backup og meta

7 Hal yang Bisa Menyebabkan Amandel Bengkak

7 Hal yang Bisa Menyebabkan Amandel Bengkak

Sewaktu masih kecil, Anda mungkin pernah merasakan sakit di bagian amandel. Kondisi tersebut biasanya ditandai dengan pembengkakan pada amandel. Nah, ternyata amandel bengkak bisa jadi merupakan pertanda adanya gangguan medis yang Anda alami. Apa saja kemungkinan penyebab amandel bengkak? Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Berikut penjelasannya.

Penyebab amandel bengkak

Amandel, atau yang disebut juga dengan tonsil, adalah 2 buah jaringan berbentuk oval yang terletak di bagian belakang tenggorokan.

Jaringan ini terletak di bagian kiri dan kanan belakang tenggorokan. Fungsinya adalah menjadi garis terdepan dalam melawan bakteri dan virus yang masuk melalui mulut.

Akibat perannya yang cukup vital, amandel menjadi lebih rentan mengalami infeksi dan peradangan.

Amandel juga dapat mengalami pembengkakan. Amandel bengkak dapat terjadi karena beberapa hal, di antaranya adalah:

1. Radang amandel

Peradangan amandel inilah yang mungkin pernah dialami hampir semua orang, terutama di usia kanak-kanak dan remaja.

Seperti yang telah disebutkan di atas, amandel mendukung sistem imun tubuh dengan melindungi tubuh dari serangan infeksi yang akan masuk menyerang tubuh melalui mulut.

Namun, saat amandel itu sendiri yang justru terinfeksi, ia akan meradang sehingga menyebabkan amandel bengkak.

Peradangan tonsil ini dikenal dengan tonsilitis. Gejala-gejala yang biasanya ditunjukkan saat amandel mengalami peradangan antara lain:

  • demam
  • sakit tenggorokan
  • sakit saat menelan
  • warna amandel memerah
  • napas berbau tidak sedap
  • suara serak
  • sakit perut
  • sakit kepala
  • nyeri atau kaku pada leher

Peradangan amandel ini dapat terjadi karena disebabkan beberapa hal, seperti virus dan bakteri.

Bakteri yang paling sering menyebabkan tonsilitis adalah Streptococcus pyogenes, bakteri yang juga menjadi penyebab radang tenggorokan.

Tidak menutup kemungkinan ada jenis bakteri lain yang bisa menyebabkan peradangan amandel.

2. Infeksi adenovirus

Selain tonsilitis, penyebab amandel bengkak lainnya yang cukup umum adalah infeksi adenovirus.

Adenovirus adalah virus yang banyak ditemukan dan sering kali menjadi penyebab berbagai penyakit, mulai dari:

  • sakit tenggorokan
  • bronkitis
  • pneumonia
  • diare
  • konjungtivitis (mata merah)

Virus ini juga bisa menyerang amandel sehingga memicu terjadinya infeksi berulang, terutama pada orang-orang dengan sistem imun tubuh yang buruk.

Meski demikian, adenovirus tergolong virus yang tidak terlalu berbahaya sehingga tak memerlukan pengobatan intensif.

Pasien pun dapat sembuh dengan sendirinya selama ia beristirahat yang cukup dan minum obat-obatan penurun panas.

3. Infeksi virus Epstein-Barr

Amandel yang bengkak juga bisa disebabkan oleh serangan virus Epstein-Barr (EBV). Virus ini dikenal menyebabkan infeksi mononukleosis alias demam kelenjar pada manusia.

Selain gejala pembengkakan amandel, EBV juga bisa memicu gejala-gejala infeksi lainnya, seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening, radang tenggorokan, dan kelelahan.

Penyakit ini biasanya menular melalui cairan tubuh, seperti air liur, kontak seksual, transfusi darah, dan transplantasi organ tubuh.

4. Flu (influenza)

Influenza atau flu adalah penyakit sistem pernapasan akibat infeksi virus influenza. Penyakit ini juga dapat menyebabkan gejala amandel bengkak dan radang tenggorokan.

Berbeda dengan batuk pilek biasa, flu memiliki tanda-tanda dan gejala yang lebih parah, seperti demam, nyeri otot, hingga kesulitan bernapas.

Namun, biasanya influenza dapat sembuh dengan sendirinya selama Anda beristirahat dan memenuhi kebutuhan cairan setiap hari. Dengan demikian, amandel yang bengkak juga akan mereda.

5. Campak

Dalam beberapa kasus, campak juga bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan pada amandel.

Hal ini dibahas dalam sebuah artikel dari Ear, Nose, and Throat Journal pada tahun 2017. Seorang pasien dengan gejala amandel bengkak ternyata juga mengalami infeksi virus campak.

Campak juga bisa memicu gejala-gejala flu, seperti demam, radang tenggorokan, hidung meler, serta batuk.

Gejala yang paling jelas tentunya berupa ruam pada kulit yang menyerupai kumpulan bintik-bintik merah.

6. Penyakit asam lambung (GERD)

Ternyata, penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) juga bisa menjadi penyebab amandel bengkak. Bagaimana bisa?

Suatu penelitian yang dilakukan oleh American Academy of  Otolaryngology mengungkapkan bahwa, penyakit asam lambung (GERD) ini dapat memicu terjadinya amandel bengkak.

Hal ini kemungkinan terjadi karena asam lambung memberi dampak yang sama dengan penyebab penyakit lain terhadap amandel, seperti peradangan dan pembengkakan.

7. Kanker amandel

Kanker amandel atau kanker tonsil terjadi ketika ada pertumbuhan sel-sel yang tidak wajar dan tak terkendali di amandel.

Salah satu gejala yang paling umum dari kanker amandel adalah pembengkakan pada amandel.

Biasanya, kemunculan kanker amandel berkaitan dengan adanya infeksi human papillomavirus (HPV) sebelumnya.

Selain membesarnya amandel, gejala lain dari kanker amandel adalah suara serak, sakit tenggorokan yang tak kunjung hilang, serta sakit di rahang dan telinga.

Bagaimana cara mengatasi amandel bengkak?

Perempuan sakit tenggorokan

Ketika amandel membengkak, Anda sebaiknya melakukan pengobatan amandel di rumah terlebih dahulu untuk mempercepat pemulihan.

Perbanyak istirahat dan penuhi kebutuhan cairan setiap hari. Selain itu, pilih makanan dan minuman yang hangat dan berkuah.

Anda juga bisa mengonsumsi obat-obatan seperti ibuprofen atau parasetamol jika ada demam dan rasa nyeri.

Amandel bengkak yang mulai mengganggu Anda biasanya akan ditangani dengan tonsilektomi.

Tonsilektomi adalah prosedur medis berupa operasi untuk mengangkat amandel yang kehadirannya dirasa mengganggu.

Selain karena amandel yang membengkak, tonsilektomi biasanya akan dilakukan, bila:

  • Terjadinya tonsilitis lima hingga tujuh kali Anda alami dalam satu tahun.
  • Anda mulai mengalami kesulitan dalam bernapas.
  • Anda sering mendengkur saat tidur dengan volume yang keras.
  • Amandel Anda mengalami pendarahan.
  • Anda mengalami kesulitan dalam menelan makanan terutama daging
  • Anda mengalami kanker amandel.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Tonsillitis – Mayo Clinic. (2020). Retrieved July 5, 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tonsillitis/symptoms-causes/syc-20378479 

Influenza (flu) – Mayo Clinic. (2020). Retrieved July 5, 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/flu/symptoms-causes/syc-20351719 

Tonsillectomy – Mayo Clinic. (2020). Retrieved July 5, 2021, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/tonsillectomy/about/pac-20395141 

Adenoviruses – CDC. (2019). Retrieved July 5, 2021, from https://www.cdc.gov/adenovirus/about/symptoms.html 

About Epstein-Barr Virus – CDC. (2020). Retrieved July 5, 2021, from https://www.cdc.gov/epstein-barr/about-ebv.html 

Strep Throat – CDC. (2021). Retrieved July 5, 2021, from https://www.cdc.gov/groupastrep/diseases-public/strep-throat.html 

Measles (Rubella) – CDC. (2020). Retrieved July 5, 2021, from https://www.cdc.gov/measles/symptoms/signs-symptoms.html 

Gastroesophageal reflux disease – MedlinePlus. (2020). Retrieved July 5, 2021, from https://medlineplus.gov/ency/article/000265.htm 

Sore Throat (Pharyngitis) – Cleveland Clinic. (2020). Retrieved July 5, 2021, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/8274-sore-throat-pharyngitis 

Tonsil Cancer – Memorial Sloan Kettering Cancer Center. (2021). Retrieved July 5, 2021, from https://www.mskcc.org/cancer-care/types/throat/types-throat/tonsil 

Pediatric Adenoid and Tonsil Hypertrophy – Children’s National. (2021). Retrieved July 5, 2021, from https://childrensnational.org/visit/conditions-and-treatments/ear-nose-throat/adenoid-and-tonsil-hypertrophy

Valle, E., Yalamanchali, S., & Friedman, M. (2014). The Association of Reflux and Lingual Tonsil Hypertrophy: A Systematic Review. Otolaryngology–Head And Neck Surgery, 151(1_suppl), P145-P146. https://doi.org/10.1177/0194599814541629a28

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Shylma Na'imah

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Shylma Na'imah


Artikel Terkait

Cara Menghentikan Tidur Ngorok dengan Terapi CPAP

Operasi Amandel pada Anak: Persiapan, Prosedur, dan Pemulihannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan