Lari dan jalan kaki sama-sama melibatkan area bawah tubuh, perbedaan umumnya hanya dari kecepatan. Akan tetapi, ternyata terdapat perbedaan yang cukup signifikan dari kedua olahraga ini. Berikut berbagai perbedaan lari dan jalan kaki yang perlu Anda ketahui.
Daftar perbedaan lari dan jalan kaki
Lari dan jalan kaki merupakan olahraga kardio yang mudah dilakukan dan tidak membutuhkan alat olahraga tertentu.
Meski begitu, keduanya memiliki dampak pada kesehatan yang cukup signifikan. Berikut perbedaan kedua olahraga ini secara lebih rinci.
1. Kecepatan
Kecepatan merupakan perbedaan paling jelas antara jalan kaki dan lari.
Kecepatan rata-rata jalan kaki sekitar 4 – 6 km/jam, sedangkan lari memiliki kecepatan antara 8 – 12 km/jam atau lebih, tergantung pada kemampuan individu.
Saat berjalan, seseorang memiliki satu kaki yang selalu menyentuh tanah, memberikan kestabilan yang lebih baik.
Sebaliknya, berlari melibatkan fase di mana kedua kaki terangkat dari tanah.
2. Intensitas
Jalan kaki memiliki intensitas yang lebih rendah dibandingkan lari. Ini berarti bahwa saat berjalan, tubuh tidak bekerja sekeras saat berlari.
Detak jantung dan pernapasan cenderung stabil ketika seseorang berjalan dan memungkinkan tubuh untuk tetap nyaman dalam jangka waktu yang lebih lama.
Sebaliknya, lari adalah aktivitas dengan intensitas tinggi.
Detak jantung meningkat dengan cepat, otot-otot bekerja lebih keras, dan tubuh menghasilkan lebih banyak energi untuk mempertahankan kecepatan.
3. Pembakaran kalori
Perbedaan signifikan lainnya antara jalan kaki dan lari terletak pada pembakaran kalori.
Dikutip dari Harvard Health Publishing, berlari selama 30 menit dapat membakar sekitar 255 – 670 kkal tergantung berat badan dan kecepatan berlari.
Di sisi lain, jalan kaki membakar kalori lebih lambat. Dalam waktu 30 menit, seseorang yang berjalan dengan kecepatan sedang mungkin hanya membakar kalori sekitar 107 – 189 kkal.
Meski jumlahnya lebih sedikit, jalan kaki tetap efektif bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan atau menjaga kebugaran secara perlahan dan bertahap.
4. Dampak pada sendi
Perbedaan lari dan jalan kaki lainnya terletak pada area sendi. Lari memberikan dampak yang lebih besar pada sendi, terutama pada lutut, pergelangan kaki, dan pinggul.
Saat berlari, terdapat fase di mana kedua kaki terangkat dari tanah sehingga ketika kaki menyentuh tanah lagi, tekanan yang diterima lebih besar.
Sebaliknya, jalan kaki adalah aktivitas berdampak rendah. Karena salah satu kaki selalu menyentuh tanah, tekanan yang diterima sendi lebih rendah dibandingkan lari.
Jalan kaki sering dianjurkan bagi mereka yang memiliki masalah sendi atau sedang dalam masa pemulihan dari cedera karena gerakannya yang lembut dan minim tekanan.
5. Efek pada kesehatan jantung
Lari memberikan manfaat kardiovaskular yang lebih besar dalam waktu yang lebih singkat.
Karena intensitasnya yang tinggi, lari dapat mempercepat detak jantung dengan cepat, meningkatkan kapasitas paru-paru, dan memperkuat otot-otot jantung.
Namun, jalan kaki juga memberikan manfaat bagi kesehatan jantung meski efeknya lebih bertahap.
Meskipun tidak secepat berlari dalam meningkatkan detak jantung, jalan kaki tetap membantu melatih jantung untuk bekerja lebih efisien.
Baik lari maupun jalan kaki adalah olahraga yang baik untuk jantung, tergantung pada kondisi fisik dan tujuan seseorang.
Lari cocok untuk Anda yang ingin hasil cepat, sedangkan berjalan kaki baik untuk pemula atau Anda yang ingin latihan dengan dampak lebih rendah.
Ringkasan
Berikut perbedaan pada jalan kaki dan berlari.
- Kecepatan.
- Intensitas.
- Pembakaran kalori.
- Dampak pada sendi.
- Efek pada kesehatan jantung.
[embed-health-tool-bmr]