3. Melangkah terlalu jauh
Banyak pelari yang berpikir melangkah lebih jauh akan memperbaiki kecepatan dan menambah efisiensi saat berlari, padahal hal ini keliru. Melangkah terlalu jauh bisa menguras tenaga dan meningkatkan risiko shin splints karena tumit akan mendarat terlebih dahulu.
Sebagai pelari pemula, sebaiknya lakukan dengan langkah ringan namun tetap cepat. Pastikan Anda tidak melompat ke depan saat melangkah dalam berlari. Lakukan pendaratan kaki dengan posisi berada tepat di bawah tubuh Anda pada setiap langkah.
4. Gerakan ayunan tangan
Beberapa pelari mengayunkan lengan ke samping. Kondisi ini bisa membuat pelari membentuk postur membungkuk dan tidak bernapas dengan efisien. Ketika merasa kelelahan, para pelari pemula juga cenderung menaruh kedua tangan di depan dada yang dapat menimbulkan ketegangan pada bahu dan leher.
Untuk itu, cobalah mengatur gerakan lengan setinggi pinggang dan ayunkan ringan mengikuti gerak kaki Anda. Posisikan lengan dalam sudut 90 derajat saat berlari. Selain itu, lakukan teknik berlari yang benar, seperti kepala tegak, punggung lurus, dan bahu sejajar.
5. Kurang minum air

Selain itu, masih banyak pelari yang menyepelekan cairan tubuh yang keluar saat berlari dan tidak mengatasinya dengan cukup minum. Akibatnya, hal ini bisa memicu dehidrasi yang berakibat pada penurunan performa serta kondisi kesehatan.
Maka dari itu, Anda harus selalu menjaga asupan cairan sebelum, selama, dan setelah berlari. Jika Anda berencana olahraga lari lebih dari 30 menit, pastikan membawa air minum untuk mencegah dehidrasi selama latihan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar