backup og meta

Sarkoma

Sarkoma

Pertumbuhan sel kanker bisa terjadi di hampir seluruh bagian tubuh Anda, termasuk jaringan lunak. Kanker yang menyerang lunak dikenal sebagai sarkoma.

Lantas, apa yang membedakan sarkoma dengan jenis kanker lainnya? Pada bagian tubuh mana saja jaringan lunak ini berada? Temukan jawabannya melalui uraian berikut.

Apa itu sarkoma?

Sarkoma adalah jenis kanker yang bermula dari jaringan lunak, seperti lemak, otot, saraf, jaringan fibrosa, pembuluh darah, serta tendon.

Kanker ini bisa muncul pada jaringan lunak mana pun yang tersebar pada tubuh, tetapi paling sering muncul pada lengan, tangan, serta kaki.

Berdasarkan laman American Cancer Association, ada lebih dari 50 jenis sarkoma. Berikut adalah beberapa di antaranya.

  • Fibrosarkoma: kanker yang menyerang jaringan ikat fibrosa.
  • Sarkoma sel jernih: kanker yang umumnya muncul pada tendon di tangan atau kaki.
  • Angiosarkoma: kanker yang bermula di pembuluh darah atau pembuluh getah bening.
  • Sarkoma kaposi: kanker yang bermula pada sel-sel yang melapisi kelenjar getah bening atau pembuluh darah.
  • Osteosarkoma: kanker yang terbentuk di jaringan tulang.
  • Leiomiosarkoma: kanker yang bermula di jaringan otot polos.
  • Liposarkoma: kanker yang menyerang jaringan lemak.
  • Sarkoma sinovial: kanker pada jaringan di sekitar sendi.
  • Rhabdomiosarkoma: kanker yang bermula di jaringan lunak dan paling umum menyerang anak-anak.
  • Neurofibrosarkoma: kanker yang bermula di selubung saraf tepi.

Tanda dan gejala sarkoma

nyeri otot pada anak

Pada tahap awal, kanker jaringan lunak sering kali tidak bergejala. Sarkoma akan menimbulkan gejala ketika tumor membesar dan menekan saraf, organ, atau otot di sekitarnya.

Gejala sarkoma pun bisa beragam, tertantung di mana sel kanker berasal. Secara umum, berikut adalah beberapa gejalanya.

  • Timbul benjolan padat yang sulit digerakkan, tidak nyeri, tetapi ukurannya bisa membesar seiring berjalannya waktu.
  • Nyeri tulang dan sering mengalami patah tulang karena cedera ringan atau tanpa cedera sama sekali.
  • Sakit perut, sembelit, atau BAB berdarah, khususnya pada tumor yang tumbuh di jaringan lunak usus.
  • Batuk dan sesak napas, khususnya jika tumor tumbuh di jaringan lunak sekitar paru-paru.
  • Demam yang tidak diketahui penyebabnya dan sering terjadi.
  • Rentang gerak tubuh menjadi terbatas.

Penyebab dan faktor risiko sarkoma

Penyebab sarkoma masih belum diketahui secara pasti. Kanker terjadi ketika DNA di dalam sel mengalami perubahan (mutasi) sehingga tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali.

Penyebab mutasi sel juga belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, beberapa kondisi berikut diketahui berkaitan dengan peningkatan risiko kanker jaringan lunak.

  • Riwayat terapi radiasi dalam jangka waktu yang lama.
  • Pembengkakan kronis karena cairan getah bening yang tersumbat (limfedema).
  • Paparan human herpesvirus 8, bahan kimia, dan herbisida.
  • Kondisi genetik yang diturunkan, seperti retinoblastoma herediter, sindrom Farder, atau tuberous sclerosis.

Diagnosis sarcoma cancer

Sebagai langkah awal diagnosis, dokter akan mengajukan pertanyaan seputar gejala yang Anda rasakan dan riwayat kesehatan pribadi serta keluarga.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan berikut untuk memastikan diagnosis.

  • Tes pencitraan, seperti MRI, CT scan, USG, PET scan, dan jenis pemindaian lainnya untuk memeriksa bagian tubuh yang diduga memiliki tumor.
  • Biopsi atau pengambilan sampel jaringan untuk mengetahui jenis tumor dan memastikan apakah tumor bersifat ganas.

Selalu ikuti saran pemeriksaan dari dokter untuk mendapatkan hasil diagnosis yang tepat.

Tingkatan stadium sarkoma

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter dapat menentukan tingkat keparahan (stadium) sarcoma dan sejauh mana sel kanker telah menyebar. Pembagian stadium akan didasarkan dengan sistem TNM.

Tumor (T) berarti ukuran sel abnormal dalam tubuh, nodes (N) berarti penyebarannya ke kelenjar getah bening, sementara metastasis (M) adalah sejauh mana kanker menyebar ke organ lain.

TNM juga bergantung pada lokasi tumor, apakah di kepala leher, anggota gerak (lengan, tungkai), perut, atau dada.

Di bawah ini adalah pembagian stadium sarcoma pada anggota gerak (lengan atau tungkai).

  • Stadium 1A: tumor berukuran tidak lebih dari 5 cm, pertumbuhannya lambat, dan belum menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lain.
  • Stadium 1B: tumor lebih dari 5 cm hingga maksimal 15 cm, pertumbuhannya lambat, dan belum menyebar ke kelenjar getah bening maupun organ lain.
  • Stadium 2: tumor berukuran kurang dari 5 cm, pertumbuhannya cepat, tapi belum mencapai kelenjar getah bening atau organ lain.
  • Stadium 3A: tumor berukuran 610 cm, pertumbuhannya cepat, tapi belum menyebar ke kelenjar getah bening maupun organ lain.
  • Stadium 3B: tumor berukuran lebih dari 10 cm, pertumbuhannya cepat, tapi belum menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lain.
  • Stadium 4: ukuran tumor bervariasi, tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lain, seperti paru-paru, hati, atau tulang.

Contoh penilaian stadium dengan sistem TNM: stadium 1A berarti bahwa ukuran tumor tidak lebih dari 5 cm (T1), pertumbuhannya lambat, dan belum menyebar ke kelenjar getah bening (N0) atau organ lain (M0).

Pengobatan kanker sarkoma

paclitaxel, ifosfamide

Setiap pasien kanker jaringan lunak bisa mendapatkan pengobatan yang berbeda, tergantung tipe, lokasi, stadium, serta kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.

Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan.

  • Operasi pengangkatan tumor melalui pembedahan. Jaringan di sekitar tumor mungkin juga diangkat untuk memastikan tidak ada sel abnormal yang tertinggal.
  • Kemoterapi untuk menghambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker. Obat kemoterapi bisa diberikan dalam bentuk pil atau infus.
  • Radioterapi menggunakan sinar berenergi tinggi, seperti sinar X atau gamma, untuk menghancurkan sel kanker.
  • Terapi target yang secara spesifik menyerang gen atau protein yang hanya dimiliki oleh sel kanker. Jenis terapi ini meminimalkan risiko kerusakan pada sel sehat.

Demi mendapatkan hasil pengobatan terbaik, dokter biasanya juga memberikan panduan gaya hidup untuk pasien kanker.

Di samping itu, sudah sewajarnya bagi pasien kanker untuk mendapatkan dukungan emosional dari orang-orang di sekitarnya.

Kesimpulan

  • Sarkoma adalah kanker yang bermula dari jaringan lunak, seperti lemak, otot, saraf, pembuluh darah, dan tendon.
  • Dibedakan sesuai area asal kanker, seperti fibrosarkoma (jaringan ikat fibrosa), osteosarkoma (jaringan tulang), dan neurofibrosarkoma (selubung saraf tepi).
  • Gejalanya antara lain benjolan padat yang sulit digerakkan, nyeri tulang, dan demam tanpa sebab yang berulang.
  • Berdasarkan tingkat keparahannya, terbagi menjadi stadium 1A, 1B, 2, 3A, 3B, dan 4.
  • Pengobatan sarcoma cancer bisa dilakukan melalui pembedahan, kemoterapi, radioterapi, atau terapi target.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sarcoma. (n.d.). Johns Hopkins Medicine, based in Baltimore, Maryland. Retrieved 02 December 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/sarcoma

Sarcoma – Symptoms and causes. (2022, December 28). Mayo Clinic. Retrieved 02 December 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sarcoma/symptoms-causes/syc-20351048

What is a soft tissue sarcoma? (n.d.). Information and Resources about Cancer: Breast, Colon, Lung, Prostate, Skin | American Cancer Society. Retrieved 02 December 2024, from https://www.cancer.org/cancer/soft-tissue-sarcoma/about/soft-tissue-sarcoma.html

Tests for soft tissue sarcomas. (n.d.). Information and Resources about Cancer: Breast, Colon, Lung, Prostate, Skin | American Cancer Society. Retrieved 02 December 2024, from https://www.cancer.org/cancer/soft-tissue-sarcoma/detection-diagnosis-staging/how-diagnosed.html

Versi Terbaru

11/12/2024

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Memahami Pengobatan Nuklir untuk Membantu Terapi Kanker

Amankah Diet Ketogenik (Keto) untuk Pasien Kanker?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 11/12/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan