backup og meta

Obat Pereda Nyeri Kanker dan Cara-cara Lain Meredakannya

Obat Pereda Nyeri Kanker dan Cara-cara Lain Meredakannya

Hampir semua pasien penyakit kanker merasakan nyeri. Ini bisa menjadi bagian dari gejala kanker, maupun efek samping dari pengobatan yang dijalani. Rasa nyeri dapat muncul tiba-tiba, berlangsung singkat, atau bertahan lebih lama. Jangan khawatir, ada berbagai cara untuk mengatasinya, seperti minum obat pereda nyeri kanker. Cara ini cukup efektif dalam merawat luka operasi kanker. Selain itu, adakah cara lainnya?

Obat pereda nyeri untuk pasien kanker

Selain tubuh yang lelah, nyeri menjadi keluhan umum bagi pasien kanker. Rasa nyeri yang timbul sangat beragam mulai dari mati rasa, pegal, terbakar, dan sakit seperti ditusuk-tusuk benda tajam.

Munculnya rasa sakit bisa menandakan bahwa sel kanker semakin berkembang, menyebar, dan menghancurkan jaringan sehat di sekitarnya.

Sel abnormal yang menumpuk berupa tumor kanker ini tumbuh membesar, menekan saraf, tulang, atau organ di dekatnya. Tumor ini juga bisa melepaskan bahan kimia yang menyebabkan tubuh menimbulkan reaksi berupa rasa sakit.

Selain dari kanker itu sendiri, rasa nyeri juga bisa muncul akibat efek samping pengobatan, seperti operasi, kemoterapi, dan radioterapi. Seberapa parah rasa nyerinya biasanya bergantung dengan jenis kanker yang dimiliki, stadium kanker, letak kanker, dan seberapa besar pasien bisa menoleransi rasa sakit tersebut.

Timothy J. Moynihan, M.D., seorang dokter spesialis kanker dari Mayo Clinic, menyebutkan bahwa minum obat pereda nyeri adalah salah satu cara jitu mengatasinya.

Obat pereda nyeri kanker tanpa resep dokter

obat radang sendi terbaru

Ada beberapa obat pereda nyeri yang dapat Anda beli tanpa menebus resep. Namun, Anda tetap perlu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum minum obat apapun selama sedang terapi kanker, terutama jika Anda mengalami demam, memiliki penyakit ginjal dan/atau hati, atau gangguan sistem pencernaan (terutama maag).

Obat-obatan yang bisa Anda beli bebas di warung atau toko obat terdekat, untuk mengatasi rasa sakit ringan hingga sedang, yaitu:

  • Anda dianjurkan memilih paracetamol (acetaminophen) sebagai pilihan pertama. Obat ini digunakan untuk melegakan nyeri ringan hingga sedang seperti sakit punggung, sakit kepala, atau demam. Paracetamol jarang menyebabkan efek samping, seperti mual, sakit kepala, dan susah tidur.
  • Jika paracetamol tidak cukup ampuh, pasien kanker bisa menggunakan obat pereda nyeri golongan NSAID, seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin. Sama seperti acetaminophen, obat NSAID dapat meredakan nyeri sekaligus peradangan. Namun, obat ini bisa menyebabkan gangguan asam lambung.

Obat pereda nyeri kanker dengan resep dokter

Terkadang, rasa sakit yang ditimbulkan akibat pengobatan kanker membutuhkan obat yang dosisnya lebih kuat, seperti obat pereda nyeri jenis opiat (fentanil, hydromorphone, metadone, morfin, oxycodone, dan tramadol). Obat-obatan keras ini harus ditebus dengan resep dokter. Pastikan untuk mengikuti perintah dokter saat mengonsumsi obat-obatan ini, termasuk soal dosis dan aturan pakainya.

Obat pereda nyeri pada kanker ini diberikan dengan cara yang berbeda tergantung kondisi pasien. Umumnya obat langsung dikonsumsi seperti biasa melalui mulut, seperti pil, kapsul, tablet, dan obat yang berbentuk cair. Sementara itu, cara lainnya ialah disuntikkan di bawah kulit ke dalam jaringan antara kulit dan otot atau jika berbentuk krim maka dioleskan ke kulit.

Obat-obatan diatas bisa diresepkan terpisah atau dikombinasikan dengan obat lain seperti:

  • Antikolvulsan, membantu mengendalikan nyeri saraf seperti terbakar dan kesemutan.
  • Antidepresan, menghilangkan rasa sakit dan membantu Anda untuk tidur.
  • Obat anti peradangan dan kortikosteorid, misalnya prednison atau deksametason.
  • Bifosfonat, seperti pamidronat dan asam zoledronat, untuk mengobati nyeri tulang.
  • Bius lokal, seperti krim kulit dengan capsaicin atau lidocaine untuk membantu meringankan rasa sakit di kulit dan jaringan sekitarnya.

Kombinasi obat pereda nyeri untuk kanker dan masing-masing dosisnya akan ditentukan dokter berdasarkan tingkat keparahan gejala. Aturan pakai akan direncanakan seketat mungkin untuk menghindari interaksi antar obat yang mungkin dapat berakibat fatal.

Jangan mengubah atau menghentikan dosis obat secara mendadak tanpa sepengetahuan dokter Anda. Jika setelahnya Anda masih merasakan sakit, hubungi dokter Anda untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Perawatan alternatif selain minum obat pereda nyeri

Akupuntur pengobatan alternatif stroke

Selain minum obat, ada banyak perawatan alternatif yang dapat membantu pasien kanker mengurangi rasa nyerinya, seperti:

1. Akupunktur

Selain minum obat pereda nyeri, pasien kanker juga bisa memilih akupunktur. Pengobatan alternatif ini dilakukan dengan memasukkan jarum ke jalur-jalur atau meridian tertentu di dalam tubuh.

Menurut Cancer Research UK, studi menunjukkan bahwa akupunktur bekerja dengan merangsang saraf sehingga tubuh melepaskan endorfin di sumsum tulang belakang dan otak. Endorfin kemudian dapat memberikan efek pengurangan rasa sakit.

Akupunktur juga merangsang tubuh melepaskan serotonin, yakni hormon yang membuat Anda merasa senang sehingga rasa sakit dapat berkurang. Kedua efeknya ini tentu bisa membantu pasien kanker mengurangi rasa nyeri sekaligus kelelahan.

2. Perawatan luka bekas operasi kanker

Merawat luka bekas operasi dengan baik termasuk cara untuk meredakan nyeri kanker. Pasalnya, jika dibiarkan rasa nyeri bahkan infeksi bisa terjadi. National Health Service memberikan tipsnya merawat luka dan mempercepat proses pemulihan setelah operasi kanker berikut ini.

  • Minum obat pereda nyeri yang diberikan dokter. Sekitar 20 menit setelahnya, rasa nyeri akan berkurang.
  • Penting bagi Anda untuk menghindari pembekuan darah, sehingga Anda harus bergerak sesegera mungkin. Tidak perlu sesuatu yang rumit, hanya sesederhana meregangkan lutut atau pergelangan kaki, dan menggoyang-goyangkan telapak kaki Anda.
  • Jaga luka bekas operasi tetap bersih dan kering untuk menghindari terjadinya infeksi. Jangan menggosok atau mengusap bekas sayatan karena akan memperparah kondisinya.
  • Hindari mencopot jahitan, staples, plester, atau lem operasi sendiri tanpa izin dokter. Jika luka terasa gatal, obat pereda gatal pada dokter. Jika Anda mengalami perdarahan di lokasi sayatan, tekan luka tersebut selama setidaknya lima menit menggunakan tisu atau handuk bersih.

3. Lakukan terapi relaksasi

Pilihan lain jika tidak ingin minum obat pereda nyeri kanker adalah mengikuti terapi relaksasi. Cobalah duduk atau berbaring di tempat yang menyenangkan. Kemudian, tutup mata Anda dan atur napas sambil memikirkan hal yang Anda sukai.

Bahkan, Anda juga bisa memutar CD dengan lantunan melodi yang membuat Anda tenang dan damai. Cara ini cukup ampuh meredakan nyeri tubuh ringan. Selain itu, juga membantu pasien kanker tidur lebih nyenyak dan mengurangi kecemasan.

4. Kompres dengan air dingin atau hangat

Rasa nyeri sedang, bisa diatasi dengan perawatan tanpa obat pereda nyeri kanker. Caranya, menempatkan kompres air panas atau panas, atau menggunakan hotpack yang dijual di apotek. Tempelkan kompres atau hotpack ke area yang terasa nyeri. Diamkan selama 5-10 menit dan angkat kompres maupun hotpack.

Namun bagi Anda yang menjalani terapi radiasi, hindari penggunaan terapi panas dan dingin ini. Begitu juga ketika Anda akan atau setelah kemoterapi, tanyakan lebih dahulu pada dokter. Hindari juga menggunakan kompres panas pada area yang memiliki luka terbuka.

Jika Anda terpikir untuk menggunakan krim yang mengandung menthol, pastikan izin dulu pada dokter. Pasalnya, krim ini bisa memberikan efek samping yang buruk pada pengobatan tertentu.

5. Beri pijatan atau tekanan

Rasa nyeri dapat berupa sakit kepala. Jika pasien kanker ingin mengatasi hal ini tanpa minum obat pereda nyeri, coba pijat kepala Anda. Anda bisa memijat dengan gerakan lambat dan melingkar dengan atau tanpa lotion/minyak.

Cara lainnya, Anda juga bisa menggunakan alat vibrator khusus yang ditempatkan di kepala atau tubuh untuk mengurangi rasa nyeri. Namun, jika Anda baru saja menjalani radioterapi, hindari memijat, menekan, atau menggunakan vibrator di area kulit yang kemerahan dan membengkak.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cancer – Symptoms and causes. (2018, December 12). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cancer/symptoms-causes/syc-20370588 [Accessed on July 9th, 2020]

Cancer pain: Relief is possible. (2018, November 3). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cancer/in-depth/cancer-pain/art-20045118 [Accessed on July 9th, 2020]

Cancer pain (pdq®)–patient version. (2020, January 3). National Cancer Institute. https://www.cancer.gov/about-cancer/treatment/side-effects/pain/pain-pdq [Accessed on July 9th, 2020]

Having an operation (surgery) – After surgery. (2017, October 23). nhs.uk. https://www.nhs.uk/conditions/having-surgery/afterwards/ [Accessed on July 9th, 2020]

Acetaminophen. Drugs.com. https://www.drugs.com/acetaminophen.html [Accessed on July 9th, 2020]

Non-medical treatments for cancer pain. (n.d.). American Cancer Society | Information and Resources about for Cancer: Breast, Colon, Lung, Prostate, Skin. https://www.cancer.org/treatment/treatments-and-side-effects/physical-side-effects/pain/non-medical-treatments-for-cancer-pain.html [Accessed on July 9th, 2020]

Versi Terbaru

21/06/2021

Ditulis oleh Widya Citra Andini

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Ririn Sjafriani


Artikel Terkait

Terapi Target

Apakah Kanker Penyakit Keturunan? Ini Faktanya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 21/06/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan