backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Risiko yang Mungkin Terjadi Setelah Operasi Amandel Plus Cara Mengatasi Sakitnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Risiko yang Mungkin Terjadi Setelah Operasi Amandel Plus Cara Mengatasi Sakitnya

    Operasi amandel atau tonsilektomi seringkali menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman setelah prosedurnya berlangsung. Namun, Anda tak perlu khawatir karena rasa sakit tersebut umumnya bisa diatasi sendiri di rumah dengan cara-cara alami.

    Jika Anda berencana untuk melakukan operasi amandel tetapi belum memahami kemungkinan yang terjadi setelah operasi amandel dan cara mengatasi bila timbul rasa sakit, ulasan ini akan menjawabnya untuk Anda.

    Apa yang terjadi setelah operasi amandel?

    Amandel atau tonsil adalah dua buah kelenjar di bagian belakang tenggorokan yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh yang membantu menghadang infeksi.

    Saat amandel Anda mengalami infeksi atau meradang, inilah yang disebut sebagai radang amandel alias tonsilitis.

    Kondisi ini dapat diatasi dengan prosedur yang disebut dengan tonsilektomi.

    Proses pemulihan setelah tonsilektomi mungkin berbeda-beda pada masing-masing orang.

    gejala sakit tenggorokan

    Anda mungkin merasakan sakit pada tenggorokan dan bisa terasa lebih parah dalam 3 hingga 4 hari setelah prosedur berlangsung. 

    Rasa sakit ini biasanya lebih terasa pada pagi hari dan mampu bertahan hingga dua minggu. 

    Selain itu, mungkin ada perubahan warna di mana amandel diangkat. Namun, kondisi tersebut akan pulih dalam waktu sekitar 3-4 minggu. 

    Anda mungkin juga akan merasakan beberapa efek setelah operasi amandel, seperti:

    • sakit di telinga, leher, atau rahang, 
    • demam ringan selama beberapa hari, 
    • bau napas tak sedap selama dua minggu,
    • mual dan muntah selama beberapa hari, 
    • bengkak pada lidah atau tenggorokan, 
    • merasa ada yang mengganjal di tenggorokan, hingga
    • cemas atau sulit tidur pada anak-anak. 

    Efek setelah operasi amandel di atas mengharuskan Anda beristirahat setidaknya selama seminggu setelah prosedur dan membatasi aktivitas selama dua minggu.

    Bagaimana cara mengatasi sakit setelah operasi amandel?

    penyebab batu amandel

    Anda mungkin tahu bahwa anak yang baru menjalani operasi amandel biasanya sering dipersilakan untuk makan es sepuasnya. 

    Cara ini memang efektif untuk meringankan rasa sakit setelah operasi amandel, tetapi terdapat beberapa upaya lain yang juga dapat Anda lakukan. Berikut penjelasannya. 

    1. Minum obat

    Situs The University of Mississippi menyebutkan beberapa obat-obatan yang dapat membantu mengatasi sakit setelah operasi amandel.

    • Obat nyeri narkotik, seperti hydrocodone atau acetaminophen umumnya diresepkan untuk orang dewasa yang mengalami nyeri hebat. 
    • Antibiotik, seperti amoxicillin biasanya diresepkan untuk dikonsumsi beberapa hari setelah operasi. 
    • Carafate, yaitu obat cair yang digunakan untuk melapisi tenggorokan Anda guna memberikan efek menenangkan. 
    • Prednison, yaitu obat yang diresepkan untuk membantu meredakan nyeri pasca-operasi. 

    2. Minum banyak air

    Penting bagi Anda untuk minum banyak cairan selama tiga hari pertama setelah operasi. Agar rutin, buat jadwal untuk minum setiap satu jam sekali. 

    Anda perlu mendapatkan banyak cairan setelah operasi untuk menghindari dehidrasi.

    es adalah salah satu minuman yang bisa Anda pilih pasca-operasi amandel.

    Anatomi amandel atau tonsil

    3. Makan makanan lunak

    Dalam proses penyembuhan pasca-operasi amandel pada orang dewasa, Anda mungkin lebih nyaman menyantap makanan yang mudah ditelan. 

    Makanan, seperti es krim dan puding juga boleh dikonsumsi Anda untuk mengatasi sakit setelah operasi amandel. 

    Hindari makanan asam, pedas, keras atau, renyah karena itu dapat menyebabkan nyeri atau perdarahan.

    4.  Istirahat

    Istirahat di tempat tidur penting dilakukan selama beberapa hari setelah operasi.

    Anda juga perlu mengurangi aktivitas berat, seperti berlari dan bersepeda selama dua minggu setelah operasi. 

    Umumnya, Anda dapat kembali bekerja sekitar 10 hari setelah operasi amandel.

    Jika ingin meningkatkan intensitas aktivitas, Anda dapat melakukannya secara perlahan setelah 14 hari pasca-operasi. 

    Apa saja risiko operasi amandel?

    Mayo Clinic menyebutkan bahwa operasi amandel juga dapat menyebabkan sakit yang lebih parah jika Anda mengalami risiko prosedur, seperti: 

    1. Reaksi anestesi 

    Obat anestesi yang diberikan dokter saat melakukan prosedur tonsilektomi sering kali menyebabkan masalah, tetapi tidak akan bertahan lama. Masalah tersebut termasuk:

    2. Bengkak

    Pembengkakan lidah dan langit-langit mulut dapat menyebabkan masalah pernapasan, khususnya selama beberapa jam pertama setelah prosedur dilakukan. 

    3. Perdarahan selama operasi

    Dalam kasus yang jarang terjadi, perdarahan hebat terjadi selama operasi dan membutuhkan perawatan tambahan di rumah sakit. 

    4. Perdarahan selama penyembuhan

    Perdarahan dapat terjadi selama proses penyembuhan setelah operasi amandel, terutama jika luka diangkat terlalu cepat. 

    5. Infeksi

    Dalam kasus langka, pembedahan pada amandel dapat menyebabkan infeksi yang membutuhkan perawatan lebih lanjut. 

    Kapan saya harus ke dokter?

    penyebab amandel bengkak sebelah

    Anda harus segera ke dokter jika mengalami kondisi-kondisi di bawah ini. 

    • Ada bintik-bintik darah berwarna gelap yang keluar dari hidung atau air liur. Anda mungkin memerlukan pembedahan untuk menghentikan perdarahan. 
    • Demam lebih dari 38,9 atau lebih tinggi. 
    • Mengalami gejala dehidrasi, seperti jarang buang air kecil, haus, lemas, hingga sakit kepala. 
    • Kesulitan bernapas, yang mungkin diawali dengan napas mendengkur atau berisik pada minggu pertama setelah pemulihan. 

    Operasi amandel adalah prosedur umum dan tergolong minim risiko. Namun, jangan ragu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran terbaik. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan