Lari 13 km/jam = 979 kalori
Lari 16 km/jam = 1.306 kalori
Ketika jalan kaki lebih baik dari lari
Untuk beberapa waktu tertentu, jalan kaki akan lebih baik dibandingkan dengan berlari. Berikut penjelasannya:
1. Lari dapat membuat stres sistem imun
Berjalan tidak akan “menjajah” sistem kekebalan tubuh Anda. Pelari jarak jauh lebih rentan untuk mengembangkan infeksi, menurut Dr. Uwe Schutz dari University Hospital of Ulm, Jerman. Lari maraton, meskipun hanya latihan, tidak hanya membakar lemak, namun juga jaringan otot. Hal ini akan menempatkan beban yang tak semestinya pada sistem kekebalan tubuh.
2. Lari kadang dapat merusak jantung
Dalam jurnal Circulation, para peneliti melakukan pengukuran ekokardiografi fungsi jantung pada 60 pelari bugar sebelum dan 20 menit setelah 2004 dan 2005 Boston Marathon. Apa yang mereka temukan adalah sebelum perlombaan, tak satupun dari pelari memiliki tanda peningkatan serum untuk stres jantung. Setelah berlari, 36 dari 60 pelari tersebut memiliki peningkatan triplet protein atau troponin. Troponin adalah komponen utama dari otot jantung, namun jika troponin meningkat maka akan menyebabkan kerusakan jantung.
3. Lari dapat menyebabkan osteoarthritis (radang sendi)
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the American Osteophatic Association, berlari tidak menyebabkan radang sendi, namun setelah titik tertentu, berlari akan menyebabkan cedera dan radang sendi. Jika Anda telah berlari pada waktu yang lama dan telah memiliki cedera, maka Anda akan lebih mudah untuk menguras sendi glikoprotein pelumas, sehingga mengganggu jaringan kolagen dan perlahan-lahan mengikis tulang rawan dan menyebabkan banyak mikrofraktur pada dasar tulang.
4. Lari dapat merusak tulang rawan
Tahukah Anda bahwa berlari juga dapat merusak tulang rawan? Meskipun begitu, penulis studi yang dipublikasikan dalam American Journal of state Sports Medicine mengatakan bahwa perdebatan mengenai jarak berlari mempengaruhi kerusakan tulang rawan artikular ireversibel masih tetap berlanjut. Studi yang menggunakan MRI atau pencitraan resonansi magnetik ini memperlihatkan perubahan biokimia tulang rawan artikular yang tetap meningkat setelah tiga bulan aktivitas berkurang. Sendi patellofemoral dan wadah medial lutut menunjukkan keausan dan robekan terbesar, hal tersebut memiliki risiko lebih tinggi untuk degenerasi.
Mana yang lebih baik, lari atau jalan kaki?
Dean Rhodes dari Bodyzone Fisioterapi mengatakan bahwa Anda perlu berjalan sebelum berlari. Berjalan membuat jauh lebih sedikit tekanan pada sendi dibandingkan dengan berlari, dan banyak orang menemukan bahwa berjalan lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan olahraga lainnya. Jika Anda memiliki riwayat cedera sendi tungkai bawah, maka Anda bisa mendapatkan manfaat lebih dari program jalan cepat daripada berlari. Jika Anda memiliki tujuan untuk menurunkan berat badan, maka jalan cepat dapat memberikan hasil yang mirip dengan jogging.
Berlari dengan gerakan yang cepat dapat membakar lebih banyak kalori. Dean juga berkata bahwa masing-masing individu memiliki cara yang berbeda dalam membangun tubuh. Berlari adalah pilihan olahraga untuk orang dengan struktur tulang yang baik dan dengan tubuh yang ringan. Sebaliknya, jika Anda memiliki tubuh yang berat, Anda mungkin lebih baik untuk jalan kaki atau latihan interval. Berlari akan membebani sendi sebanyak tiga kali lipat tubuh Anda dengan beban langkah tiga kali lipat dari berjalan, oleh karena itu sangat penting untuk melatih tubuh Anda untuk terbiasa dengan tekanan tersebut. Dan yang paling penting adalah menggunakan sepatu yang layak untuk berjalan atau berlari.