backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Menghilangkan Varises dengan Skleroterapi, Seperti Ini Prosedurnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 30/06/2021

    Menghilangkan Varises dengan Skleroterapi, Seperti Ini Prosedurnya

    Varises bukan hanya menjadi masalah keindahan kaki bagi perempuan, tetapi juga masalah kesehatan. Jika terus dibiarkan tanpa penanganan, varises dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan akibat kebocoran pembuluh darah pada area kaki. Anda juga mungkin akan sering mengalami kram kaki pada malam hari. Oleh sebab itu, pelajari lebih lanjut mengenai suntik varises, salah satu penanganan yang mungkin dapat membantu mengatasi kondisi Anda. Simak yuk, penjelasan lengkapnya berikut!

    Apa itu skleroterapi?

    Skleroterapi atau suntik varises adalah salah satu jenis pengobatan yang dapat mengatasi kondisi varises. Metode ini dapat secara efektif mengatasi varises, khususnya yang berukuran kecil.

    Biasanya, dokter atau ahli medis profesional akan menyuntikkan cairan obat langsung ke pembuluh darah vena. Cairan tersebut bernama sklerosant.

    Nah, pada umumnya, sklerosant mengandung kombinasi antara garam hipertonik, natrium tetradecil sulfate, polidokanol, dan gliserin kromat yang saling bekerja sama untuk menyusutkan pembuluh darah.

    Cairan tersebut akan menyebabkan pembuluh darah yang terdampak mengalami luka. Alhasil, darah akan mencari rute lain melalui pembuluh vena yang lebih sehat.

    Sementara itu, pembuluh darah yang awalnya terluka akan diserap kembali melalui jaringan lokal dan kemudian lama-lama memudar seiring waktu.

    Biasanya, proses ini hanya akan berlangsung dalam kurun waktu beberapa minggu. Namun, tak menutup kemungkinan bahwa Anda mungkin harus menunggu hingga beberapa bulan untuk melihat hasil akhir dari pengobatan.

    Selain untuk menghilangkan varises, skleroterapi atau suntik varises juga digunakan untuk mengobati pembuluh darah laba-laba (spider veins).

    Siapa saja yang membutuhkan suntik varises?

    Suntik varises sering kali dilakukan untuk menghilangkan jenis varises membandel yang tidak kunjung hilang, baik dengan perawatan alami maupun obat dari dokter.

    Skeloterapi juga menjadi cara menghilangkan varises yang menimbulkan gejala menyakitkan, seperti kaki bengkak, sensasi terbakar, dan kram pada malam hari. 

    Biasanya, dokter tidak memperbolehkan Anda menjalani prosedur ini jika:

    • Anda sedang hamil atau menyusui. Para ahli masih belum dapat memastikan keamanan bahan komposisi skelerosant, apakah dapat menyebabkan cacat lahir atau dapat masuk ke dalam ASI.
    • Terdapat riwayat alergi terhadap sklerosant atau sejenisnya.
    • Adanya pembekuan darah atau pembengkakan pada pembuluh darah.
    • Memilki vena yang berpotensi untuk operasi bypass jantung.

    Oleh karena itu, sebelum melakukan skleroterapi, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter spesialis kulit Anda.

    Prosedur pelaksanaan suntik varises

    Berikut persiapan dan prosedur yang akan dilakukan:

    Persiapan sebelum suntik varises

    Jika memilih untuk menjalani prosedur medis yang satu ini dan dokter telah menyetujuinya, ada beberapa persiapan yang perlu Anda lakukan.

    Pertama-tama, ahli bedah dermatologi yang menangani kondisi Anda akan memeriksa pembuluh darah yang mengalami varises. Pada saat ini, tim medis mungkin akan mendokumentasikan atau memotret kondisi varises.

    Anda juga akan berdiskusi dengan dokter mengenai riwayat kesehatan, termasuk operasi yang sebelumnya pernah Anda jalani (jika ada).

    Tak hanya itu, dokter mungkin akan mencari tahu tentang masalah kesehatan yang pernah atau sedang Anda miliki, lalu obat-obatan, suplemen nutrisi, dan obat herbal yang Anda konsumsi saat ini.

    Bahkan, dokter mungkin saja akan meminta Anda untuk menjalani pemeriksaan menggunakan ultrasound terlebih dahulu untuk melihat pembuluh darah pada bagian kaki. Prosedur ini akan menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar yang detail dan jelas akan bagian dalam tubuh Anda.

    Prosedur suntik varises

    Menurut Mayo Clinic, selama menjalani prosedur ini, tim medis akan meminta Anda untuk berbaring dengan posisi kaki sedikit terangkat. Setelah membersihkan area yang terdampak dengan alkohol, dokter akan menggunakan jarum suntik untuk memasukkan cairan obat ke dalam pembuluh darah yang mengalami varises.

    Cairan obat ini pertama-tama akan membuat dinding pembuluh darah terluka hingga membengkak dan menyumbat aliran darah yang hendak melaluinya. Alhasil, darah akan mencari “jalan lain” dan tidak melalui pembuluh tersebut. Setelah itu, pembuluh darah vena tersebut akan menjadi sebuah jaringan luka dan menghilang.

    Biasanya, untuk pembuluh darah vena yang ukurannya lebih besar, tim medis akan menggunakan obat dalam bentuk busa karena dapat menjangkau lebih banyak area.

    Pada beberapa kasus, orang yang menjalani suntik varises akan merasa sensasi seperti sengatan atau kram saat jarum suntik masuk ke pembuluh vena yang terdampak.

    Jika Anda tidak bisa menahan rasa sakit, segera beri tahu dokter atau tim medis. Rasa sakit tersebut mungkin berasal dari obat cairan yang bocor ke jaringan sekitarnya.

    Saat jarum suntik dilepaskan, dokter akan menahan dan memijat area yang mendapatkan suntikan untuk menahan darah agar tidak keluar dari pembuluh darah dan menyebabkan cairan obat merembes ke area lain.

    Biasanya, dokter atau tim medis akan menahannya perban, sementara dokter melakukan prosedur yang sama pada pembuluh vena lain yang juga terdampak. Jumlah suntikan biasanya tergantung pada ukuran varises dan jumlah pembuluh vena yang mengalami kondisi ini.

    Setelah menjalani prosedur suntik varises

    Setelah menjalani prosedur ini, Anda mungkin akan bisa segera berjalan setelah perawatan. Agar lebih terbiasa, berjalanlah setiap hari minimal 10 menit. Hal ini juga penting untuk mencegah terjadinya gejala penggumpalan darah.

    Cobalah untuk tidak duduk dalam jangka waktu yang lama. Sebagian besar akan kembali ke aktivitas hariannya pada hari yang sama setelah menjalani prosedur.

    Akan tetapi, lebih baik ada yang mendampingi dan mengantarkan Anda pulang setelah menjalani prosedur suntik varises ini. Tak lupa, hindari olahraga berat selama satu minggu setelah prosedur.

    Hindari juga kontak langsung antara kaki yang mendapatkan terapi dan sinar matahari selama dua minggu pertama setelah prosedur. Anda mungkin perlu sementara memakai stocking khusus atau celana panjang selama beraktivitas di luar ruangan. Tujuannya untuk mencegah paparan sinar matahari.

    Adakah risiko komplikasi yang mungkin terjadi?

    Pada dasarnya, suntik varises atau skleroterapi adalah prosedur yang aman. Namun, sama halnya dengan prosedur medis pada umumnya, skleroterapi juga memiliki potensi risiko komplikasi tersendiri. Bahkan, sekalipun prosedur ini termasuk prosedur non-bedah dan cukup efektif mengatasi varises. 

    Komplikasi bisa berkisar dari efek samping ringan sampai yang lebih berat dan memerlukan pengobatan. Beberapa efek samping suntik varises yang tergolong ringan hingga sedang mungkin dapat berlangsung selama beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan dan tahun untuk benar-benar hilang, seperti: 

    • Area bekas suntikan memerah memar.
    • Luka kecil pada kulit.
    • Terlihat banyak pembuluh darah kecil berwarna merah pada permukaan kulit.
    • Pigmentasi atau kulit menjadi lebih gelap.
    • Garis-garis atau bercak-bercak pada kulit. 

    Sedangkan komplikasi yang lebih serius dan memerlukan pengobatan, termasuk:

    • Gumpalan darah.
    • Radang.
    • Reaksi alergi terhadap zat yang digunakan, yang dapat menyebabkan anafilaksis.
    • Gelembung udara dalam aliran darah.
    • Edema.
    • Trombosis vena dalam.
    • Serangan jantung

    Pemakaian stocking khusus varises berkekuatan 30 mm/Hg dapat membantu mengurangi risiko serius ini. Stocking harus Anda gunakan setiap hari selama tiga minggu, terhitung sejak malam pertama setelah menjalani skleroterapi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 30/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan