Demam berdarah atau DBD sering disalahartikan dengan gejala penyakit lainnya yang juga ditandai dengan demam. Sebab, ada beberapa gejalanya yang serupa dengan beberapa penyakit lain, seperti flu atau infeksi virus atau bakteri. Bila tidak mendapat pengobatan segera, demam berdarah dapat berakibat fatal. Berikut ini ada gejala demam berdarah atau DBD yang tidak boleh diabaikan oleh pasien.
Apa itu demam berdarah?
Demam berdarah dengue atau DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk.
Penyakit demam berdarah yang ringan dapat menyebabkan demam tinggi, ruam, dan nyeri otot dan sendi. Sedangkan penyakit demam berdarah yang parah, atau juga dikenal sebagai dengue hemorrhagic fever, dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba drastis dan bahkan bisa berujung kematian.
Ada empat serotipe virus dengue penyebab DBD, yaitu DENV-1, -2, -3, dan -4. Infeksi dari virus-virus tersebut menyebabkan berbagai gejala seperti demam, pusing, nyeri pada bola mata, otot, sendi, dan ruam.
Gejala-gejala umum demam berdarah (DBD)
Menurut situs CDC, diperkirakan 1 dari 4 kasus demam berdarah bersifat asimtomatik, alias tidak menunjukkan ciri-ciri atau gejala apapun sama sekali.
Namun, sebagian besar pengidap demam berdarah akan mengalami gejala-gejala sekitar 4-10 hari setelah pasien mendapat gigitan dari nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus. Selama 4-10 hari tersebut, virus dengue yang masuk ke dalam tubuh akan melewati masa inkubasi terlebih dahulu, hingga akhirnya Anda baru benar-benar mengalami gejala.
Pada anak-anak yang sebelumnya tidak pernah terinfeksi, gejala demam berdarah yang dialami cenderung lebih parah dibanding pada orang dewasa.
Setelah Anda mengalami gejala DBD seperti yang telah dijelaskan di atas, Anda akan melewati fase-fase penyakit demam berdarah berikut ini:
- Fase awal: gejala yang paling khas saat terkena demam berdarah fase awal adalah demam tinggi. Munculnya demam tinggi pada kasus demam berdarah sering kali disertai dengan muka kemerahan, kulit memerah, nyeri seluruh tubuh, nyeri otot, dan sakit kepala.
- Fase kritis: fase ini ditandai dengan penurunan suhu tubuh hingga ke suhu normal. Namun, pasien sebenarnya memasuki risiko tertinggi untuk mengalami kebocoran pembuluh darah.
- Fase penyembuhan: penderita demam berdarah akan kembali merasakan demam. Namun, kondisi ini merupakan fase penyembuhan dimana trombosit pasien DBD akan perlahan naik dan normal kembali.
Untuk itu, pasien dan keluarga perlu mengetahui perbedaan gejala DBD yang muncul dengan gejala penyakit lain sehingga tidak mengabaikannya. Berikut adalah tanda-tanda dan gejala umum demam berdarah yang sebaiknya tidak boleh diabaikan oleh pasien.
1. Demam tinggi mendadak
Demam mungkin sering terjadi pada banyak penyakit. Namun pada gejala awal DBD, demam terjadi secara mendadak dan banyak orang yang tidak tahu perbedaan demam biasa dengan demam yang disebabkan oleh DBD.
Perbedaan yang kontras antara gejala demam berdarah dengan gejala demam lainnya adalah demam DBD bisa mencapai 40 Celcius. Demam yang terjadi akibat flu dan infeksi dari virus atau bakteri biasanya disertai dengan gejala bersin atau batuk sedangkan gejala demam pada DBD tidak demikian. Demam sebagai gejala DBD bisa terjadi selama dua sampai tujuh hari.
2. Nyeri pada otot
Setelah gejala demam berdarah seperti demam terjadi, pasien akan merasakan nyeri pada bagian otot dan sendi. Gejala demam berdarah ini disertai dengan tubuh menggigil dan berkeringat.
Itulah mengapa demam berdarah DBD dulu disebut penyakit “break-bone” karena kadang sering kali menyebabkan nyeri sendi dan otot, di mana tulang terasa seperti retak.
3. Sakit kepala parah dan sakit pada bagian belakang mata
Beberapa jam setelah mengalami demam, gejala DBD selanjutnya yang akan muncul adalah sakit kepala parah. Biasanya rasa sakit terjadi di sekitar dahi.
Sakit kepala parah juga disertai dengan sakit pada bagian belakang mata. Ini merupakan ciri-ciri dan gejala demam berdarah umum yang sering terjadi.
4. Mual dan muntah
Pada beberapa orang, masalah pencernaan juga bisa terjadi, seperti mual dan muntah. Selain itu, bagian perut atau punggung terasa tidak nyaman. Gejala DBD yang satu ini bisa terjadi selama dua sampai empat hari.
5. Kelelahan
Demam disertai nyeri otot dan masalah pencernaan yang terjadi pada pasien DBD dapat menurunkan nafsu makan. Tentu hal ini menyebabkan tubuh menjadi kelelahan karena kurangnya asupan makanan dan sistem imun tubuh yang melemah.
6. Muncul ruam atau bintik-bintik merah
Ruam serta bintik-bintik merah juga merupakan gejala khas dari penyakit DBD. Kemungkinan ruam merah dapat muncul di wajah, leher, dan dada dalam waktu 24-48 jam sejak gejala pertama muncul.
Sementara itu, bintik-bintik merah atau yang disebut dengan petechiae akan terlihat 3-5 hari kemudian.
Ruam pada DBD biasanya disebabkan oleh pelebaran pembuluh kapiler yang berada tepat di bawah kulit, sedangkan bintik-bintik merah diduga merupakan respons sistem imun tubuh dalam melawan virus dengue.