backup og meta

Penyebab Kanker Prostat dan 11 Faktor Risikonya

Penyebab Kanker Prostat dan 11 Faktor Risikonya
Penyebab Kanker Prostat dan 11 Faktor Risikonya

Berdasarkan data Globocan pada 2022, kanker prostat berada pada posisi kelima sebagai penyebab kematian pria. Lantas, apa sebenarnya yang menjadi penyebab kanker prostat?

Mengenali penyebab kanker prostat

Penyebab kanker prostat adalah perubahan atau mutasi DNA pada sel prostat. Normalnya, sel-sel ini akan tumbuh dan membelah diri dalam jumlah yang wajar, kemudian mati dan digantikan sel-sel baru.

Namun, mutasi DNA bisa menyebabkan sel-sel tersebut tetap hidup dan membelah diri secara tidak terkendali. Jika dibiarkan, sel-sel abnormal akan menumpuk dan membentuk jaringan tumor.

Meski berasal dari prostat, sel-sel tersebut bisa menyebar ke organ tubuh lainnya dan sebaliknya. Kondisi ini disebut sebagai metastasis.

Mutasi DNA bisa terjadi karena faktor keturunan (inherited). Kondisi ini terjadi pada sekitar 5–10% kasus kanker prostat. 

Di samping itu, sebagian besar pasien kanker mungkin baru memiliki sel kanker pada satu waktu dalam hidupnya dan bukan bawaan lahir. Kondisi ini disebut sebagai acquired gene mutations.

Meski begitu, penyebab mutasi DNA yang menimbulkan kanker prostat tidak diketahui secara pasti. Namun, para ahli meyakini ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker prostat pada pria.

Berbagai faktor yang meningkatkan risiko kanker prostat

kanker prostat

Kanker prostat merupakan penyakit yang bisa terjadi pada siapa pun. Namun, beberapa kondisi berikut bisa meningkatkan risikonya.

1. Pertambahan usia

Semakin bertambah usia, risiko kanker prostat pun meningkat. Anda lebih berisiko mengalami kanker prostat ketika memasuki usia 50 tahun.

American Cancer Society menyebutkan bahwa enam dari 10 kasus kanker prostat terjadi pada pria berusia di atas 65 tahun. Meski begitu, kanker ini juga bisa menyerang pria di bawah usia 40 tahun.

2. Riwayat keluarga

Faktor lain yang meningkatkan risiko kanker prostat adalah riwayat keluarga. Anda berisiko hingga dua kali lipat terkena kanker prostat bila memiliki ayah atau saudara laki-laki dengan riwayat penyakit tersebut.

Risikonya bisa meningkat jika saudara laki-laki Anda mengalami kanker prostat di usia muda.

Anda juga berisiko terkena kanker prostat jika memiliki keluarga dengan kanker payudara. Pasalnya, mutasi gen BRCA1 atau BRCA2 pada kanker payudara bisa memberikan sedikit pengaruh pada mutasi sel prostat.

3. Kegemukan atau obesitas

Pria dengan berat badan berlebih atau obesitas juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami kanker prostat. Obesitas bahkan bisa mempercepat perkembangan stadium kanker prostat sehingga lebih membahayakan.

Harvard Health Publishing menyebutkan bahwa pria yang kelebihan berat badan memiliki peningkatan risiko sebesar 8 persen, sedangkan pria yang obesitas memiliki peningkatan risiko hingga 2034 persen.

Belum diketahui secara pasti bagaimana obesitas meningkatkan risiko kanker. Akan tetapi, penumpukan lemak pada area perut, pinggang, dan pinggul diperkirakan menjadi penyebabnya.

4. Kebiasaan merokok

Selain meningkatkan risiko penyakit jantung dan paru-paru, merokok ternyata bisa meningkatkan risiko kanker prostat pada pria.

Kebiasaan merokok bahkan meningkatkan risiko kanker untuk menjadi ganas dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Meski hubungan kanker prostat dan merokok belum diketahui secara pasti, tidak ada salahnya untuk segera menghentikan kebiasaan ini mengingat dampak negatifnya pada kesehatan.

5. Makanan tertentu

Sudah menjadi rahasia umum bahwa beberapa makanan bisa meningkatkan risiko kanker, tak terkecuali kanker prostat.

Selain makanan cepat saji, konsumsi makanan tinggi kalsium secara berlebihan dinilai bisa meningkatkan risiko kanker prostat.

Meski begitu, bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsi produk tinggi kalsium sama sekali. Hanya saja, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 700 mg kalsium per hari.

6. Tinggi badan

Sebenarnya, tinggi badan tidak secara langsung meningkatkan risiko kanker prostat. Akan tetapi, para ahli menilai bahwa pria bertubuh jangkung biasanya memiliki lebih banyak sel serta volume prostat yang lebih besar.

Jika digabungkan dengan faktor risiko lainnya, seperti keturunan atau berat badan berlebih, kemungkinan tumbuhnya sel kanker prostat pada pria jangkung bisa lebih besar dibandingkan pria dengan tinggi badan sedang atau pendek.

7. Kurang gerak

Pria yang jarang olahraga dan kurang aktif melakukan kegiatan fisik cenderung mengalami obesitas. Karena inilah, pria yang kurang gerak memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker prostat.

Sebaliknya, pria yang rajin olahraga memiliki peluang lebih besar untuk sembuh dan bertahan hidup dengan penyakit ini. Tanyakan dengan dokter untuk mengetahui olahraga apa yang paling cocok untuk pasien kanker.

8. Peradangan pada kelenjar prostat

Ada sejumlah masalah kesehatan yang diyakini menjadi penyebab kanker prostat, salah satunya peradangan pada kelenjar prostat alias prostatitis.

Ini lantaran peradangan kronis bisa memicu kerusakan atau mutasi DNA yang merupakan penyebab kanker. Meski begitu, hubungan antara prostatitis dan kanker prostat belum diketahui pasti.

9. Penyakit seks menular

Gonore, klamidia, dan infeksi menular seksual (IMS) lainnya juga dipercaya bisa menjadi faktor risiko penyebab kanker prostat.

Pasalnya, berbagai kondisi tersebut bisa memicu peradangan pada area prostat. Namun, lagi-lagi masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan keduanya.

10. Gangguan tidur

insomnia

Tahukah Anda bahwa waktu tidur malam yang cukup bisa menurunkan risiko kanker prostat?

Ini karena kadar melatonin pada pria yang tidur dengan cukup cenderung lebih tinggi. Melatonin adalah hormon yang dipercaya bisa menghambat pertumbuhan sel kanker.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Cancer (2019) juga menyebutkan bahwa risiko kanker prostat bisa meningkat hingga 1,35 kali lipat pada pria berusia di atas 65 tahun yang memiliki gangguan tidur.

11. Penyakit tertentu

Pria dengan penyakit Crohn juga dipercaya memiliki risiko kanker prostat yang lebih besar. Pasalnya, penyakit Crohn bisa meningkatkan kadar prostate specific antigen atau PSA dalam tubuh.

Tingginya kadar PSA merupakan salah satu faktor penyebab kanker prostat. Namun, bukan berarti pria dengan kadar PSA tinggi pasti terserang kanker prostat.

Perlu diingat bahwa memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko di atas bukan berarti bahwa Anda sudah pasti terserang kanker prostat.

Namun, Anda bisa mengurangi risiko kanker dengan sebisa mungkin menghindari berbagai kondisi di atas.

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kelenjar prostat atau merasakan gejala kanker prostat, segeralah kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Kesimpulan

  • Seperti jenis kanker lainnya, penyebab utama kanker prostat adalah perubahan atau mutasi DNA. Namun, penyebab mutasi DNA itu sendiri sebenarnya belum diketahui secara begitu.
  • Meski begitu, usia, riwayat keluarga, obesitas, kebiasaan merokok, beberapa jenis makanan, dan gangguan tidur dinilai bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kanker prostat.
  • Perlu diingat bahwa memiliki faktor risiko bukan berarti bahwa Anda pasti memiliki kanker prostat. Hanya saja, tak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter karena risiko Anda mengalaminya lebih besar.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What causes prostate cancer? (n.d.). Information and Resources about Cancer: Breast, Colon, Lung, Prostate, Skin | American Cancer Society. Retrieved 19 March 2025, from https://www.cancer.org/cancer/prostate-cancer/causes-risks-prevention/what-causes.html

Prostate cancer risk factors. (n.d.). Information and Resources about Cancer: Breast, Colon, Lung, Prostate, Skin | American Cancer Society. Retrieved 19 March 2025, from https://www.cancer.org/cancer/prostate-cancer/causes-risks-prevention/risk-factors.html

Obesity and prostate cancer. (2007, January 1). Harvard Health. Retrieved 19 March 2025, from https://www.health.harvard.edu/newsletter_article/obesity-and-prostate-cancer

News. (2025, March 12). Harvard T.H. Chan School of Public Health. Retrieved 19 March 2025, from https://www.hsph.harvard.edu/news/hsph-in-the-news/sleep-and-prostate-cancer/

Prostate cancer – Symptoms and causes. (2022, December 14). Mayo Clinic. Retrieved 19 March 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prostate-cancer/symptoms-causes/syc-20353087

Prostate cancer causes. (n.d.). Macmillan Cancer Support | The UK’s leading cancer care charity. Retrieved 19 March 2025, from https://www.macmillan.org.uk/cancer-information-and-support/prostate-cancer/causes-and-risk-factors-of-prostate-cancer

Prostate cancer – Causes. (2017, October 23). nhs.uk. Retrieved 19 March 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/prostate-cancer/causes/

Testosterone and prostate cancer risk: The plot thickens. (n.d.). Prostate Cancer UK. Retrieved 19 March 2025, from https://prostatecanceruk.org/about-us/news-and-views/2017/11/testosterone-and-prostate-cancer-risk-the-plot-thickens

Prostate cancer risk factors. (2023, October 2). Prostate Cancer Foundation. Retrieved 19 March 2025, from https://www.pcf.org/patient-resources/family-cancer-risk/prostate-cancer-risk-factors/

Prostate cancer causes. (2022, October 21). Prostate Cancer Foundation. Retrieved 19 March 2025, from https://www.pcf.org/about-prostate-cancer/what-is-prostate-cancer/prostate-cancer-causes/

Chung, W., & Lin, C. (2019). Sleep disorders associated with risk of prostate cancer: A population-based cohort study. BMC Cancer19(1). Retrieved 19 March 2025, from https://doi.org/10.1186/s12885-019-5361-6

Perez-Cornago, A., Appleby, P. N., Pischon, T., et.al. (2017). Tall height and obesity are associated with an increased risk of aggressive prostate cancer: Results from the EPIC cohort study. BMC Medicine15(1). Retrieved 19 March 2025, from https://doi.org/10.1186/s12916-017-0876-7

Rider, J. R., Wilson, K. M., Sinnott, J. A., Kelly, R. S., Mucci, L. A., & Giovannucci, E. L. (2016). Ejaculation frequency and risk of prostate cancer: Updated results with an additional decade of follow-up. European Urology70(6), 974-982. Retrieved 19 March 2025, from https://doi.org/10.1016/j.eururo.2016.03.027

Al-Fayez, S., & El-Metwally, A. (2023). Cigarette smoking and prostate cancer: A systematic reviewand meta-analysis of prospective cohort studies. Tobacco Induced Diseases21(February), 1-12. Retrieved 19 March 2025, from https://doi.org/10.18332/tid/157231

Secretariat, E. (2022, May 5). Obesity associated with a higher risk of fatal prostate cancer, biggest study of its kind finds. EASO. Retrieved 19 March 2025, from https://easo.org/obesity-associated-with-a-higher-risk-of-fatal-prostate-cancer-biggest-study-of-its-kind-finds/

360 Indonesia fact sheet. (n.d.). Global Cancer Observatory. Retrieved 19 March 2025, from https://gco.iarc.who.int/media/globocan/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheet.pdf

Versi Terbaru

03/04/2025

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Kanker Prostat pada Wanita

8 Cara Pengobatan untuk Menyembuhkan Kanker Prostat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan