backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kanker Liposarcoma

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 12/10/2022

Kanker Liposarcoma

Pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkontrol bisa menyebabkan kanker dari berbagai bagian tubuh, termasuk jaringan lemak. Kondisi ini sendiri dikenal sebagai kanker liposarcoma.

Kenali lebih lanjut mengenai gejala, penyebab, dan cara mengobatinya di bawah ini.

Apa itu kanker liposarcoma?

ciri-ciri kanker liposarcoma

Kanker liposarcoma atau liposarkoma adalah penyakit kanker yang berkembang pada jaringan lemak. Penyakit ini dapat memengaruhi jaringan lemak pada bagian tubuh mana pun.

Umumnya, kanker terbentuk pada bagian tubuh yang punya banyak jaringan lemak, seperti sekitar perut, kaki, dan lengan. Bahkan, hampir setengah kasus liposarcoma terjadi pada area paha.

Liposarkoma paling sering terjadi pada orang dewasa yang berusia lebih tua. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan penyakit ini juga bisa terjadi pada usia berapa pun.

Perawatan untuk penyakit kanker ini biasanya melibatkan prosedur pembedahan. Selain itu, terapi radiasi dan kemoterapi juga bisa dokter lakukan.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Liposarkoma termasuk jenis kanker yang langka. Menurut data National Organization for Rare Disorders (NORD), penyakit ini memengarui 2.000 orang setiap tahun di Amerika Serikat.

Penyakit kanker ini lebih banyak memengaruhi pria daripada wanita. Kebanyakan kasus terjadi pada orang berusia paruh baya, yakni sekitar 50–65 tahun.

Kanker liposarcoma jarang terjadi pada anak-anak. Namun, kebanyakan kasus mungkin bisa terjadi selama masa remaja.

Tanda dan gejala kanker liposarcoma

lipoma benjolan di paha

Kebanyakan pengidap kanker liposarcoma tidak menunjukkan ciri-ciri khusus, kecuali munculnya benjolan yang dapat diraba, bersifat lunak atau keras, tumbuh lambat, dan biasanya tidak terasa nyeri.

Pada umumnya, gejala kanker ini cukup bervariasi, yang hal ini tergantung pada bagian tubuh tempat sel abnormal yang menyebabkan kanker terbentuk.

Liposarkoma yang terbentuk pada lengan dan kaki bisa menimbulkan gejala, antara lain:

  • benjolan yang tumbuh di bawah permukaan kulit,
  • pembengkakan yang terasa nyeri atau tidak, dan
  • kelemahan pada anggota tubuh yang terkena.
  • Sementara itu, kanker liposarcoma yang terbentuk pada perut akan menunjukkan ciri-ciri berupa:

    Kapan harus periksa ke dokter?

    Jika mencurigai bahwa diri Anda mengalami penyakit kanker ini, segera konsultasikan dengan dokter. Tubuh tiap orang berbeda dan gejala yang muncul tidak selalu sama.

    Segera periksakan diri bila Anda memiliki benjolan di bawah kulit yang berukuran lebih dari 5 cm. Benjolan ini biasanya tidak diketahui penyebabnya dan tidak mengempis dalam beberapa hari.

    Dokter yang mencurigai adanya kanker liposarcoma lalu akan merujuk Anda ke dokter spesialis kanker (onkologi) untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan lebih lanjut.

    Penyebab kanker liposarcoma

    Hingga saat ini, dokter belum mengetahui pasti apa penyebab kanker liposarcoma. Namun, penyakit ini diketahui berawal dari perubahan atau mutasi genetik pada jaringan lemak.

    Mutasi genetik merangsang sel-sel lemak untuk terus tumbuh dan membelah diri hingga membentuk tumor

    Ada sejumlah faktor risiko dari penyakit kanker yang menyerang jaringan lemak ini, seperti:

    • riwayat keluarga yang mengidap liposarcoma atau kanker lainnya,
    • pernah menjalani terapi radiasi (radioterapi) untuk mengobati kanker, dan
    • terpapar bahan kimia berbahaya dalam jangka panjang, seperti vinil klorida (bahan kimia dalam pembuatan plastik).

    Diagnosis kanker liposarcoma

    Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu, yakni dengan melihat dan merasakan benjolan. Selain itu, dokter juga akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan pasien.

    Untuk mendapatkan diagnosis kanker liporsarkoma yang lebih akurat, berikut ini beberapa tes dan prosedur medis lain yang bisa dokter lakukan.

    • Tes pencitraan: pemindaian melalui prosedur foto rontgen, CT scan, atau MRI untuk mengetahui ukuran dan tingkat keparahan dari liposarkoma.
    • Biopsi: prosedur tes kanker dengan mengambil sampel kecil jaringan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.

    Pengobatan kanker liposarcoma

    dokter bedah kanker

    Dokter akan menentukan metode pengobatan kanker yang sesuai untuk pasien liposarkoma berdasarkan letak benjolan dan tingkat keparahannya.

    Pasien mungkin akan menjalani satu atau beberapa kombinasi perawatan seperti berikut ini.

    1. Prosedur operasi

    Pembedahan untuk mengangkat kanker liposarcoma paling sering dilakukan untuk mengobati kanker yang belum menyebar ke organ lain.

    Dokter akan membedah, kemudian mengangkat massa tumor dan beberapa jaringan sehat di sekitarnya. Hal ini untuk memastikan tidak ada sel-sel kanker yang tersisa.

    2. Terapi radiasi (radioterapi)

    Dokter spesialis onkologi radiasi akan melakukan terapi radiasi atau radioterapi yang bertujuan membunuh sel kanker di dalam tubuh pasien.

    Radioterapi bisa dilakukan baik sebelum maupun sesudah operasi. Secara umum, kombinasi operasi dan radioterapi mampu mencegah kekambuhan pada 85–90% kasus liposarcoma.

    2. Kemoterapi

    Prosedur kemoterapi dengan obat-obatan tertentu biasanya dilakukan pada pasien yang punya risiko kekambuhan tinggi atau jika sel kanker meluas ke bagian tubuh lain.

    Kemoterapi bisa dilakukan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa. Selain itu, metode ini juga bisa dilakukan sebelum operasi untuk membantu mengecilkan ukuran tumor.

    Pencegahan kanker liposarcoma

    Belum ada metode tertentu yang dapat dilakukan untuk mencegah liposarkoma hingga saat ini.

    Meski begitu, Anda bisa mengurangi risiko penyakit ini dengan menghindari atau menggunakan alat pelindung diri saat bekerja bila berisiko tinggi terpapar bahan kimia berbahaya.

    Pola hidup sehat juga jadi salah satu cara mencegah kanker yang bisa Anda lakukan, misalnya dengan mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, dan berhenti merokok.

    Anda juga disarankan untuk melakukan skrining kanker secara berkala. Hal ini dapat membantu mendeteksi kanker sebelum menyebar terlalu luas dan sulit disembuhkan.

    Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang kondisi ini, silakan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 12/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan