backup og meta

Brugada Syndrome

Brugada Syndrome

Definisi brugada syndrome

Apa itu brugada syndrome?

Brugada syndrome (BrS) adalah salah satu penyakit langka tetapi serius yang dapat mengganggu ritme jantung. BrS termasuk jenis aritmia yang terjadi karena turun-temurun.

Ini artinya, Anda bisa saja mengalami kondisi tersebut jika memiliki anggota keluarga yang mengidap penyakit tersebut. Biasanya, penyakit jantung ini terjadi pada bilik jantung bagian bawah.

Penyakit ini bisa saja menjadi penyebab henti jantung (cardiac arrest) karena fibrilasi ventrikel pada pasien yang tidak memiliki faktor risiko penyakit jantung lain, seperti merokok, diabetes, dan obesitas.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Brugada syndrome tergolong cukup umum terjadi pada pria daripada wanita. Bahkan, kondisi ini sembilan kali lebih banyak dialami oleh pria dibanding wanita.

Pria memiliki angka syncope dan kematian mendadak yang lebih tinggi pada suatu penelitian. Selain itu, umumnya, tiga gejala dari sindrom ini muncul pertama kali saat usia 22-65 tahun.

Para ahli masih belum mengetahui apa penyebab dari brugada syndrome, tetapi kondisi ini mungkin terjadi karena adanya predominasi pria pada gangguan autosom dominan.

Oleh sebab itu, kondisi ini paling banyak terjadi pada pria dewasa muda. Kemungkinan, kondisi ini paling banyak terjadi pada pria yang berimigrasi dari Asia Tenggara dengan rata-rata usia 40, 41 tahun.

Kondisi ini sering muncul pada malam hari (menyerupai episode nocturnal hypoglycemic) dan/atau setelah mengonsumsi alkohol.

Kadang kondisi ini juga dapat muncul dengan tiba-tiba dan memburuk menyebabkan kematian saat stochastic daytime frame: bekerja, bersenang-senang, atau bahkan makan.

BrS jarang didiagnosis pada anak-anak, tetapi dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa pun.

Tanda & gejala brugada syndrome

Apa saja tanda-tanda dan gejala brugada syndrome?

Biasanya, orang yang mengalami Brugada syndrome tak menyadari bahwa ia sedang mengalami penyakit tersebut. Hal ini disebabkan sindrom ini tidak menunjukkan gejala yang berarti.

Tanda dan gejala yang biasanya berkaitan dengan Brugada syndrome adalah:

Akan tetapi, gejala yang paling umum dari Brugada syndrome adalah hasil yang abnormal dari pemeriksaan elektrokardiogram (EKG). Anda biasanya melakukan tes ini untuk mengukur aktivitas listrik jantung.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.

Kapan harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter bila mengalami gejala-gejala berikut ini:

  • Memiliki anggota keluarga yang mengalami SCD, syncope, atau ventricular tachycardia.
  • Menggunakan obat yang meningkatkan segmen ST, seperti procainamide, flecainide.
  • Mengalami pingsan akibat aritmia saat mengalami gangguan kecemasan atau demam sebelumnya. 

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter.

Penyebab brugada syndrome

Setiap detak jantung Anda terpicu dengan adanya impuls listrik  pada jantung. Bilik jantung bagian kanan atas mengandung sel yang dapat mengatur impuls listrik tersebut.

Pori-pori kecil yang terdapat pada sel-sel ini mengarahkan atau mengatur aktivitas listrik tersebut sehingga jantung bisa berdetak.

Nah, saat mengalami Brugada syndrome, adanya kerusakan pada pori-pori tersebut dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dari biasanya.

Alhasil, jantung tidak memompa darah sesuai kebutuhan tubuh. Dalam kondisi tersebut, Anda bisa pingsan jika ritme jantung abnormal ini tak kunjung membaik. Bahkan, Anda bisa saja mengalami henti jantung permanen.

Selain itu, penyakit ini bisa terjadi karena masalah kesehatan berikut:

  • Struktur abnormal pada jantung Anda.
  • Ketidakseimbangan zat kimia dalam tubuh yang dapat membantu mengirim sinyal elektrik ke seluruh bagian tubuh.
  • Penggunaan obat-obatan yang diresepkan dokter atau kokain.

Faktor risiko Brugada syndrome

Menurut Mayo Clinic, berikut ini adalah kondisi atau masalah kesehatan yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami Brugada syndrome, seperti:

1. Riwayat kesehatan keluarga

Jika Anda memiliki anggota keluarga dengan kondisi ini, besar kemungkinannya untuk mengalami hal serupa. Terlebih, penyakit jantung ini memang terjadi secara turun-temurun dalam keluarga.

2. Jenis kelamin tertentu

Brugada syndrome bisa saja terjadi baik pada laki-laki maupun wanita. Akan tetapi, Anda yang berjenis kelamin pria lebih rentan mengalami kondisi ini daripada wanita.

3. Golongan ras tertentu

Anda yang merupakan keturunan Asia memiliki potensi yang lebih besar mengalami sindrom yang satu ini.

4. Demam tinggi

Sebenarnya, demam tidak selalu menandakan Anda mengalami penyakit ini. Akan tetapi, demam dapat menyebabkan iritasi pada jantung.

Bahkan, demam bisa memicu Anda pingsan atau mengalami henti jantung sementara jika Anda mengidap Brugada syndrome. Hal ini juga lebih rentan terjadi pada anak-anak.

Diagnosis & pengobatan Brugada syndrome

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana Brugada syndrome didiagnosis?

Secara umum, pemeriksaan paling utama untuk mendiagnosis Brugada syndrome adalah elektrokardiogram (EKG). Alat tersebut akan memeriksa aktivitas listrik jantung Anda.

Selama pemeriksaan menggunakan EKG di rumah sakit, tim medis akan melekatkan alat sensor kecil pada lengan, kaki, dan dada.

Sensor kecil ini terhubung pada mesin yang akan mengukur sinyal listrik yang diproduksi jantung setiap kali berdetak. Tes ini bisa membantu dokter dan tim medis mengetahui adanya detak jantung abnormal yang mungkin terjadi karena Brugada syndrome.

Apa saja pengobatan untuk brugada syndrome?

Pengobatan untuk Brugada syndrome sangat bervariasi. Namun, dokter biasanya akan merekomendasikan jenis pengobatan yang paling tepat dengan kondisi kesehatan secara menyeluruh.

Pengobatan untuk kondisi yang sudah cukup parah juga akan berbeda dengan pengobatan untuk Brugada syndrome yang masih tergolong ringan.

Dokter atau tim medis akan menganggap kondisi Anda sudah tergolong parah apabila:

  • Terdapat riwayat kesehatan yang berkaitan dengan gangguan ritme jantung yang serius.
  • Sering jatuh pingsan.
  • Bisa sembuh dan bertahan hidup meski pernah mengalami henti jantung secara tiba-tiba.

Berikut adalah beberapa metode atau prosedur kesehatan untuk membantu Anda sembuh dari kondisi tersebut:

1. Pemasangan alat implantable cardioverter defibrillator (ICD)

Biasanya, dokter akan melakukan metode ini apabila pasien Brugada syndrome mengalami henti jantung atau sering pingsan.

ICD merupakan alat berukuran kecil yang akan dokter implan pada dada untuk membantu memonitor ritme jantung. Selain itu, alat ini akan mengirimkan tegangan listrik sesuai kebutuhan untuk mengontrol detak jantung abnormal.

Penempatan ICD biasanya mengharuskan pasien untuk menginap selama satu malam di rumah sakit.  Namun, Anda perlu mencari tahu terlebih dahulu untung dan ruginya menggunakan alat ini.

2. Terapi obat

Terkadang, dokter akan menyarankan Anda menggunakan obat-obatan seperti quinidine demi menghambat adanya ritme jantung abnormal yang berbahaya.

Akan tetapi, dokter mungkin juga memberikan obat ini bersamaan saat Anda sedang menggunakan ICD pada dada.

3. Ablasi kateter

Apabila ICD tidak bisa mengatasi kondisi ini secara efektif, Anda bisa menjalani prosedur ablasi kateter sebagai alternatif pengobatan untuk Brugada syndrome.

Dalam prosedur ini, tim medis akan memasukkan kateter ke dalam tubuh melalui pembuluh darah dan mengarahkannya ke jantung.

Kateter tersebut akan mengirimkan energi tinggi untuk merusak atau menghancurkan jaringan pada jantung yang menyebabkan ritme jantung tak normal.

4. Penggunaan obat penurun demam

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, demam dapat memicu detak jantung tak normal pada penderita penyakit ini. Oleh sebab itu, saat demam, gunakan obat penurun panas tubuh demi mengatasi demam dengan cepat.

5. Hindari obat yang dapat memicu ritme jantung abnormal

Ada cukup banyak jenis obat yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami detak jantung abnormal, termasuk obat penyakit jantung hingga antidepresan.

Oleh sebab itu, pastikan dokter mengetahui setiap jenis obat yang Anda gunakan, termasuk suplemen hingga obat herbal yang Anda konsumsi tanpa resep.

Pengobatan brugada syndrome di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi brugada syndrome?

Sindrom ini adalah penyakit turunan, sehingga tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya. Alih-alih, ada beberapa gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi salah satu gangguan masalah kesehatan jantung ini: 

  • Pasien dengan struktur dan fungsi jantung yang abnormal harus didiagnosis dengan fitur klinis, terutama EKG untuk mengeliminasi risiko tinggi terhadap gejala Brugada dan komplikasi lanjutan.
  • Pasien dengan BrS harus mendapatkan pengawasan dan perawatan dengan ICD. Penelitian rasio kematian pada pasien dengan ICD menjadi 0% setelah 10 tahun meningkatkan kemungkinan bertahan dan mencegah SCD pada pasien.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Brugada Syndrome. Retrieved 25 May 2021, from https://medlineplus.gov/genetics/condition/brugada-syndrome/

Brugada Syndrome. Retrieved 25 May 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/brugada-syndrome/symptoms-causes/syc-20370489

Brugada Syndrome. Retrieved 25 May 2021, from https://www.nhs.uk/conditions/brugada-syndrome/

 

Versi Terbaru

08/07/2021

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Apakah Seseorang yang Mengalami Aritmia Jantung Bisa Sembuh?

4 Jenis Aritmia yang Paling Umum dan Tidak Boleh Disepelekan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 08/07/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan