July 2023, from https://www.cbc.ca/natureofthings/features/7-surprising-facts-about-laughing-and-crying

Laughter. (2023). Retrieved 4 July 2023, from https://www.psychologytoday.com/us/basics/laughter

VA.gov | Veterans Affairs. (2023). Retrieved 4 July 2023, from https://www.va.gov/WHOLEHEALTHLIBRARY/tools/healing-benefits-humor-laughter.asp#ref-6

Laughter is the Best Medicine – HelpGuide.org. (2023). Retrieved 4 July 2023, from https://www.helpguide.org/articles/mental-health/laughter-is-the-best-medicine.htm

Buchowski, M., Majchrzak, K., Blomquist, K., Chen, K., Byrne, D., & Bachorowski, J. (2006). Energy expenditure of genuine laughter. International Journal Of Obesity31(1), 131-137. https://doi.org/10.1038/sj.ijo.0803353

Hayashi, K., Hayashi, T., Iwanaga, S., Kawai, K., Ishii, H., Shoji, S., & Murakami, K. (2003). Laughter Lowered the Increase in Postprandial Blood Glucose. Diabetes Care26(5), 1651-1652. https://doi.org/10.2337/diacare.26.5.1651

Stafford, N. (2006). Laughter: it’s catching. Nature. https://doi.org/10.1038/news061211-7

Whalen, P. K. (2013). The emotional and physiological structure of laughter: A comparison of three kinds of laughs (antiphonal, Duchenne, and voiced) and individual differences in the use of laughter in middle-aged and older marriages. Retrieved 4 July 2023, from https://escholarship.org/uc/item/4dv197h9

Scott, S. K., Cai, C. Q., & Billing, A. (2022). Robert Provine: The critical human importance of laughter, connections and contagion. Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences, 377(1863). https://doi.org/10.1098/rstb.2021.0178

Endorphins: What They Are and How to Boost Them. (2023). Retrieved 4 July 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/body/23040-endorphins

Versi Terbaru

25/07/2023

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Hati-Hati, Tertawa Terlalu Kencang Bisa Bikin Rahang Bergeser

3 Penyebab yang Bisa Membuatmu Menangis Sambil Tertawa


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 25/07/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan