backup og meta

Mengenal Pembrolizumab, Obat Kanker Berbasis Imunoterapi yang Menjanjikan

Mengenal Pembrolizumab, Obat Kanker Berbasis Imunoterapi yang Menjanjikan

Para ahli di seluruh dunia masih terus berlomba dengan waktu untuk menyediakan obat kanker yang efektif dan minim efek samping. Nah, akhir-akhir ini, pengobatan berbasis imunoterapi untuk kanker tampaknya memberikan janji yang cukup baik. Salah satu obat kanker yang memanfaatkan sistem kekebalan tubuh (imun) adalah pembrolizumab.

Sebenarnya apa itu pembrolizumab? Apakah obat ini sudah diizinkan beredar di Indonesia? Benarkah bisa jadi obat kanker yang tepat? Cari tahu informasi lengkapnya di bawah ini.

Pembrolizumab obat apa?

Pembrolizumab adalah obat jenis antibodi monoklonal yang digunakan untuk pengobatan berbagai jenis kanker. Obat kanker ini bekerja dengan membantu sistem kekebalan tubuh untuk memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker. Berikut adalah jenis-jenis kanker yang mungkin menggunakan pengobatan dengan pembrolizumab. 

  • Melanoma yang telah menyebar (metastasis)
  • Kanker paru jenis NSCLC yang telah menyebar
  • Kanker kepala dan leher kambuhan atau tidak mempan dengan obat kemoterapi sebelumnya
  • Limfoma Hodgkin pada anak-anak dan dewasa yang tidak membaik setelah kemoterapi atau membaik tapi kambuh lagi setelah tiga kali pengobatan atau lebih
  • Kanker kandung kemih (pada lapisan kandung kemih dan bagian lain dari saluran kemih) yang telah menyebar
  • Kanker usus (kolorektal) yang telah menyebar

Perlu dicatat, obat ini tidak disetujui untuk pengobatan kanker darah multiple myeloma. Pada tahun 2017 lalu Food and Drugs Administration di Amerika Serikat yang setara dengan Badan POM di Indonesia, mengeluarkan peringatan keamanan obat ketika digabungkan dengan deksametason dan agen immunomodulator seperti lenalidomide atau pomalidomide.

Cara kerja pembrolizumab sebagai obat kanker

Pembrolizumab mencegah terjadinya suatu ikatan tertentu antara sel T (salah satu jenis sel darah putih) dan sel kanker yang dapat melemahkan sistem imun terhadap kanker. Dengan kata lain, ketika ikatan ini terjadi, yaitu ikatan antar kedua sel (PD1 dan PDL1), sel T menjadi lemah terhadap sel kanker dan tidak mampu membunuh sel kanker yang tidak normal ini.

Ketika pembrolizumab diberikan kepada tubuh, obat ini menghambat terjadinya ikatan tersebut. Jika sel T tidak terikat dengan sel kanker, sel tersebut pun akan menjadi tetap kuat sehingga mampu membunuh sel kanker.

kanker in situ

Bagaimana cara pemberian pembrolizumab?

Pembrolizumab tersedia dalam serbuk untuk dilarutkan dalam cairan lalu disuntikkan ke pembuluh darah (lewat infus) selama lebih dari 30 menit oleh dokter atau perawat di rumah sakit. Obat kanker ini biasanya disuntikkan dalam dosis 200 mg, diberikan setiap tiga minggu sekali hingga 24 bulan. 

Apakah obat ini sudah bisa diakses di Indonesia?

Sayang sekali, obat kanker yang cukup menjanjikan ini belum terdaftar masuk ke Indonesia dan belum mendapatkan izin dari Badan POM. Di kawasan Asia Tenggara, berdasarkan data dari MIMS (Monthly Index of Medical Specialities), obat ini sudah masuk di Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand. 

Karena itu, bila Anda ingin mencoba pengobatan kanker dengan obat ini, Anda memang harus mendapatkannya di luar negeri.

Berapa besar biaya pengobatan yang diperlukan?

Masalah biaya menjadi tantangan besar untuk penggunaan obat ini, karena harganya sangat mahal. Biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan yang disertai dengan kometerapi adalah 257.000 dolar AS per tahun. Namun, perusahaan menyatakan bahwa dalam delapan bulan, sel kanker sudah mati sehingga Anda memerlukan biaya 172.000 dolar AS atau sekitar 2,3 milliar rupiah.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

McDermott J, Jimeno A. 2015. Pembrolizumab: PD-1 inhibition as a therapeutic strategy in cancer. Drugs Today (Barc). 51(1):7-20.

MedlinePlus, Pembrolizumab Injection, diakses tanggal 1 Desember 2017.

MIMS Online, Keytruda, diakses tanggal 19 Desember 2017.

The Forbes, 2017, Has Merck Lucked Into A $10 Billion Drug?, diakses tanggal 19 Desember 2017.

Versi Terbaru

25/01/2022

Ditulis oleh Sarmoko, Apt.

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Kanker Rahim

Kanker Esofagus


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Sarmoko, Apt. · Tanggal diperbarui 25/01/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan