backup og meta

Bagikan

Hipertensi Jas Putih

DefinisiPerbedaanPenyebabPenangananPerlukah diobati?

Rasa cemas dan stres saat pemeriksaan dengan dokter di rumah sakit dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Kondisi ini umum dikenal sebagai hipertensi jas putih. Lantas, perlukah Anda mengobati kondisi ini? Cari tahu informasi selengkapnya berikut ini.

Hipertensi Jas Putih

Apa itu hipertensi jas putih?

Hipertensi jas putih adalah kondisi saat pengukuran tekanan darah seseorang menjadi lebih tinggi saat berada di lingkungan medis, seperti rumah sakit.

Kondisi yang juga disebut sebagai white coat hypertension ini berasal dari istilah “jas putih” yang biasa dikenakan oleh dokter atau perawat saat mengukur tekanan darah Anda.

Tekanan darah normal adalah sekitar 120/80 mmHg. Namun, saat mengalami kondisi ini, tekanan darah Anda bisa terlihat lebih tinggi saat diperiksa oleh dokter.

Studi pada jurnal Therapeutic Advances in Cardiovascular Disease (2020) menjelaskan bahwa hipertensi jas putih terjadi pada sekitar 13% orang dan kondisinya bisa terjadi berulang kali.

Perbedaan hipertensi jas putih dan hipertensi biasa

cek ceramah (cek tekanan darah di rumah)

Orang-orang dengan white coat hypertension hanya akan mengalami tekanan darah tinggi saat bertemu dokter atau berada di rumah sakit, tetapi tidak di tempat lain seperti di rumah.

Sementara itu, hipertensi atau kondisi tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 mmHg disebabkan oleh berbagai faktor dan umumnya terjadi dalam jangka panjang.

Di samping itu, ada juga jenis hipertensi lainnya yang disebut sebagai hipertensi bertopeng atau masked hypertension.

Hal ini terjadi bila seseorang memiliki tekanan darah normal saat di rumah sakit, tetapi melonjak saat diukur di tempat lain.

Penyebab hipertensi jas putih

Para ahli memperkirakan bahwa white coat syndrome terjadi akibat stres dan kecemasan yang Anda alami saat harus bertemu dokter di rumah sakit.

Selain bertemu dokter, hipertensi jas putih juga bisa berasal dari penyebab stres lain, termasuk pekerjaan, kondisi darurat, atau tidak rutin minum obat darah tinggi.

Konsumsi makanan tertentu sebelum berkunjung ke rumah sakit, seperti makanan tinggi garam dan minuman berkafein, juga bisa meningkatkan tekanan darah untuk sementara waktu.

Meskipun bersifat sementara, white coat hypertension juga menjadi tanda bahwa Anda berisiko mengalami tekanan darah tinggi dalam jangka panjang.

Orang yang mengalami kondisi ini juga punya risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung, gagal jantung, dan stroke.

Penanganan hipertensi jas putih

dokter ortopedi

Kekhawatiran Anda terhadap hasil pengukuran yang tinggi dan stres saat harus ke rumah sakit justru bisa menjadi penyebab tekanan darah tinggi.

Oleh karena itu, Anda bisa mengikuti beberapa tips di bawah ini untuk memperoleh pengukuran tekanan darah yang seharusnya.

1. Tenangkan diri

Stres dan rasa cemas umumnya menjadi penyebab utama hipertensi jas putih. Mintalah dokter atau perawat untuk menunggu sebentar hingga Anda merasa lebih tenang.

Cobalah menarik napas dalam dan embuskan perlahan. Lakukan juga aktivitas lain yang dapat menghilangkan stres, misalnya berdoa atau berjalan kaki sebentar.

2. Pindah ke tempat lain

Suasana ruang praktik dokter atau rumah sakit yang penuh sesak dengan pasien mungkin juga menimbulkan kecemasan dan stres penyebab hipertensi.

Tanyakan kepada dokter atau perawat Anda untuk melakukan pengukuran di ruangan lain yang lebih tenang. Hal ini bertujuan agar hasil pengukuran tekanan darah menjadi lebih akurat.

3. Lakukan percakapan ringan

Perasaan cemas dan stres juga dapat muncul akibat suasana tegang selama Anda melakukan pemeriksaan di rumah sakit.

Dokter atau perawat mungkin akan mengajak Anda mengobrol ringan untuk mengalihkan stres selama pengukuran tekanan darah.

Duduklah dengan tenang dan cobalah sebisa mungkin untuk mengobrol dengan dokter atau perawat agar Anda merasa lebih tenang.

Perlukah hipertensi jas putih diobati?

Dokter tidak akan mendiagnosis hipertensi dalam sekali pengukuran tekanan darah. Pemberian obat hipertensi yang tidak tepat pun justru bisa memicu masalah serius, seperti hipotensi.

Hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah turun di bawah angka normal. Gejala yang dapat Anda rasakan termasuk pusing, pandangan kabur, hingga pingsan.

Maka dari itu, dokter akan meminta Anda memeriksa tekanan darah di rumah selama beberapa minggu atau bulan. 

Untuk hasil yang lebih akurat, dokter Anda bisa melakukan sejumlah tes sebagai berikut.

  • Cek tekanan darah di rumah. Dokter akan menyarankan dan memberi tahu Anda cara menggunakan alat pengukur tekanan darah dengan benar untuk memeriksa tekanan darah di rumah setiap hari.
  • Ambulatory blood pressure monitor (ABPM). Dokter akan menyarankan penggunaan alat monitor ABPM selama 24 jam untuk mengetahui tekanan darah pada siang hari dan saat tidur. Alat ini akan mengukur tekanan darah setiap 20–30 menit sekali.

Kedua metode di atas umumnya bisa mengukur tekanan darah Anda dengan hasil yang akurat.

Jika Anda khawatir dengan hasil pengukuran tekanan darah yang tertera, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.

Kesimpulan

  • Hipertensi jas putih (white coat hypertension) adalah kondisi ketika pengukuran tekanan darah lebih tinggi saat seseorang berada di rumah sakit.
  • Kondisi ini umumnya dipicu oleh stres atau kecemasan yang dialami saat harus bertemu dengan dokter atau perawat.
  • Coba lakukan relaksasi, ngobrol ringan dengan tenaga medis, dan pindah ke tempat lain untuk mendapatkan hasil pengukuran tekanan darah yang lebih akurat.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

When blood pressure rises at the doctor’s office. (2022). Mayo Clinic. Retrieved June 12, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/expert-answers/white-coat-hypertension/faq-20057792

Low blood pressure (hypotension). (2022). Mayo Clinic. Retrieved June 12, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/low-blood-pressure/symptoms-causes/syc-20355465

24-hour ambulatory blood pressure monitoring. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved June 12, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/16330-24-hour-ambulatory-blood-pressure-monitoring

Nuredini, G., Saunders, A., Rajkumar, C., & Okorie, M. (2020). Current status of white coat hypertension: where are we?. Therapeutic advances in cardiovascular disease, 14, 1753944720931637. https://doi.org/10.1177/1753944720931637

Mancia, G., Facchetti, R., Grassi, G., & Bombelli, M. (2015). Adverse Prognostic Value of Persistent Office Blood Pressure Elevation in White Coat Hypertension. Hypertension, 66(2), 437-444. https://doi.org/10.1161/hypertensionaha.115.05367

Franklin, S., Thijs, L., Hansen, T., O’Brien, E., & Staessen, J. (2013). White-Coat Hypertension. Hypertension, 62(6), 982-987. https://doi.org/10.1161/hypertensionaha.113.01275

Versi Terbaru

19/06/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari

Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Diperbarui 19/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan