Baca semua artikel tentang coronavirus (COVID-19) di sini.
Pandemi COVID-19 kini telah menyebabkan lebih dari satu juta kasus secara global dan menelan puluhan ribu korban jiwa. Tingkat penyebaran yang tinggi akibat belum tersedianya vaksin COVID-19 membuat cara mencegah menjadi upaya terbaik agar tidak tertular penyakit zoonosis ini.
Ada beberapa hal dasar yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko penularan penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 ini. Apa saja?
Cara efektif mencegah infeksi COVID-19
Jumlah kasus dan korban jiwa yang terus meningkat membuat masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia sangat waspada terhadap perkembangan wabah COVID-19.
Terlebih lagi, di Indonesia sudah dikonfirmasi terdapat dua WNI yang terkena infeksi virus tersebut.
Masyarakat pun berbondong-bondong mencari tahu bagaimana cara mencegah penyakit COVID-19 agar tidak tertular virus tersebut, misalnya dengan langkah berikut:
1. Mencuci tangan dengan air dan sabun
Salah satu cara mencegah penyakit COVID-19 adalah mencuci tangan dengan tepat. Mencuci tangan merupakan kebiasaan sehat yang terlihat sederhana, tetapi ampuh mengurangi risiko penularan infeksi virus.
Hal ini dikarenakan tangan manusia dipenuhi dengan berbagai macam bakteri dan virus, terutama ketika berada di tempat yang ramai. Patogen yang tersebar dapat menempel di tangan dan lebih berisiko menularkan infeksi virus, seperti SARS-CoV-2.
Penyakit juga bisa menular saat Anda menyentuh barang yang terkena percikan cairan tubuh orang yang terkena virus. Setelah menyentuh barang tersebut, Anda mungkin tanpa sadar menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.
Padahal, ketiga indera tersebut dapat menjadi ‘gerbang utama’ dari virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh. Maka dari itu, Anda disarankan untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun ketika tangan dalam keadaan kotor.
Coronavirus adalah virus dengan lapisan pelindung yang tersusun dari lemak. Molekul sabun bisa menghancurkan lapisan tersebut sehingga virus mati. Agar Anda terlindung dari infeksi, bersihkan tangan Anda dengan 8 langkah cuci tangan selama 20-30 detik.
Bila sedang bepergian, sebaiknya selalu sedia hand sanitizer dengan kandungan alkohol antara 60-95% untuk membunuh kuman secara efektif. Anda bisa memilih hand sanitizer mengandung aloe vera untuk menjaga kelembutan tangan. Bila Anda memiliki kulit tangan sensitif, kandungan allergen-free fragrance cocok untuk memberi ekstra kelembutan kulit dan menjaga tangan tetap bersih.
2. Mengurangi kontak dengan orang sakit
Selain mencuci tangan, cara lainnya untuk mencegah COVID-19 adalah mengurangi kontak dengan orang sakit atau mengalami batuk, demam, dan bersin.
Metode ini sangat direkomendasikan mengingat penularan COVID-19 terjadi melalui droplet, yakni percikan cairan tubuh saat pasien batuk, bersin, atau berbicara.
Selain itu, ketika Anda merasa tidak enak badan, cobalah untuk berdiam diri di rumah dan gunakan masker bila Anda terpaksa berkontak dengan orang lain. Pilihlah masker yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan Anda.
Dengan begitu, Anda tidak menularkan infeksi virus kepada orang lain dan tidak tertular penyakit saat tubuh dalam keadaan tidak sehat.
3. Melakukan etika batuk dan pakai masker saat sakit
Banyak orang yang mengira bahwa penggunaan masker meskipun dalam keadaan sehat merupakan cara efektif mencegah COVID-19. Faktanya, tidak demikian.
Pemakaian masker lebih efektif dilakukan pada orang sakit dan tenaga kesehatan yang sering berkontak dengan pasien yang terinfeksi. Tenaga kesehatan adalah orang-orang yang paling berisiko tertular sehingga mereka memerlukan perlindungan ekstra.
Selain itu, penggunaan masker akan lebih manjur jika digabungkan dengan kebiasaan mencuci tangan secara rutin.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan masker, seperti:
- mencuci tangan sebelum memakai masker
- menutupi mulut dan hidung agar tidak ada celah antara wajah dengan masker
- menghindari menyentuh masker saat menggunakannya
- mengganti masker dengan yang baru ketika terasa lembap
- melepas masker dari belakang tanpa menyentuh bagian depan
- Membuangnya di tempat sampah tertutup dan segera cuci tangan
- tidak mengusap mata, hidung, mulut, dan wajah dengan tangan yang kotor
Bila Anda sakit dan tidak tersedia masker, Anda dapat mencegah penularan COVID-19 dengan menerapkan etika batuk. Caranya dengan menutupi mulut ketika batuk atau bersin dengan tisu atau menggunakan lengan tangan.
4. Memasak daging dan telur hingga matang
Tahukah Anda bahwa cara Anda memasak telur dan daging ternyata perlu diperhatikan untuk mencegah penyakit COVID-19?
COVID-19 adalah penyakit zoonosis, artinya coronavirus menggunakan hewan sebagai perantara untuk menjangkiti manusia. Virus ini bisa berpindah melalui daging hewan yang tidak dimasak dengan sempurna. Maka dari itu, Anda perlu memperhatikan kematangan daging dan telur agar tidak terinfeksi virus SARS-CoV-2.
Pastikan Anda juga menjaga kebersihan ketika berkunjung ke pasar dan mencegah kontak dengan hewan liar. Sampai saat ini para ahli belum mengetahui dengan pasti bagaimana penularan virus tersebut sehingga disarankan untuk tetap berhati-hati.
5. Menjaga daya tahan tubuh
Sebenarnya, hal yang perlu diperhatikan sebagai salah satu cara mencegah COVID-19 adalah menjaga daya tahan tubuh.
Apabila sistem kekebalan tubuh rendah, terutama saat sakit, virus lebih mudah menyerang tubuh, entah itu virus flu maupun SARS-CoV-2.
Menjaga daya tahan tubuh cukup sederhana dan muda, seperti:
- rutin berolahraga
- makan makanan yang bergizi
- memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral. Jenis vitamin yang Anda perlukan contohnya vitamin A, C, E, serta B kompleks.
Anda pun memerlukan mineral seperti selenium, zinc, dan zat besi. Selenium menjaga kekuatan sel dan mencegah kerusakan DNA. Lalu zinc memicu respons kekebalan tubuh. Selain itu, zat besi membantu penyerapan vitamin C.
Akan tetapi, ada banyak kebiasaan masyarakat Indonesia yang membuat tubuh kekurangan vitamin dan mineral. Kebiasaan yang paling banyak ditemukan misalnya, banyak orang yang malas beraktivitas di luar ruangan.
Kebiasaan tersebut membuat tubuh jadi jarang terkena sinar matahari yang merupakan sumber utama vitamin D. Kekurangan vitamin D ternyata membuat respon imunitas untuk menyerang virus dan bakteri pun menurun.
Maka itu, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi virus dan penyakit. Tidak hanya berisiko terhadap COVID-19, tetapi sistem kekebalan yang rendah juga menyebabkan gejala semakin parah.
Oleh karena itu, menjaga daya tahan tubuh sangat penting sebagai cara mencegah COVID-19, baik memenuhi asupan nutrisi dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi selama 30 menit.
6. Menerapkan social distancing
Hasil investigasi menemukan bahwa COVID-19 dapat menular tanpa gejala. Ini berarti orang yang tampak sehat sekalipun tidak akan menyadari dirinya terjangkit COVID-19. Ia bisa saja menularkan virus hanya dengan berada di tengah keramaian.
Inilah pentingnya melakukan social distancing. Social distancing adalah upaya menjaga jarak dengan orang lain dan menghindari kegiatan berkerumun untuk memutus rantai penyebaran penyakit.
Sejumlah negara juga telah menerapkan lockdown atau pembatasan akses keluar dan masuk di wilayahnya. Meski tidak melakukan lockdown, Indonesia kini menerapkan pembatasan sosial skala besar (PSBB) dengan prinsip yang hampir mirip.
Pembatasan kontak baik dengan social distancing, lockdown, maupun PSBB saat ini menjadi cara terbaik untuk menghambat penularan penyakit. Anda bisa ikut ambil bagian dengan menerapkan peraturan pembatasan kontak yang berlaku di wilayah tempat tinggal Anda.
COVID-19 adalah penyakit infeksi dengan laju penularan yang tinggi. Seperti penyakit lainnya akibat coronavirus, COVID-19 juga perlu dicegah dengan menerapkan perilaku hidup bersih, menjaga daya tahan tubuh, dan membatasi kontak dengan orang lain.
Guna melengkapi upaya di atas, jangan lupa untuk update dengan informasi terkini terkait COVID-19. Mulai jumlah kasus, metode pengobatan, rekomendasi ketika bepergian ke luar negeri dan mengikuti saran dari pelayanan kesehatan resmi.
Baca semua artikel tentang coronavirus (COVID-19) di sini.