Sebagai seorang pemula, berlari selama beberapa menit mungkin terasa sangat menantang. Namun, seiring waktu, stamina, kekuatan, dan jarak tempuh Anda meningkat. Pada titik ini, mungkin Anda membutuhkan tantangan baru, salah satunya mencoba lari interval.
Apa itu lari interval?
Lari interval atau interval run adalah salah satu jenis olahraga lari yang melibatkan serangkaian sprint singkat atau periode lari cepat yang diselingi dengan istirahat atau lari lambat.
Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kecepatan, kekuatan, dan daya tahan pelari.
Dalam satu sesi lari interval, Anda bisa melakukan beberapa kali sprint pendek dengan intensitas tinggi, diikuti dengan periode pemulihan yang lebih lambat.
Lari interval adalah metode latihan yang sangat efektif, tetapi perlu dilakukan dengan benar untuk mendapatkan manfaat maksimal dan menghindari cedera olahraga.
Berikut adalah beberapa cara lari interval yang bisa Anda ikuti.
- Pemanasan dan pendinginan. Selalu mulai sesi lari interval dengan pemanasan selama 10 – 15 menit untuk mengurangi risiko cedera. Lakukan pendinginan setelah selesai latihan untuk membantu otot pulih.
- Periode sprint dan pemulihan. Atur durasi sprint dan periode pemulihan berdasarkan tingkat kebugaran. Misalnya, sprint selama 30 detik diikuti dengan lari lambat selama 1 menit.
- Konsistensi dan progresi. Mulai dengan intensitas yang sesuai dengan kondisi tubuh dan tingkatkan secara bertahap. Jangan langsung memaksakan diri untuk melakukan interval yang terlalu berat.
- Frekuensi latihan. Lakukan latihan HIIT kardio ini 1 – 2 kali seminggu sebagai bagian dari program latihan keseluruhan.
Apakah boleh interval setiap hari?
Teknik dasar lari interval
Berikut ini beberapa teknik dasar lari interval yang harus dikuasai.
1. Postur tubuh
Untuk memastikan efisiensi dan kenyamanan saat berlari, penting untuk menjaga postur tubuh yang benar. Pastikan tubuh Anda tetap tegak dan sejajar dengan arah lari Anda.
Bahu harus tetap rileks dan tidak tegang agar tidak menghambat pernapasan dan pergerakan lengan.
Lengan Anda sebaiknya bergerak dengan ritme yang sejalan dengan langkah kaki, dengan tangan yang rileks dan siku sedikit ditekuk.
2. Pernapasan
Teknik pernapasan saat lari interval juga penting dikuasai. Cobalah untuk menarik napas melalui hidung secara perlahan dan dalam, sehingga udara masuk ke dalam paru-paru dan perut Anda.
Ini membantu memastikan bahwa Anda mendapatkan pasokan oksigen yang cukup untuk otot-otot Anda.
Saat mengeluarkan napas, lakukan secara perlahan melalui mulut. Dengan menghembuskan napas secara perlahan, Anda membantu tubuh mengeluarkan karbon dioksida dan mempersiapkan diri untuk napas berikutnya.
3. Penggunaan timer atau aplikasi
Untuk mengoptimalkan latihan interval, manfaatkan timer atau aplikasi lari untuk mengatur waktu sprint dan periode pemulihan dengan presisi.
Dengan menggunakan timer, Anda dapat memastikan bahwa setiap sesi sprint dan periode istirahat dilakukan sesuai rencana, tanpa harus khawatir tentang perhitungan waktu secara manual.
Manfaat lari interval
Selain menantang, interval running memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Berikut manfaat yang bisa didapat.
1. Meningkatkan kesehatan kardiovaskular
Lari interval memiliki efek signifikan dalam meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Saat Anda melakukan latihan kardio, denyut jantung meningkat secara cepat selama periode sprint.
Peningkatan ini memaksa jantung untuk bekerja lebih keras, memompa darah ke seluruh tubuh dengan lebih efisien.
Proses ini membantu memperkuat otot-otot jantung, membuatnya lebih kuat dan lebih efisien dalam memompa darah, baik saat istirahat maupun selama aktivitas fisik.
2. Meningkatkan kecepatan dan daya tahan
Melakukan sprint berulang kali tidak hanya meningkatkan kecepatan lari, tetapi juga secara signifikan meningkatkan daya tahan tubuh.
Setiap kali Anda melakukan sprint, tubuh dipaksa untuk bekerja pada intensitas tinggi dalam waktu singkat, yang memicu adaptasi fisiologis.
Otot-otot kaki menjadi lebih kuat dan lebih efisien dalam menggunakan oksigen dan energi.