Beberapa orang mengira bahwa sirosis hati dan kanker hati adalah penyakit yang sama. Meski saling berhubungan, kedua penyakit ini sebenarnya berbeda. Simak apa saja perbedaan sirosis hati dan kanker hati melalui pembahasan berikut ini.
Perbedaan sirosis hati dan kanker hati
Anda mungkin pernah bertanya, “Apakah sirosis hati dan kanker hati adalah kondisi yang sama?”
Pertanyaan tersebut mungkin terlintas di pikiran Anda karena pada dasarnya kedua penyakit ini merupakan gangguan yang terjadi pada hati atau liver.
Berikut ini adalah perbedaan antara sirosis hati dan kanker hati, mulai dari pengertian, tanda dan gejala, hingga cara mengobatinya.
1. Perbedaan definisi
Sirosis hati adalah stadium akhir dari penyakit liver. Hal ini terjadi saat jaringan liver yang sehat berubah menjadi jaringan parut. Akibatnya, hati tidak bekerja dengan baik.
Jaringan parut akan menghalangi aliran darah melalui hati dan memperlambat kemampuan hati dalam memproses zat gizi, hormon, obat-obatan, serta menyingkirkan racun.
Apabila tidak segera diatasi, penyakit ini bisa menyebabkan gagal hati atau kerusakan hati permanen.
Sementara itu, kanker hati adalah penyakit yang terjadi ketika sel-sel kanker tumbuh pada hati. Penyakit ini terjadi akibat mutasi DNA pada sel-sel di dalam hati.
Mutasi DNA akan mengubah instruksi sel dan mengakibatkan pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkontrol hingga membentuk tumor.
2. Perbedaan gejala
Tidak ada perbedaan yang menonjol antara gejala kanker hati dan sirosis hati. Selama stadium awal, pasien biasanya tidak menunjukkan tanda atau gejala penyakit.
Gejala yang muncul pun biasanya tidak spesifik, seperti:
- kehilangan nafsu makan,
- merasa lemah dan lelah,
- mual,
- demam, dan
- turun berat badan tiba-tiba.
Namun, begitu fungsi hati makin memburuk, tanda dan gejala yang muncul dapat berupa:
- nyeri pada bagian atas perut,
- pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki,
- perut bengkak karena penumpukan cairan di dalam perut,
- urine berwarna kecokelatan atau oranye,
- feses berwarna keputihan dan berkapur disertai dengan darah,
- kulit mudah memar dan berdarah,
- testis mengecil pada pria, dan
- menopause dini pada wanita.
3. Perbedaan pengobatan
Kerusakan hati pada pengidap sirosis tidak dapat disembuhkan. Adapun, pengobatan bertujuan untuk memperlambat kerusakan hati, mengatasi gejala, dan mengobati komplikasi sirosis.
Pengobatan sirosis juga tergantung pada penyebabnya. Jika sirosis hati disebabkan oleh infeksi hepatitis C, dokter akan memberikan obat antivirus.
Sementara pada pengidap sirosis alkoholik akibat konsumsi alkohol berlebihan, pasien mungkin juga membutuhkan terapi untuk mengatasi kecanduan yang dialaminya.
Sementara itu, kanker hati masih dapat disembuhkan pada tahap awal. Pengobatan kanker hati bertujuan untuk menghancurkan dan menghambat perkembangan sel-sel kanker.
Nantinya pengobatan akan disesuaikan dengan stadium kanker, kondisi kesehatan pasien, dan ukuran serta lokasi tumor di dalam hati.
Ada beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan, seperti operasi pengangkatan jaringan yang rusak (hepatektomi), radioterapi, kemoterapi, imunoterapi, dan transplantasi hati.