Oleh karenanya, pasien membutuhkan nutrisi yang optimal sekalipun mereka mengalami kendala asupan makanan dan pasien kanker memerlukan tambahan kalori. Tentunya penambahan makanan ini bukan hal yang mudah untuk pasien kanker.
Pentingnya manfaat EPA dan nutrisi lain untuk pasien kanker

Pasien kanker yang kekurangan nutrisi dapat mengalami kaheksia atau kakeksia. Kaheksia merupakan kondisi pasien kanker yang mengalami kekurangan nutrisi, ditandai dengan hilangnya massa otot dan penurunan berat badan. Pasien yang mengalami kaheksia sering merasa sangat lemah dalam menjalani aktivitas.
Meskipun mengalami penurunan berat badan drastis, kaheksia tidak bisa dilihat serta merta dari skor Indeks Massa Tubuh yang rendah. Indeks Massa Tubuh merupakan indikator kesehatan yang diukur dari berat badan dan tinggi seseorang.
Namun, ada parameter lain yang memengaruhi kondisi kaheksia, seperti kadar albumin (protein di dalam darah yang menjaga tekanan pada pembuluh darah) dan hemoglobin (protein darah yang mengantar oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh). Kadar kedua protein darah tersebut bisa diketahui dari hasil laboratorium dan analisis dokter.
Kondisi kaheksia karena kurangnya nutrisi ini bisa dicegah dengan konsumsi nutrisi yang optimal semenjak diagnosis kanker ditegakkan. Pasien kanker sebetulnya tidak memiliki pantangan makanan apa pun. Mereka perlu mengonsumsi makanan bernutrisi, seperti karbohidrat, lemak, tinggi protein, vitamin, dan mineral.
Salah satu nutrisi penting untuk dipenuhi pasien kanker adalah asam eikosapentanoat (EPA). EPA termasuk dalam asam lemak omega-3 yang bisa didapatkan dari ikan laut. Sebelumnya telah dikatakan bahwa tingginya sitokin pada pasien kanker bisa menyebabkan badai sitokin dalam tubuhnya. Ini berdampak pada penurunan nafsu makannya.
Di sini, EPA berperan untuk meredam badai sitokin, sehingga dapat membantu meningkatkan nafsu makan pasien kanker dan mencegah kaheksia. Jurnal kesehatan menyebutkan 2 gram EPA setiap hari dapat meningkatkan penambahan berat badan pada pasien kanker.
EPA juga membantu meningkatkan imunitas pada pasien kanker, sehingga daya tahan tubuhnya pun lebih kuat. Meskipun tidak semua pasien mengalami kondisi kaheksia, tetap disarankan untuk melengkapi nutrisi dengan mengonsumsi EPA dan nutrisi lain yang utama, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Konsumsi EPA harian untuk pasien kanker

EPA bisa didapatkan dari sumber yang beragam, termasuk ikan salmon sebagai salah satu sumber omega-3 yang tinggi. Berdasarkan National Institute of Health, dalam sajian 3 ons atau sekitar 100 gram ikan salmon, mengandung 0,35-0,59 gram EPA. Selain didapatkan dari sumber makanan laut, EPA bisa didapatkan dari suplementasi yang tersedia di pasaran misalnya dalam bentuk kapsul gel dan makanan cair. Kandungan EPA dalam bentuk kapsul gel berkisar antara 180 mg hingga 600 mg dapat ditemukan di pasaran. Sementara, suatu produk makanan cair siap minum yang beredar mengandung 1000 mg EPA per botolnya.
Untuk mencapai 2 gram asupan EPA harian, pasien kanker dapat mengonsumsi ikan salmon 200 gram ditambah dengan satu botol makanan cair dengan kandungan 1000 mg EPA. Ikan salmon juga bisa diganti dengan ikan berlemak lainnya, seperti ikan kembung namun perlu dipahami, bahwa kandungan EPA pada ikan salmon adalah yang paling tinggi saat ini. Jangan lupa juga untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi lainnya melalui konsumsi beragam sayur, buah, maupun daging-dagingan agar kebutuhan nutrisi terjaga optimal.
Dengan demikian, konsumsi beragam nutrisi termasuk konsumsi EPA, dapat membantu pasien kanker yang berjuang melawan kankernya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar