backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

8 Langkah Pencegahan Penyakit Jantung Koroner

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 02/09/2020

    8 Langkah Pencegahan Penyakit Jantung Koroner

    Salah satu jenis penyakit jantung yang mematikan adalah penyakit jantung koroner (PJK). Selain dapat membahayakan nyawa, penyakit jantung yang satu ini juga termasuk salah satu penyebab utama serangan jantung. Maka dari itu, daripada harus mengobati dan mengatasi serangan jantung, lebih baik menerapkan cara mencegah penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan jantung koroner. Lalu, apa saja yang bisa dilakukan untuk pencegahan penyakit jantung koroner? Simak penjelasannya berikut ini.

    Cara mencegah penyakit jantung koroner

    Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit jantung koroner. Anda bisa menerapkannya agar hidup lebih sehat dan terhindar dari penyakit jantung yang satu ini. Apa saja yang bisa Anda lakukan?

    1. Menerapkan pola makan sehat

    Salah satu upaya pencegahan terhadap penyakit jantung koroner adalah menerapkan pola makan yang sehat. Oleh karena itu, Anda bisa mulai lebih memerhatikan apa saja makanan yang Anda konsumsi demi menjaga kesehatan jantung.

    Makanan yang sehat untuk jantung termasuk makanan yang kaya akan serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran segar. Bahkan, kalau bisa, Anda disarankan untuk mengonsumsinya sebanyak lima porsi dalam sehari. Tidak hanya itu, gandum juga termasuk makanan yang baik untuk jantung.

    Sebaliknya, ada pula makanan yang dilarang untuk penyakit jantung, khususnya jika Anda ingin mencegahnya.  Sebagai contoh, makanan yang kaya akan kandungan garam karena dapat meningkatkan tekanan darah.

    Ada pula makanan dengan kandungan lemak jenuh dan lemak trans yang terlalu tinggi. Keduanya termasuk makanan yang harus Anda hindari untuk pencegahan penyakit jantung koroner. Pasalnya, makanan yang tinggi kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

    Berikut ini adalah beberapa makanan yang kaya akan kandungan lemak jenuh:

    • Mentega.
    • Krim.
    • Kue dan biskuit.
    • Makanan yang mengandung minyak kelapa.
    • Sosis.

    Meski begitu, Anda masih boleh untuk mengonsumsi lemak tak jenuh untuk meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) di dalam darah, sehingga mengurangi penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah arteri.

    Makanan yang tinggi akan kadar lemak tak jenuh adalah:

    • Minyak ikan.
    • Alpukat.
    • Kacang-kacangan dan biji-bijian.
    • Minyak bunga matahari, minyak olive, dan minyak sayur.

    Selain harus asupan garam, asupan gula yang terlalu banyak ternyata juga kurang baik untuk kesehatan jantung. Untuk itu, jika Anda ingin melakukan pencegahan terhadap penyakit jantung koroner, langkah yang perlu Anda lakukan adalah menghindari makanan yang tinggi kandungan gulanya.

    2. Hindari kebiasaan merokok

    Salah satu cara mencegah penyakit jantung koroner adalah menghindari kebiasaan merokok. Ya, kebiasaan merokok memiliki dampak terhadap kesehatan jantung Anda. Bahkan, menurut John Hopkins Medicine, merokok merupakan salah satu gaya hidup yang dapat menyebabkan berbagai masalah jantung, khususnya serangan jantung.

    Salah satu kandungan di dalam rokok yang dapat membahayakan kesehatan adalah nikotin. Kandungan rokok yang satu ini dapat meningkatkan tekanan darah, yaitu salah satu faktor risiko dari penyakit jantung koroner.

    Tidak hanya berbahaya bagi diri sendiri, merokok juga berbahaya bagi orang di sekitar. Pasalnya, saat orang lain yang tidak merokok menghirup asap rokok, mereka akan tetap menjadi perokok pasif dan tetap merasakan dampaknya.

    Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko Anda mengalami aterosklerosis, yaitu penyempitan pembuluh darah akibat menumpuknya plak pada pembuluh darah arteri.

    Maka itu, salah satu pencegahan yang bisa Anda lakukan terhadap penyakit jantung koroner adalah tidak merokok. Jika Anda sudah terlanjur melakukan kebiasaan ini, Anda bisa melakukan upaya pencegahan jantung koroner dengan menghentikan kebiaasan ini.

    Berhenti merokok memang bukan perkara mudah, tapi selama didampingi dengan tekad yang kuat, lama-kelamaan Anda akan terbiasa dan bisa benar-benar berhenti dari kebiasaan yang tak baik untuk kesehatan secara menyeluruh.

    3. Rutin berolahraga

    Jangan menunggu gejala penyakit jantung koroner muncul terlebih dahulu untuk mulai rutin berolahraga. Usahakan, mulailah rutin aktif berolahraga mulai saat ini. Selain baik untuk kesehatan jantung, rajin melakukan aktivitas fisik juga baik untuk menjaga berat badan.

    Sementara itu, memiliki berat badan ideal juga dapat membantu Anda mengurangi risiko mengalami tekanan darah tinggi, salah satu faktor risiko dari penyakit jantung koroner. Dengan kata lain, rutin berolahraga merupakan salah satu cara yang tepat sebagai pencegahan terhadap penyakit jantung koroner.

    Di samping menurunkan tekanan darah tinggi, rutin berolahraga juga dapat membantu jantung dan sistem aliran darah di dalam tubuh menjadi bekerja dengan lebih efisien. Tidak hanya itu, olahraga juga dapat menurunkan kadar kolesterol di dalam darah.

    Namun, perhatikan jenis olahraga yang Anda lakukan. Pastikan bahwa Anda melakukan olahraga yang baik untuk jantung. Selain pilihan jenis olahraga, untuk memaksimalkan pencegahan terhadap penyakit jantung koroner ini, Anda bisa melakukan olahraga dengan durasi atau lama waktu yang tepat.

    Sebagai contoh, Anda disarankan berolahraga sebanyak 150 menit atau dua setengah jam setiap minggunya jika Anda melakukan olahraga yang ringan. Namun, jika Anda melakukan olahraga yang cukup berat, waktu yang dibutuhkan mungkin hanya 75 menit dalam seminggu.

    Anda bisa membaginya ke dalam lima hari dalam satu minggu. Jadi, Anda hanya perlu melakukan aktivitas fisik atau olahraga sebanyak 30 menit dalam sehari. Akan tetapi, sebelum itu, akan lebih baik jika Anda berkonsultasi ke dokter mengenai pilihan cara dalam mencegah penyakit jantung koroner ini. Pastikan pilihan olahraga sudah sesuai dengan kemampuan fisik yang Anda miliki.

    4. Menjaga berat badan ideal

    Dalam melakukan pencegahan terhadap penyakit jantung koroner, Anda juga perlu menjaga berat badan. Seperti yang telah disampaikan, menjaga berat badan dapat membantu Anda mengontrol berbagai faktor risiko dari penyakit jantung koroner.

    Sebagai contoh, menjaga berat badan tetap ideal dapat membantu menurunkan kadar kolesterol di dalam darah, menurunkan tekanan darah, serta menurunkan kadar gula darah. Apalagi, berat badan berlebih atau obesitas termasuk faktor risiko untuk penyakit jantung.

    Jika Anda ternyata mengalami obesitas atau berat badan berlebih, cobalah untuk setidaknya menurunkan berat badan sebanyak 5-10% dari total berat badan Anda saat ini. Dengan begitu, risiko Anda mengalami penyakit jantung koroner pun ikut menurun.

    Untuk mengetahui apakah berat badan Anda sudah tergolong ideal, Anda bisa menghitung indeks massa tubuh menggunakan kalkulator BMI dari Hello Sehat.

    5. Menjaga tekanan darah tetap normal

    Anda bisa melakukan pencegahan terhadap penyakit jantung koroner dengan menjaga tekanan darah Anda agar tidak meningkat. Hal ini dikarenakan tekanan darah tinggi termasuk faktor risiko dari penyakit jantung koroner.

    Cara mencegah penyakit jantung koroner bisa dilakukan dengan terus menekan tekanan darah agar tetap pada angka normal. Hal ini bisa Anda lakukan dengan mengadopsi pola makan sehat. Sebagai contoh, mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh dan meningkatkan kebiasaan berolahraga.

    Bahkan, jika perlu, Anda bisa mengonsumsi obat-obatan yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Tekanan darah Anda berada pada batas normal jika berada di bawah 140/90 mmHg. Jika tekanan darah Anda berada pada angka tersebut, Anda dianggap memiliki tekanan darah tinggi.

    Maka itu, untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit jantung koroner, periksakan tekanan darah secara rutin ke dokter.

    6. Mengendalikan kadar gula darah normal

    Selain menjaga tekanan darah, pencegahan terhadap penyakit jantung koroner dapat dilakukan dengan menjaga kadar gula di dalam darah. Risiko Anda mengalami penyakit jantung koroner akan jauh lebih tinggi apabila Anda juga memiliki diabetes.

    Maka itu, cara ampuh mencegah terjadinya jantung koroner adalah mengontrol kadar gula darah. Anda bisa melakukannya dengan aktif bergerak dan berolahraga, menurunkan berat badan, dan menurunkan tekanan darah. Ya, menjaga tekanan darah agar tetap normal berpengaruh terhadap kadar gula di dalam darah.

    Seperti yang telah disebutkan, tekanan darah Anda dianggap normal jika berada di bawah 140/90 mmHg. Namun, jika Anda memiliki diabetes, tekanan darah Anda sebaiknya berada di bawah angka 130/80 mmHg.

    7. Mengurangi konsumsi alkohol

    Selain menghentikan kebiasaan merokok, Anda juga perlu mengurangi konsumsi alkohol. Akan jauh lebih baik lagi jika Anda menghentikan penggunaannya. Masalahnya, mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko Anda mengalami berbagai penyakit jantung, termasuk serangan jantung.

    8. Mengonsumsi obat-obat yang diresepkan oleh dokter

    Pencegahan lain terhadap penyakit jantung koroner juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi berbagai obat-obatan yang diberikan oleh dokter. Apabila dokter mendiagnosis Anda memiliki penyakit jantung, minumlah obat yang diresepkan untuk meredakan gejala yang Anda rasakan. Selain itu, obat ini juga dapat mengurangi risiko perkembangan penyakit.

    Sementara itu, jika Anda tidak didiagnosis mengalami penyakit jantung koroner, Anda tetap harus melakukan pencegahan dengan mengonsumsi obat yang diresepkan dokter untuk menurunkan berbagai risiko jantung koroner.

    Sebagai contoh, obat-obatan yang dapat menurunkan tekanan darah,  menurunkan kolesterol, dan obat-obatan lain yang dapat digunakan sebagai pencegahan jantung koroner. Namun, Anda hanya boleh mengonsumsi obat-obatan ini jika diresepkan oleh dokter.

    Ikuti aturan pemakaian obat yang telah diberikan oleh dokter atau apoteker. Pastikan Anda telah mengikuti dosis yang sesuai. Jangan berhenti menggunakan obat tanpa sepengetahuan dokter Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 02/09/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan