Di era teknologi medis yang semakin maju, berbagai metode pemeriksaan jantung telah dikembangkan untuk memberikan hasil yang lebih akurat. Salah satu metode yang kini semakin sering digunakan adalah IVUS atau intravascular ultrasound.
Yuk, pelajari apa itu IVUS serta fungsi, prosedur, hingga efek sampingnya dalam penjelasan di bawah ini!
Apa itu tindakan IVUS?
IVUS adalah prosedur diagnostik yang dilakukan dengan memasukkan alat kecil menyerupai selang tipis ke dalam pembuluh darah.
Pada ujung selang tersebut terdapat sensor ultrasonik yang bisa memberikan gambaran langsung kondisi dinding pembuluh darah dari dalam.
Bagi Anda yang belum familiar, intravascular ultrasound adalah teknik penting dalam dunia kardiologi modern.
Pasalnya, pemeriksaan ini mampu mendeteksi masalah jantung yang tidak terlihat dalam pemeriksaan biasa, seperti aterosklerosis dan penyempitan pembuluh darah.
Fungsi IVUS

Berikut ini adalah berbagai fungsi IVUS jantung, seperti dilansir dari Cleveland Clinic.
1. Memastikan pemasangan stent sudah tepat
Saat seseorang mengalami penyumbatan pembuluh darah, dokter biasanya akan membuka pembuluh darah tersebut dengan alat kecil, lalu memasang semacam cincin kawat kecil yang disebut stent.
Di sini, IVUS akan membantu dokter untuk memastikan bahwa stent sudah dipasang pada tempat yang tepat dan tidak bergeser.
Dengan bantuan gambar dari intravascular ultrasound, dokter bisa melihat langsung kondisi di dalam pembuluh darah.
Bila ada bagian yang belum terbuka dengan sempurna, dokter bisa langsung memperbaikinya saat itu juga. Hal ini bertujuan agar aliran darah ke jantung menjadi lancar.
2. Menentukan lokasi ideal pemasangan stent
Ada kalanya, dokter belum mengetahui pasti bagian mana dari pembuluh darah yang harus dipasangi stent.
Itu sebabnya, mereka memerlukan pemeriksaan IVUS untuk melihat gambaran jelas bagian mana yang mengalami penyumbatan paling parah .
Ini tentu bisa membuat dokter lebih yakin ketika memasang stent. Alhasil, pemasangan menjadi lebih optimal dan Anda tidak perlu menjalani prosedur tambahan akibat salah lokasi stent.
3. Melihat struktur dinding arteri dan tumpukan plak
Penumpukan plak pada dinding pembuluh darah sering kali tidak menunjukkan gejala sampai kondisinya cukup parah.
IVUS adalah salah satu cara paling efektif untuk mendeteksinya sejak dini. Alat ini mampu menunjukkan seberapa tebal lapisan plak yang menempel dan apakah sudah mengganggu aliran darah.
Bagi pasien yang punya riwayat kolesterol tinggi atau hipertensi, pemeriksaan ini sangat bermanfaat. Dengan informasi yang diperoleh dari IVUS, dokter bisa memberikan pengobatan lebih awal, bahkan sebelum gejala berat muncul.
4. Mendeteksi aneurisma atau robekan pada aorta
Tidak semua masalah pembuluh darah terjadi pada jantung. Kadang, pembuluh darah besar seperti aorta juga bisa mengalami pelebaran (aneurisma) atau robekan (diseksi aorta). Ini adalah kondisi serius yang membutuhkan penanganan segera.
Teknologi dari intravascular ultrasound sangat membantu untuk mendiagnosis penyebab nyeri dada yang tidak biasa. Hal ini terutama jika hasil pemeriksaan jantung lainnya belum cukup menjelaskan.
Dalam kasus ini, intravascular ultrasound adalah penyelamat yang memberikan gambaran akurat tanpa perlu tindakan bedah besar.
5. Membantu perencanaan pengobatan
Pemeriksaan jantung satu ini bukan hanya alat bantu diagnosis, tapi juga bisa digunakan selama prosedur berlangsung untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana.
Dokter bisa langsung melihat hasil tindakan secara real-time. Contohnya saat memasang stent, intravascular ultrasound akan menunjukkan apakah pembuluh darah sudah terbuka sempurna atau belum.
Selain itu, alat ini membantu dokter memilih ukuran dan panjang stent yang pas. Dengan begitu, tindakan jadi lebih efektif dan risiko komplikasi bisa dikurangi.
Siapa yang memerlukan IVUS?

Tidak semua orang perlu menjalani pemeriksaan IVUS. Pemeriksaan ini biasanya hanya dilakukan pada kondisi tertentu, terutama ketika dokter membutuhkan informasi lebih mendalam soal kondisi pembuluh darah jantung.
Jika hasil dari pemeriksaan lain seperti EKG, CT-scan, atau angiografi masih belum cukup jelas, intravascular ultrasound adalah solusi yang cukup membantu.
Berikut adalah kriteria orang yang biasanya memerlukan pemeriksaan lanjutan.
- Mengalami nyeri dada tetapi hasil pemeriksaan fisik jantung belum jelas.
- Akan atau baru saja menjalani prosedur pemasangan stent (ring jantung).
- Memiliki riwayat penyakit jantung atau faktor risiko tinggi
- Dicurigai mengalami serangan jantung ringan atau sedang.
- Pernah mengalami stroke atau emboli paru.
- Akan menjalani operasi bypass jantung
- Tidak merespons obat-obatan dengan baik.
Prosedur IVUS
Sebelum menjalani IVUS jantung, Anda biasanya akan diminta untuk berpuasa selama beberapa jam. Selain itu, dokter mungkin akan memberikan obat penenang agar Anda merasa lebih nyaman selama prosedur berlangsung.
Nantinya, prosedur akan dilakukan dengan langkah-langkah di bawah ini.
- Dokter akan memberikan anestesi lokal pada area pemasukan kateter, biasanya pada pangkal paha atau pergelangan tangan.
- Kateter yang dilengkapi dengan transduser ultrasonik dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan diarahkan menuju arteri koroner.
- Setelah kateter mencapai lokasi yang dituju, gelombang suara dikirimkan untuk menghasilkan gambar pembuluh darah secara real-time.
- Setelah pemeriksaan selesai, kateter akan dikeluarkan dan area pemasukan akan ditutup serta diperban untuk mencegah perdarahan.
Anda biasanya perlu beristirahat beberapa jam setelah prosedur. Dokter akan memberikan instruksi mengenai perawatan area pemasukan kateter.
Mereka juga akan memberitahu kemungkinan efek samping yang perlu diwaspadai, seperti memar atau nyeri ringan.
Risiko IVUS
Meskipun IVUS adalah prosedur yang umumnya sangat aman, tetap saja ada beberapa risiko yang bisa terjadi (dengan kemungkinan yang sangat kecil).
Prosedur ini biasanya dilakukan bersamaan dengan kateterisasi jantung atau angioplasti. Alhasil, risiko utama prosedur IVUS berasal dari tindakan tersebut.
Risiko IVUS sebenarnya cukup rendah jika tindakan ini dilakukan oleh tim medis berpengalaman. Meskipun begitu, ada beberapa hal yang patut Anda waspadai, seperti:
- reaksi terhadap obat,
- masalah pernapasan (terutama jika ada riwayat penyakit paru-paru),
- perdarahan dan pembekuan darah,
- infeksi,
- kerusakan katup jantung atau pembuluh darah,
- serangan jantung,
- aritmia,
- gagal ginjal, hingga
- stroke (sangat jarang).
Meskipun daftar risikonya terdengar banyak, perlu ditekankan bahwa IVUS jantung tetap termasuk dalam prosedur pemeriksaan jantung yang sangat aman.
Risiko-risiko ini sangat jarang terjadi, apalagi jika dilakukan oleh dokter yang ahli dan berpengalaman.
Jangan ragu untuk bertanya atau berdiskusi lebih lanjut dengan dokter Anda agar merasa lebih tenang sebelum menjalani prosedur ini.
Kesimpulan
- IVUS adalah prosedur diagnostik yang dilakukan dengan memasukkan alat kecil menyerupai selang tipis ke dalam pembuluh darah.
- Tindakan ini biasanya dilakukan ketika dokter membutuhkan informasi lebih mendalam soal kondisi pembuluh darah jantung.
- IVUS dapat membantu dokter memastikan bahwa pemasangan stent sudah tepat, menentukan lokasi ideal pemasangan stent, melihat struktur dinding arteri dan penumpukan plak, mendeteksi aneurisma atau robekan pada aorta, dan merencanakan pengobatan.
[embed-health-tool-heart-rate]